Chapter 18

3.2K 210 11
                                        

Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
.

.

(Sasuhina)

.
.
^Happy Reading ^


Gara menghampiri shion yang sedang menangis di taman belakang sekolah.
Entah apa yang membawanya kesini, hingga ia bertemu dengan shion yang sedang menangis sambil menutupi wajahnya.

"Kau tak apa-apa ?" Tanya gaara, membuat shion semakin terisak.
Karna tak tega, gaara menarik shion kedalam pelukkan-nya.

"Menangislah, jika itu membuatmu merasa lebih baik." Kata gaara lembut, sambil mengusap punggung shion.

"Ke-kenapa kau melakukan ini padaku gaara. Kenapa kau menyakitiku hiks..--." Isak shion.
Hatinya benar-benar terluka
ketika melihat gaara memeluk hinata tadi.

Gaara menghela nafasnya berat, sepertinya ialah penyebab kenapa shion seperti ini.
Setelah shion sudah tenang, gaara melepaskan pelukkan dan menatap shion
Namun tak ada satupun kata, yang keluar dari bibir-nya.

"Aku lelah denganmu gaara. Namun disaat aku ingin berhenti, hatiku selalu meminta untuk memperjuangkanmu."

"Sepertinya bahagiamu bukan denganku shion."
Hati shion semakin terasa sesak, mendengar ucapan gaara.

"Kamu adalah bahagiaku. Hanya saja hatimu tak lagi untukku hingga hanya rasa sakit yang ku rasa."
Tanpa shion sadari, air matanya kembali membahasahi pipinya.

"Shion, jangan membuatku seperti orang jahat." Pinta gaara, namun shion hanya menghela nafasnya pelan.

"Kau orang yang paling membuatku terluka. Tapi, aku sudah terbiasa dengan luka yang kau torehkan."
Setelah mengatakan itu, shion beranjak meninggalkan gaara.
.
.

Sepulang sekolah seperti biasa, sakura berjalan bersama naruto dan lain-nya. Dan akan berpisah di lapangan parkir karna membawa mobil masing-masing.

"Sakura, kau tak berniat berbaikkan dengan shion ?" Tanya tenten tiba-tiba, membuat sakura terdiam.
Naruto yang menyadari perubahan wajah sakura, segera memeluknya.

"Tenten sudahlah." Kata naruto,
Ia tak ingin melihat sakura sedih karna memikirkan shion.

"Jangan terlalu lama seperti ini sakura. Shion membutuhkan kita." Tambah tenten, lalu berjalan menuju mobilnya.
Sedangkan ino hanya menggandeng lengan sai tanpa mau berkomentar tentang shion. Pasalnya ia tahu, shion sedang patah hati berat sekarang.
Jangan panggil ino si ratu gosip, jika ia tidak tahu kejadian apa yang terjadi di KHS.
.
.
Sasuke mendegus kesal ketika hinata terus merengek padanya tak ingin pulang. Jadi, ia terpaksa membawa hinata ke apartemen-nya.
Sesampainya disana, itachi telah menunggu sasuke di depan pintu apartemen-nya dengan 4 box besar berisi hadiah-hadiah sasuke,
Membuat sasuke menatap tak suka padanya, sedangkan hinata ia tersenyum tulus ketika melihat sasuke mendapat begitu banyak hadiah.

"Untuk apa kau membawa semua ini ?"

"Lalu kau ingin aku membuangnya ?" Tanya itachi balik.

"Hn."

"Sasu, apa maksudmu dengan membuang semuanya." Kata hinata, membuat sasuke menatap hinata dengan tatapan bingung.

"Itachi-ni, bawa masuk saja semua hadiah ini."

"Baiklah."
Lalu itachi memerintahkan orang-orang suruhan-nya itu, untuk membawanya kedalam apartemen sasuke.

Maybe, I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang