Chapter 19

2.7K 175 12
                                    

Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
.

.

(Sasuhina)

.
.
^Happy Reading ^


Sakura melirik shion yang tertidur, karna di suntik obat penenang oleh kurenai yuhi.
Tenten yang meminta kurenai untuk menyuntikkan-nya,karena shion tak kunjung diam dan tenang membuat mereka semua sulit mengendalikan-nya.

"Dia butuh banyak istirahat." Kata kurenai, lalu meninggalkan ruangan.

"Bagaimana keadaan hinata sekarang ?" Guman sakura, membuat tenten mengangkat bahunya.

"Hinata bersama sasuke." Kata naruto, lalu memeluk sakura.
Tenten yang melihat adegan mesra sakura naruto itu, hanya mendecak kesal.

"Kau ingin dipeluk ?" Tanya kiba pada tenten,membuatnya mendapat tatapan tajam dari tenten.

"Aku tak membutuhkanmu."

"Ck, dasar."

Tenten beranjak pergi begitu saja, hingga ia bertemu gaara yang sedang dikerumuni fans-girlsnya.
Tenten menerobos masuk diantara kerumunan, lalu menarik tangan gaara dengan paksa menuju ke tempat yang lebih sepi.

"Plak.."
Tenten menampar pipi mulus gaara membuat gaara meringis kesakitan sambil memegang pipinya.

"Apa yang kau lakukan pada shion hah ?" Teriak tenten emosi.

"Apa maksudmu ?"

"Kau masih bertanya ? Shion berada di UKS sekarang dan itu semua salahmu ."

"APA ?" Tanya gaara tak percaya.

"Kau bahkan tak mengetahuinya. Dia despresi gaara,itu karna luka yang kau ciptakan."

"Aku tak bermaksud menyakitinya."

"Jika tak bisa membahagiakan, setidaknya jangan menyakiti. Lepaskan dia, tanpa harus memberi luka." Tambah tenten, ia berusaha menahan emosinya agar tidak meledak

Dan tanpa banyak bicara, gaara berlari menuju UKS.
Sesampainya disana, sakura, naruto, dan juga kiba menatapnya dengan tatapan bingung. Pasalnya gaara terlihat kacau, bahkan pipinya yang masih terlihat memerah karna tamparan tenten.

"Gaara, kau baik-baik saja ?" Tanya kiba

"Aku baik-baik saja, jika sudah melihat keadaan shion."
Gaara menerobos masuk, lalu menatap shion yang terbaring lemah.

"Ada apa dengan-nya ?" Tanya kiba bingung.

"Dia mengkhawatirkan shion, bodoh." Omel naruto.

"Sulit di percaya." Tambah sakura, membuat naruto dan kiba menoleh kearahnya dengan tatapan bingung.

"Jaga shion, jangan biarkan dia sendirian bersama gaara. Aku Ingin pergi menemui hinata." Tambah sakura.

"Siap bos." Ucap naruto, sambil menunduk hormat.

Gaara memegang tangan shion, sambil mengusap wajah pucat shion.
Rasa bersalah pada shion kembali menyelimutinya.

"Maaf, jika hanya menyakitimu."
Gaara mencium kening shion, lalu beranjak pergi begitu saja tanpa mempedulikan naruto dan kiba yang semakin kebingungan dengan sikapnya.

"Jika ino berada disini, pasti ia sudah mengatakan bahwa gaara bukanlah pria yang romantis." Kata naruto, sambil menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal.

"Jika aku jadi shion, aku sudah membunuh gaara sejak lama." Tambah kiba, membuat naruto menjintak kepalahnya.

"Sakit baka !"
Kiba mengelus kepalanya yang terasa sakit karna ulah naruto.

Maybe, I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang