Chapter 27

2.2K 170 13
                                    

Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
.

.

(Sasuhina)

.
.
Happy reading

Suasana kelas menjadi riuh karna ulah pasangan sasuhina.
Bahkan banyak yang mengabdikan moment tersebut dan tak sedikit juga yang menatap tak suka.
Sasuke bahkan semakin memperdalam ciumannya pada hinata tanpa mempedulikan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka sedangkan hinata hanya memejamkan matanya erat..

"Aku mencintaimu hime." Kata sasuke setelah ciuman mereka berakhir, lebih tepatnya sasuke yang mencium hinata.

"Sasu, banyak pasang mata yang memperhatikan kita." Kata hinata sambil menundukkan wajahnya karna malu.

"Terserah apa yang akan mereka katakan, selama aku mencintaimu aku takkan peduli."

"Sasu.." guman hinata pelan, lalu memeluk tubuh sasuke membuat sasuke membalas pelukkanya.

"Aku mencintaimu sasu."

"Hn."

"Uhuhuk... sudah cukup adegan mesranya, sebentar lagi kakashi sensei akan masuk." Goda ino, lalu duduk dibangkunya
Dan dengan cepat hinata melepaskan pelukkannya.

Selama pelajaran kakashi sensei, sasuke hanya menopang dagunya sambil menatap hinata yang terlihat serius mendengar penjelasan kakashi sensei.

"Aku tak mengerti." Guman hinata pelan saat kakashi sensei selesai menjelaskan

"Apa yang kau tak mengerti hime ?" Tanya sasuke tanpa mengalihkan pandanganya.

"Ini, aku tak mengerti." Tunjuk hinata pada rumus-rumus matematika,lalu sasuke mulai menjelaskan hinata dengan sangat pelan.

"Sasu, kenapa kau bisa memahami ini dengan mudah,
padahal kau tak memperhatikannya."
Kata hinata saat sasuke selesai menjelaskannya.

"Aku hanya perlu memperhatikanmu hime."

"Sasu, kau sangat menyebalkan."
.
.
.
setelah jam istirahat tiba, sasuke tiba-tiba saja pamit pada hinata untuk pergi sebentar dan seperti biasa ia menyuruh sakura yang menemani hinata.
Setelah kepergian sasuke, hinata hanya sibuk membaca komiknya dengan sangat bosan, pasalnya sasuke tak mengizinkan-nya memainkan ponsel dengan alasan tak baik untuk kesehatan matanya.

"Sakura-chan, aku permisi ke toilet sebentar."

"Mau aku temani ?" Tawar sakura, namun hinata menolaknya
Ia tak ingin menggangu sakura yang sedang bermesraan dengan naruto.
.
.
.
*Toilet wanita*

"Ah, kebetulan kita bertemu disini." Kata karin,membuat hinata mengangkat wajahnya lalu menatap karin lewat cermin.

"Kau harus berani, hinata." Batin hinata.

Hinata hanya menatap karin sebentar, lalu menyalahkan kran air untuk mencuci tangan-nya tanpa mempedulikan karin yang sedang bicara.

"Eh, gadis bodoh ! Aku sedang bicara denganmu." Ketus karin, lalu membalikkan badan hinata dengan kasarnya.

"Ada apa ?" Tanya hinata, tak kalah ketusnya dengan karin.

"Kau sudah berani hmm ?"
Karin mengangkat tangan-nya ingin menampar hinata namun dengan cepat hinata memegang tanganya lalu di hempaskan-nya dengan kasar.

Maybe, I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang