Chapter 16

2.9K 215 15
                                    

Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
.

.

(Sasuhina)

.
^Happy Reading^
.
.

Sasuke keluar dari kamar hinata, dan menghampiri salah seorang pelayan lalu memintanya, menyiapkan makanan untuk hinata dan menghantarnya ke kamar hinata.

"Kau sendirian ?" Tanya neji yang baru saja pulang dari kantor, sambil memperhatikan sasuke yang hendak pergi.

"Hn."

"Dimana hinata ?"

"Dikamarnya. Dia sedang sakit, jaga dia." Kata sasuke, lalu berlalu begitu saja.

"Eh, siapa dia beraninya memerintahku." Guman neji kesal.

Setelah sasuke pergi, neji segera menuju kamar hinata.

"Hinata, kau baik-baik saja ?" Tanya neji, membuat hinata dengan cepat menghapus air matanya.

"Apa sasuke menyakitimu ?" Tanya neji lagi.

"Ah, ti-tidak neji-ni. Aku hanya sedang tak enak badan." Kata hinata, membuat neji mengangkat sebelah alisnya. Sepertinya, alasan-nya terlalu bodoh untuk membuat neji percaya.
Bersyukurlah, karna seorang pelayan masuk dan membawa sebuah mampan berisi makanan untuk hinata.

"Nona, tuan sasuke menyuruh anda untuk sarapan." Kata pelayan itu, membuat hinata mengangguk.

"Letakkan saja di meja, aku akan memakan-nya nanti."

"Apa maksudmu nanti hinata. Makan sekarang." Kata neji.

"Neji-ni, aku belum lapar."

"Baiklah. Tapi setelah ini kau harus makan." kata neji, membuat hinata mengangguk.
.
.
.
.
Sasuke mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia berusaha menghubungi karin namun ponsel karin tak aktif. Mungkin saja, ia sengaja mematikannya.
Sasuke memukul stirnya kasar, lalu menuju rumahnya untuk bertemu ayahnya.
Sesampainya disana, ia sempat berpapasan dengan itachi.
Itachi dapat melihat raut wajah sasuke yang terlihat emosi.

"Ada apa denganmu ?" Tanya itachi, namun sasuke mengacuhkan-nya.
Sasuke berjalan menuju ruang kerja ayahnya.

"Apa yang ayah rencanakan ?" Tanya sasuke, berusaha menahan emosinya.

"Jauhi gadis itu. Kau sudah dijodohkan dengan karin. Kau harus sadar itu !" Kata fugaku dingin.

"Cih, aku tak pernah menginginkan perjodohan bodoh itu." Kata sasuke lalu hendak beranjak pergi.

"Kau akan menyesal."

"Kali ini aku takkan membiarkannya." Kata sasuke dingin lalu keluar dari ruangan ayahnya.

Setelah itu, sasuke pergi ke apartemen naruto. Disana ada,sakura, tenten, kiba dan sasori.

"Teme, kau sudah menemukan hinata ?" Tanya naruto, membuat sasuke mengangguk.

"Bagaimana keadaan-nya ?" Tanya sakura.

"Buruk."

"BURUK ?" Ucap sakura dan tenten bersamaan.

"Sasuke, lalu bagaimana kau bisa setenang ini disaat kekasihmu dalam keadaan yang tak baik. Seharusnya kau menemaninya saat ini, karna dia membutuhkanmu." Celoteh sakura.

Maybe, I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang