Chapter 31

2.7K 151 14
                                    

Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
.

.

(Sasuhina)

.
.
Happy reading

"Hinata, kau baik-baik saja ?" Tanya gaara dan tanpa banyak bicara hinata langsung memeluk gaara dan menangis.

"Menangislah. Karna terkadang air mata bukan pertanda bahwa kita lemah ."

"Hiks--, kenapa cinta semenyakitkan ini." Isak hinata, membuat gaara semakin tak tega lalu mengelus punggung hinata dengan lembut.

Setelah tangis hinata mulai mereda, gaara memberikan sapu tangannya dan sebuah botol air mineral.

"Terimakasih."

Hinata mengambil sapu tangan itu, menghapus air matanya dan meneguk sebotol air mineral itu tanpa sisa.

"Pelan-pelan meminumnya."

"Heheh, tenang saja aku sudah terbiasa." Cengir hinata.

"Hinata."

"Yah.."

"Bisa aku menanyakan suatu hal ?"
Tanya gaara hati-hati.

"Boleh."

"Sebenarnya apa yang membuatmu sedih ? Sasuke yang tak memperjuangkanmu atau pertunangannya dengan karin ?"

"Deg."

Hening...

"Ah, lupakan saja." Kata gaara kemudian, ketika hinata hanya membisu.

"Dia memperjuangkanku tapi saat dia sudah menjadi milik orang lain. Lucu bukan ?"

Gaara menaikkan sebelah alisnya bingung dengan ucapan hinata.

"Apakah mungkin ia tak tahu, jika sasuke telah membatalkan pertunangannya ?" Batin gaara.

"Hinata, tapi soal pertuanangan it--."

"Ku mohon, jangan membahasnya. Itu akan semakin menyakitiku." Potong hinata

"Tapi .."

"Sudahlah gaara-senpai."

"Baiklah."
.
.
.
Sedangkan di tempat lain, ada naruto yang berlari dengan kecepatan tinggi disusul oleh sakura, kiba dan juga sai. Saat gaara menelponnya dan mengatakan jika sasuke terkapar tak berdaya karna ulahnya.
dan belum sempat naruto bertanya banyak hal gaara sudah terlebih dahulu memutuskan sambungan.

"Teme, apa yang terjadi padamu ?" Naruto mengangkat tubuh lemah sasuke, namun sasuke menghempaskan tangan naruto kasar.

"Aku bisa sendiri."

"Teme, bisakah sekali ini saja kau mendengarkanku ?"

"Pergilah."

"Cih, keras kepalah." Umpat naruto kesal.
Naruto pergi keluar sebentar dan pergi mengambil sebuah balok kayu.

"Naruto, apa yang akan kau lakukan ?" Tanya kiba bingung

Maybe, I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang