Warning : typo,ooc,gaje,abal-abal !
.
.
(Sasuhina)
.
.
^Happy Reading ^Hinata bergegas keluar dari kamarnya dengan cepat, ketika tahu neji sudah pulang.
Ia memeluk neji sebentar lalu melepaskan pelukannya, membuat neji kebingungan dengan sikapnya."Ada apa sayang ?" Tanya neji lalu mendudukan dirinya disofa, lalu mengajak hinata duduk disampingnya.
"Neji-ni, aku ingin pindah sekolah ."
"Ada masalah hmm ?" Tanya neji, membuat hinata mengangguk lemah.
"Aku tahu, kau sulit beradaptasi tap---"
"Kau takkan mengerti." Potong hinata, lalu beranjak dari duduknya.
Membuat neji mengyerit kebingungan melihat tingkah adiknya itu.
Lalu ia menyusul hinata ke kamarnya. Ia melihat hinata sedang membaringkan tubuhnya dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya."Hinata.. kau baik-baik saja ?" Tanya neji membuat hinata membalikkan badannya memunggunginya.
"Aku ingin pindah sekolah."
"Baiklah, kau boleh tak sekolah besok." Kata neji, membuat hinata kesal.
"Aku ingin pindah sekolah neji-ni, bukan tak ingin sekolah."
"Akanku sewakan supir pribadi untukmu." Setelah mengatakan itu, neji keluar dari kamar hinata.
"Neji-ni, bukan itu yang aku inginkan." Teriak hinata kesal.
Hinata menghela nafas berat, lalu memposisikan dirinya untuk duduk. Neji-ni benar-benar, tak mengerti dirinya saat ini membuatnya semakin bertambah kesal.
Hinata mengambil ponselnya yang sempat ia lempar tadi, dan membuka musik lalu memilih untuk tidur.
.
.
.
.
Sakura melirik tempat duduk disebelahnya yang kosong.
Itu adalah bangku hinata, dan sepertinya hinata tak sekolah hari ini.
Lalu ia mengambil ponselnya, dan mengirim pesan untuk hinata.To hinata.
"Hinata-chan, apa kau sakit ?
Ku harap kau baik-baik saja."Send..
"Sakuraa..." pekik ino,membuat sakura tersentak. Suara ino hampir saja membuat jantungnya meledak.
"Ino-pig.. kau ingin membuatku mati karna serangan jantung ?" Ketus sakura.
"Terimakasih sakura, berkatmu aku sukses menarik perhatian keluarga sai. Ah, itu sangat menyenangkan." Kata ino panjang lebar, dengan senyum yang mengembang.
"Ah, aku jadi iri padamu." Kata sakura sambil menyikut tangan ino.
"Makanya jangan sok jual mahal."
"Dasar !"
"Eh, dimana hinata ?" Tanya ino, yang melihat bangku hinata kosong.
"Sepertinya ia tak sekolah, sebentar lagi pelajaran akan dimulai."
"Hmm, apa mungkin karna kejadian kemarin ?"
"Entalah ."
Tak berapa lama kemudian, masuklah anko sensei, dan disaat bersamaan sasuke beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari kelas dengan masa bodohnya .
Anko sensei yang melihat hal itu, hanya mendegus kesal. Tapi ia tak peduli lagi dengan uchiha yang satu ini. Sudah cukup baginya berdebat hebat dengan sasuke yang sukses membuatnya dikelilingi amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe, I Love you
FanfictionSasuke menyakiti hinata begitu dalam, hingga membuat gadis lugu itu tak bisa menahan rasa sakitnya, ditambah lagi naruto orang yang sangat ia percayai membohonginya membuatnya semakin terluka. Tapi,apakah sasuke akan menyesal dan kembali bersama hin...