Hinata turun dari tangga dengan cepat, ia tak ingin berurusan dengan sasuke. Tapi setelah sampai di bawah, langkah hinata terhenti ketika 3 gadis yang tak dikenalnya menghadangnya.
Hinata sedikit kebingungan karna mereka menatapnya dengan tatapan tak suka."Jadi kau yang bernama hinata ?" Tanya gadis berambut merah, ia melirik hinata dari bawah hingga keatas.
"I-iya ." Jawab hinata gugup.
Ia benar-benar ketakutan saat ini."Jadi kau gadis yang mendekati sasuke ?"tanya salah seorang gadis
Hinata tersentak, ketika mendengar nama sasuke. Ternyata apa yang sakura takutkan terjadi. Fansgirlnya sasuke datang menghampirinya.
"Siapapun tolong aku." Batin hinata.
"Hey, ayo jawab !" Karna kesal, gadis berambut merah itu menarik rambut hinata dengan kerasnya membuat hinata meringis kesakitan.
"Ku mohon, lepaskan hikss.."
Air mata hinata mulai menetes, membuat ketiga gadis itu tertawa.
Tapi bukannya melepaskan cengkramannya, gadis itu semakin menarik rambut hinata dengan kencangnya membuat rambut hinata tercabut dari kulit kepalanya."Karin, Apa yang kau lakukan ?" Teriak sasuke emosi.
Karin tersentak ketika melihat sasuke,
Dengan cepat ia melepaskan cengkramannya pada rambut hinata."Sasukekun, aku tak bermaksud unt-"
Belum sempat, karin menyelesaikan kata-katanya sasuke langsung memotongnya."Pergilah." Kata sasuke dingin.
"Dan kau temari, ku harap shikamaru tak tau pebuatanmu ini." Tambah sasuke, membuat wajah temari memucat.
"Ku mohon, jangan member--."
" PERGI SEKARANG !" Teriak sasuke, membuat ketiga gadis itu langsung beranjak pergi.
Sasuke melihat hinata yang masih menangis. Sepertinya hinata sangat syok dengan apa yang terjadi.Hinata menghapus air matanya dengan punggung tangannya, mengikat rambutnya asal-asalan, lalu mengambil kotak bekalnya yang terjatuh dilantai.
"Te-terima-ka-sih, hiks..." ucap hinata dengan air matanya masih saja mengalir. Lalu ia pergi meninggalkan sasuke begitu saja.
Sesampainya dikelas, naruto tersentak melihat hinata yang menangis, bahkan penampilannya jauh dari kata baik."Hinata-chan apa kau baik-baik saja ? Tanya naruto, namun hinata tak menjawabnya.
Hinata sibuk memasukkan buku-bukunya kedalam tasnya dengan airmata yang masih mengalir."Naruto, apa yang kau lakukan pada hinata ?" Tanya tenten yang baru saja datang. Ia terkejut ketika melihat hinata yang menangis. Tapi bukan tenten saja yang terkejut, begitu juga dengan shion dan sakura.
"Naru, cepat katakan apa yang kau lakukan pada hinata ?" Teriak sakura histeris.
"Bukan aku yang melakukannya, aku bahkan sedang bertanya pada hinata."
"Hinata, kau baik-baik saja? Siapa yang melakukan ini padamu ?" Tanya tenten pada hinata.
Namun hinata kembali tak menjawab, hanya terdengar isakan yang keluar dari bibirnya.
Setelah membereskan barang-barangnya hinata berlari keluar kelas."Ada apa dengannya ?" Tanya shion bingung.
"Entalah, pasti seseorang telah menyakitinya." kata sakura dengan raut wajah sedih.
Hinata berlari keluar kelas sambil menangis, bahkan ia sempat menabrak beberapa orang yang sedang meneriaki nama seseorang.
"Kyaaa gara senpaiiiii...."
"Gara-kun jadilah kekasihku...."
"Gara senpaaiii aku akan melakukan apa saja untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe, I Love you
FanfictionSasuke menyakiti hinata begitu dalam, hingga membuat gadis lugu itu tak bisa menahan rasa sakitnya, ditambah lagi naruto orang yang sangat ia percayai membohonginya membuatnya semakin terluka. Tapi,apakah sasuke akan menyesal dan kembali bersama hin...