s a t u

18.4K 1.3K 35
                                    

*
*
*
*
*

01:00 AM

Malam yang sunyi di salah satu gang kecil dengan pencahayaan yang remang-remang. Seorang pria dengan pakaian serba hitam tengah sibuk dengan tugasnya, bau amis sedari tadi menghiasi gang sepi nan lembab itu. Darah segar yang berasal dari 'mangsa'nya berhasil membentuk genangan kecil layaknya genangan air.

Pria dengan smirk menyeramkan itu tertawa puas kala 'mangsa'nya itu sudah tak bisa lagi dibilang tubuh manusia.

"Begini saja sudah cukup, senang bisa membuatmu bertemu malaikat maut lebih awal" ujarnya dingin.

Pria itu kembali menyimpan pisau andalannya yang telah berlumuran darah itu kedalam balik jacketnya, melihat sekeliling memastikan tak ada jejak yang ia tinggalkan.

Setelah dirasa aman, ia kembali menatap mayat tak berbentuk dihadapannya dan kembali melayangkan senyuman menyeramkan.

"Itu yang kau dapatkan bila dengan mudah menganggapku tak berguna, bukannya sudah kubilang untuk jangan meremehkanku? " ujarnya lagi.

Pria bongsor itu berlalu, meninggalkan sang korban yang sudah tak bernyawa itu sendirian. Biarkan saja mayatnya ditemukan orang lain, untung kalau ditemukan oleh manusia, jika ditemukan oleh anjing liar bagaimana? Tentu suatu menu yang sangat lezat untuknya.

Rasanya pria itu masih belum puas hanya dengan 'bermain' dengan satu mangsa saja, ia masih ingin 'bermain' lagi.

Setidaknya untuk satu kali lagi malam ini.

Langkah pria bernama lengkap Lee Taeyong itu terhenti saat melihat seorang gadis cantik yang baru saja keluar dari sebuah cafe diujung jalan, atensi Taeyong dapat dengan jelas menangkap mata indah milih gadis cantik itu.

"Matanya indah, aku ingin memilikinya," seringaian kecil Taeyong terlihat.

Pria itu mulai berjalan dengan santai mendekati gadis cantik tersebut. Namun belum sempat ia sampai kearah gadis itu, langkahnya tiba-tiba tertahan ketika sebuah mobil berhenti di sisi si gadis.

Tak hanya langkah Taeyong yang terhenti, langkah gadis itu yang tadi hendak berjalan pun ikut terhenti oleh mobil bewarna silver itu.

Taeyong kembali mundur ke posisi awal, ia memilih memperhatikan dari jauh, tak dapat dipungkiri amarah pria itu mulai terpancing sejak awal mobil tersebut berhenti. Tentu saja ia tak terima ketika 'mainan' barunya gagal ia dapatkan.

Seorang pria bersurai hitam keluar dari sisi kemudi mobil, atensi tajam milik Taeyong dapat dengan jelas melihat wajah pria itu.

"Cecunguk sialan" umpatnya.

Pria dan gadis cantik itu tak lama masuk kedalam mobil, melaju cepat melewati Taeyong yang berdiri di kegelapan.

"Sialan! Pria sialan itu, berani-beraninya membawa mainanku!" pria itu memukul tembok didekatnya kesal, namun tak lama ia tertawa sinis.

"Kau tak akan bisa lolos dariku gadis cantik, lihat saja besok. Mata indahmu akan segera terpajang di kamarku" monolog pria itu dengan smirk menyeramkan andalannya.

Taeyong berlalu menjauhi tempat itu, sudah tak ada mood untuk mencari mangsa lain. Karna yang ia inginkan sekarang adalah gadis cantik pemilik mata indah itu.

Taeyong tak butuh tubuh gadis itu, yang ia butuhkan hanyalah mata indahnya.

° ° ° °

"Taeyong, cepat bangun! Mau sampai kapan kau tertidur pulas begini? Hari ini ada meeting yang harus kau hadiri" suara baritone milik pria berdimple itu membuat Taeyong menggeliat pelan dalam tidurnya.

My Psycho Is Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang