l i m a

9.8K 903 15
                                    

*
*
*
*
*

Hari demi hari berlalu, sekarang adalah hari kelima Yeri dirawat di rumah sakit ini, keadaannya yang masih belum cukup sembuh membuatnya harus tetap tinggal di rumah sakit. Sungguh rasanya Yeri sangat bosan karna tak bisa kemana-mana, seperti pagi ini Yeri baru saja menyelesaikan sarapannya, dengan bantuan Taeyong pastinya.

"Aku ingin keluar," rengek gadis itu.

"Tidak boleh" ucap Taeyong tegas.

"Kenapa? Aku bosan disini" tanya Yeri.

"Aku tidak mau kau kenapa-kenapa nantinya,"

"Tapi—akhh!" Yeri meringis kala dagunya ditangkup kasar oleh Taeyong.

"Sepertinya aku harus mengajarimu satu hal, jangan pernah memaksa dan menurutlah dengan kata-kataku. Atau kau akan mendapatkan hukuman, kau tak mau itu bukan?" ancaman yang dilontarkan Taeyong itu membuat Yeri terdiam dan takut.

Yeri mengangguk pelan, "I-iya, m-maaf sudah membuatmu m-marah" ujarnya terbata-bata.

"Good girl, sekarang aku harus pergi" Taeyong melepaskan tangkupanya diwajah Yeri, membuat gadis itu bisa bernafas lega.

"Kau mau kemana?"

"Ada urusan yang harus kuselesaikan"

"Bolehkah aku ikut?" Tanya gadis itu dengan nada memelas.

"Kau mau ikut?" Taeyong balik bertanya dengan tatapan tajamnya.

"T-tidak jadi" cicit Yeri ketakutan.

"Yasudah kalau begitu aku pergi ya, oh ya dan selama aku pergi kuharap kau tetap di kamarmu. Aku tak ingin mendapati ruangan ini kosong ataupun ada orang lain disini ketika aku kembali, atau tidak kau akan mendapatkan hukuman" Taeyong berlalu keluar dari ruangan tersebut.

Yeri hanya menghela napas dalam, sangat bosan rasanya berada di dalam ruangan ini. Apalagi ia harus menghadapi pria yang sangat sangar dan dingin itu.

"Apa benar dia pacarku? Tapi sikapnya malah tidak menunjukkan kalau dia kekasihku" gumam si cantik Kim.

Yeri menggeleng pelan, ia merasakan sakit di kepalanya membuat gadis itu sedikit terhuyung. Gadis itupun memilih untuk tidur guna meredakan rasa sakit yang melanda. Ia hendak merebahkan tubuhnya, tetapi seseorang yang masuk membuatnya duduk kembali.

"Hai Yerim" sapa seorang pria yang tiba-tiba masuk kedalam kamar inapnya.

"Kau... siapa?"

"Kamu tak mengingatku?" Ujarnya dengan suara berat. Yeri menggeleng pelan, ia tak bisa memaksakan kepalanya untuk mengingat siapa pria di depannya ini.

"Bagaimana kalau kita ke taman?" ajak pria tersebut.

Yeri sedikit ragu dengan ajakkan pria misterius ini, bagaimana jika Taeyong melihatnya nanti? Ia pasti akan sangat marah kepadanya.

"Bicara disini saja" ujar Yeri dengan nada dingin.

Tampak raut wajah pria itu berubah ketir, "Apa kau tidak bosan hanya berbaring?" tanya pria itu.

Tentu saja Yeri bosan, sangat bosan malahan. Tapi ia takut Taeyong tiba-tiba datang dan melihat kamar ini kosong, bisa-bisa Yeri kembali koma.

"Tidak, aku tak boleh banyak bergerak karna kepalaku masih sakit. Jika kau ingin berbicara, bicara disini saja. Jangan membuang waktu" ujar Yeri tegas.

Pria itupun memilih menurut, ia mengambil tempat di kursi yang ada disebelah ranjang Yeri.

Kursi yang ditempati Taeyong sebelumnya.

My Psycho Is Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang