*
*
*
*
*Yeri baru saja keluar dari apartementnya, gadis cantik ini akan pergi ke kampus karna ia mendapatkan kelas pagi. Dengan berjalan sebentar keluar apartement, Yeri sudah sampai di halte bis. Gadis itu menunggu bis yang akan membawanya menuju universitasnya, tak lama bis yang ia tunggu itu datang.
Yeri mengambil tempat di salah satu bangku bis bagian depan, selama perjalanan ia menatap pemandangan pagi kota Seoul.
Di bagian belakang bis, Taeyong sedang memperhatikan Yeri dengan serius. Ia menggunakan pakaian yang sedikit bewarna agar tak ada yang mencurigainya.
Padahal Taeyong sangat membenci pakaian bewarna terang, lebih bagus memakai pakaian gelap.
Yeri yang merasa diperhatikan pun menoleh kearah belakang. Tepat saat Yeri menoleh ke arahnya, Taeyong segera memalingkan wajahnya ke arah jendela.
"Seperti ada yang memperhatikanku, tapi siapa ya? Tidak ada yang mencurigakan di dalam sini" -batin Yeri yang kemudian memalingkan kembali wajahnya, berusaha acuh dan tak mempedulikan hal itu lagi.
*
*
*09.00 PM
Gadis cantik bermarga Kim itu baru saja keluar dari area universitasnya. Seharusnya sejak 4 jam yang lalu ia sudah pulang, tetapi karna ada tugas yang harus diselesaikan dengan cepat. Gadis itu pulang terlambat.
Ralat, sangat terlambat maksudnya.
Yeri berjalan sendiri di area trotoar, tidak ada taxi yang lewat di jalan ini. Suasana sangat sepi, hanya ada satu atau dua pejalan kaki.
"Kenapa sepi sekali? Disini juga dingin. Sungguh aku sangat tak suka jika pulang larut malam begini" gumam gadis itu. Suasana sepi begitu membuat Yeri ketakutan, ditambah ia merasa ada yang mengikutinya. Yeri mengeratkan mantel kain yang dipakainya, berusaha untuk berfikiran positif.
Gadis itu mempercepat langkahnya ketika ia merasakan seseorang semakin mendekatinya, ia segera berlari menjauh.
Sial!
Larinya tak secepat seorang pria itu, ya pria!
Pria yang tak lain adalah si psikopat Taeyong, Taeyong mencengkram tangan Yeri dan menangkapnya.
"Ahh! " ringis gadis itu, tersirat ketakutan diwajahnya. Taeyong menarik Yeri memasuki sebuah gang yang di impit dua bangunan. Dengan kasar Taeyong mendorong gadis itu ke tembok bangunan. Yeri meringis ketika bahunya beradu dengan tembok, tetesan air matanya mulai keluar. Taeyong mengeluarkan seringaian kejamnya, membuat Yeri menangis ketakutan.
"S-siapa kau?!" teriak gadis itu berusaha menahan sakit akibat dorongan pria asing dihadapannya ini.
"Aku? Aku hanya pria yang sangat tertarik dengan mata indahmu itu, bolehkah aku memilikinya?". Ujar Taeyong pelan namun menakutkan. Pria itu mulai mendekati Yeri, tangannya sudah bersiap untung mengambil pisau yang ia bawa.
Dengan kekuatan yang tersisa, Yeri berlari menjauhi Taeyong. Ia berusaha mencari tempat ramai, ia tak ingin mati ditangan psikopat itu.
"Mau kemana kau!" Taeyong lagi-lagi berhasil menangkap Yeri.
Pria itu menggendong tubuh Yeri dan membawanya kedalam mobil miliknya. Mobil itu segera melaju kenjang melewati jalanan Seoul yang sudah mulai sepi.
"Lepaskan aku! Apa yang kau mau dariku?! Aku hanya gadis miskin yang tak memiliki apa-apa hiks... Kumohon lepaskan aku..." Yeri menangis sejadi-jadinya, sungguh ia sangat ketakutan saat ini.
"Tidak gadis manis, tidak. Kau bukanlah gadis miskin yang tak memiliki apa-apa. Kau adalah gadia cantik yang memiliki mata yang sangat indah, dan aku ingin memiliki mata itu" sangkal Taeyong.
"Dan lebih baik kau diam dan duduk manis, atau kau akan langsung kuhabisi disini?!"
Yeri diam, ia takut, ia ingin keluar dari mobil ini.
"Tuhan tolong aku"
*
*
*Taeyong menghentikan mobilnya disebuah flat miliknya, pria itu menarik tangan Yeri agar perempuan itu turun dari mobil.
Yeri sekali lagi memberontak, ia tak ingin mati mengenaskan ditangan psikopat itu.
"Sudah kubilang menurut padaku!" Taeyong yang kesal menghempaskan Yeri hingga gadis itu membentur pagar besi flat itu. Membuat cairan merah pekat yang segar keluar dari belakang kepala Yeri yang terbentur, yeri meringis memegang kepalanya. Tangannya sudah dilumuri darahnya sendiri.
"Lepaskan aku... Kumohon... " lirihnya pelan berusaha menahan sakit. Dengan sedikit keberanian, gadis manis itu menatap tepat ke mata tajam Taeyong. Taeyong juga menatap gadis itu dalam, membuatnya sedikit terkagum dengan mata sendu Yeri.
Pria itu sangat ingin mendapatkan sepasang mata indah itu, namun ada hal lain yang menahannya.
Segera Taeyong membuang pikirannya itu, ia kembali mendekati Yeri. Dengan kekuatan yang tersisa, Yeri mendorong Taeyong membuat pria itu terhuyung pelan. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Yeri berlari sekuat tenaganya menghindar dari Taeyong.
Namun apa boleh buat, kecepatan Taeyong mampu mengalahkan kecepatannya yang hampir kehabisan tenaga itu. Darah dari kepalanya pun masih mengalir membuat si cantik hampir kehilangan kesadarannya.
Taeyong kembali menggapai tangan Yeri, segera ia tarik menuju flat yang ia datangi tadi. Namun Yeri kembali memberontak, ia menendang perut Taeyong hingga pria itu terhuyung lagi kebelakang. Tepat saat itu, sebuah mobil melaju kencang kearah pria tersebut.
Yeri yang melihat mobil itu berlaju kencang segera berteriak ke arah Taeyong, berusaha mengatakan kepadanya tentang kedatangan mobil yang berlaju cepat kearahnya.
"Hey kau!! Menjauhlah..!! M-mobil itu... A-akan menabrakmu! " Yeri berlari mendekati Taeyong. Gadis mendorong Taeyong ke pinggir jalan, tapi tidak dengannya.
"Yeri bodoh! Kenapa kau menolong pria yang bahkan ingin membunuh mu itu?!" -batinnya.
BRAK!
Sebuab mobil bewarna silver berhasil menabraknya, gadis cantik itu terpental dan kepalanya kembali terbentur ke aspal. Membuat cairan merah yang sebelumnya sudah berhenti mengalir kembali keluar, bahkan lebih banyak dari sebelumnya.
Taeyong terdiam melihat kerumunan orang di tempat Yeri terbujur kaku, ia segera bangkit dan pergi ke kerumunan itu. Pria berwajah dingin itu menggendong Yeri yang telah tak sadarkan diri, membawanya menuju mobil miliknya.
"Kau cantik tapi kau bodoh, jadi kau memilih ditabrak mobil daripada dibunuh olehku? "umpatnya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Is Lee Taeyong
Fanfiction[COMPLETED] "You're mine and I'm yours" ©yllwbubbles [Start and fin on 2018] [Revisi on 2021]