d e l a p a n

8K 804 50
                                    

*

*

*

*

*

Hari ini Yeri sudah di perbolehkan pulang, hari yang sangat Yeri nanti. Ia kini tengah duduk di atas ranjang rumah sakitnya, melihat beberapa orang suruhan Taeyong yang sedang membereskan barang-barangnya.

Taeyong tak memperbolehkan Yeri untuk mengemasi barangnya sendiri.

Yeri suka heran kenapa Taeyong memiliki banyak orang suruhan seperti ini, apakah ia pengusaha besar atau apa?

Taeyong duduk di sebelah Yeri sambil mengacak-acak rambut gadis itu, Yeri hanya tersenyum.

"Kau sudah sembuh?" tanya Taeyong dan Yeri mengangguk.

"Ya seperti yang kamu lihat sekarang, aku baik-baik saja" balas gadis itu.

"Kalau begitu ayo kita pulang" ajak Taeyong dan menarik tangan Yeri.

"Tunggu,"

"Ada apa?" tanya Taeyong.

"Apa aku tinggal bersamamu?"

"Tentu, kau tak mau?"

"Tapi kan..."

"Tinggal di rumahku atau di jalanan?" ujar Taeyong dengan nada tegasnya.

"T-tinggal di rumahmu" cicit Yeri pelan. Taeyong tertawa kecil dan mengacak kembali rambut Yeri.

"Jangan takut, aku tak akan melakukan apapun" balasnya dan kemudian mengajak Yeri keluar.

*
*
*

Taeyong dan Yeri kini dalam perjalanan menuju flat milik Taeyong, flat yang sempat akan Taeyong gunakan untuk tempat membunuh Yeri.

Tapi sekarang Taeyong tak mau berniat buruk lagi terhadap gadis itu, ia bahkan ingin berubah menjadi normal lagi.

Dan semua itu hanya untuk gadis yang tengah duduk disampingnya ini.

Yeri tersenyum melihat ke arah luar mobil, banyak orang-orang berlalu lalang dan Yeri sedikit terpesona dengan pemandangan luar.

Rasanya seperti Yeri tak pernah memandang alam luar.

"Taeyong aku mau kesana" Yeri menunjuk ke sebuah taman ketika mobil yang ditumpangi keduanya berhenti di lampu merah.

Taeyong menoleh, tak lama ia menggeleng dengan tegas.

"Tidak, kau barusaja keluar dari rumah sakit. Lebih baik kamu istirahat yang cukup" tolak pria itu.

Yeri mempoutkan bibirnya, "Tapi aku mau berjalan-jalan sebentar di taman itu" pintanya lagi, kali ini dengan puppy eyes nya.

Astaga kalau begini bagaimana cara Taeyong menolaknya.

Kalian tak lupa kan kalau Taeyong sangat menyukai kedua bola mata milik Yeri, itu titik lemah Taeyong sekarang.

Dengan helaan nafas berat akhirnya Taeyong mengiyakan permintaan Yeri.

"Baiklah, tapi hanya sebentar" ujarnya.

Yeri tersenyum senang, sungguh kebahagiaan Yeri semudah itu.

Dan disinilah mereka sekarang, di sebuah taman dimana banyak orang-orang berlalu lalang dan bermain.

Kalau boleh jujur Taeyong benci keramaian, ia lebih suka menyendiri di tempat yang hanya ada dia seorang.

Atau tidak hanya ada dia dan gadisnya, Kim Yerim.

My Psycho Is Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang