*
*
*
*
*
Yeri sedang membuat makan malam untuk dirinya dan Taeyong yang akan pulang sebentar lagi. Dengan tangan yang handal Yeri memasak semua makan malam dengan cepat. Tepat setelah ia selesai memasak, suara mobil milik Taeyong terdengar dari garasi.
"Aku pulang" suara khas milik Taeyong terdengar ketika pria itu membuka pintu flatnya. Taeyong tampak lelah dengan rambutnya yang sudah sedikit acak-acakkan.
"Kau sudah pulang" sambut Yeri dari meja makan.
"Hmm" balas Taeyong dengan gumanan singkat.
"Bersihkan badanmu dulu setelah itu kita makan, kau terlihat berantakkan" ujar Yeri.
Taeyong hanya mengangguk patuh, ia pun berjalan menuju kamar. Yeri masih mempersiapkan makan malam di meja makan, kurang dari 30 menit Taeyong sudah keluar dari kamarnya.
Pria itu kini memakai baju kaos putih polos dan celana training bewarna hitam, rambutnya masih terlihat sedikit basah.
Setidaknya penampilannya lebih baik dari yang tadi.
Taeyong mengambil tempat didepan Yeri, ia mulai memakan makan malamnya dengan diam.
"Bagaimana harimu? Apa di kantor banyak pekerjaan?" Tanya Yeri yang sudah tak tahan dengan sikap diam Taeyong.
Taeyong itu tipe seseorang yang akan memilih diam daripada menceritakan masalahnya duluan, jadi Yeri harus bertanya agar Taeyong mau bercerita.
"Iya" jawab pria itu singkat. Yeri menghela nafasnya, gadis itupun hanya bisa memakan makanannya dengan diam juga.
Taeyong sangat susah dibujuk, seperti anak kecil yang merajuk karna sang ibu tak membelikannya mainan.
*
*
*Usai makan malam, Yeri dan Taeyong memilih bersantai di ruang keluarga. Ah ralat, hanya Yeri yang bersantai dan Taeyong sibuk dengan laptop di hadapannya.
Yeri sedari tadi hanya menggonta ganti channel di TV, ia tampak bosan dengan Taeyong yang sibuk begini. Karna jengah, Yeri akhirnya menghentikan aktivitas kurang kerjaannya itu saat melihat berita di layar TV.
"Seorang direktur perusahaan elektronik ditemukan tewas mengenaskan di salah satu gudang tua, polisi menduga ini terjadi karena kasus pembunuhan" ujar pembawa acara di siaran berita itu.
Yeri diam, masih mencerna apa yang ia dengar itu. Ia melirik Taeyong yang masih terlihat sibuk dengan laptopnya.
"Yong..." cicit Yeri. Taeyong menoleh kearahnya sebentar dan setelah itu kembali fokus pada benda sialan yang menjadi kesibukannya sekarang.
"Jangan bilang kalau kau yang..."
"Yang apa?"
"Jangan bilang kalau kau yang membunuh direktur itu" ujar Yeri.
Taeyong terdiam, ia kemudian menatap layar televisi yang masih menyiarkan berita tersebut.
"Bukan kau kan yang melakukannya?" Tanya Yeri.
"Maaf..." lirih Taeyong setelah menaruh laptopnya di meja.
"Kenapa? Kenapa kau melakukannya? Bukankah kau sudah berjanji padaku?" Tanya Yeri tak percaya.
"Maafkan aku, aku tak bisa menahannya... aku sudah mencoba menahan diri, tapi tetap saja tidak bisa" Taeyong mengacak rambutnya frustasi.
Yeri tahu, memang tidak mudah untuk merubah diri Taeyong menjadi normal. Memang butuh waktu lama, tapi ia tak menyangka bahwa Taeyong melakukannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Is Lee Taeyong
Fanfiction[COMPLETED] "You're mine and I'm yours" ©yllwbubbles [Start and fin on 2018] [Revisi on 2021]