d u a p u l u h t u j u h ✅

4.9K 300 8
                                    

*

*

*

*

*

Bau obat-obatan sangat jelas tercium di ruangan ini, ruangan tempat Yeri dirawat.

Sudah dua hari Yeri di rawat di rumah sakit ini, tapi dia belum juga menampakkan tanda-tanda untuk sadar. Dokternya bilang, Yeri mungkin masih lelah dan masih terkena efek bius.
Selama dua hari itu pula, Taeyong tidak masuk kantor. Taeyong lebih menyibukkan dirinya di ruang inap sang istri daripada bergelut dengan urusan perusahaannya.

"Heung..." suara pelan Yeri berhasil membuat Taeyong mendongakkan kepalanya. Tangan Yeri mulai bergerak, perlahan disusul dengan matanya yang terbuka.

"Kamu sudah bangun sayang? Oh gosh I miss you" Taeyong segera memeluk Yeri erat, membuat yang empunya keheranan.

"Dimana bayiku Yong? Mereka lahir dengan sehat kan?" Tanya Yeri pelan, tenaganya masih lemah.

"Mereka sehat Yer, kamu berhasil. Kamu sudah berhasil melahirkan kedua bayi menggemaskan" ujar Taeyong.

"Oh iya, aku panggilkan dokter dulu" setelah berucap begitu, Taeyong segera keluar memanggil dokter.

Tak lama, lelaki itu kembali masuk dengan dokter di belakangnya.

"Sudah sadar nyonya Lee? Bagaimana kondisi anda? Apakah ada yang sakit?" Tanya dokter itu.

"Tidak ada dok, hanya saja perutku sedikit nyeri" jawabnya.

"Itu pasti karena jahitan selepas operasi, jangan terlalu banyak bergerak nyonya Lee. Agar sakitnya tidak terasa" ujar sang dokter. Yeri mengangguk paham.

"Hmm apakah aku boleh melihat bayiku dok?" Tanya Yeri dan sang dokter mengangguk.

"Nanti kami akan membawa kedua bayimu kesini, mereka lahir dengan kondisi sehat, jenis kelaminnya laki-laki dan perempuan. Selamat nyonya Lee, bayi anda lahir dengan sehat dan juga sangat tampan dan cantik" jelas dokter itu.

"Terima kasih dok" balas Yeri sambil tersenyum.

"Sama-sama, baik kalau begitu saya undur diri. Bila ada apa-apa, silahkan tekan saja tombol emergency nya ya Nyonya Lee. Permisi Tuan dan Nyonya Lee" Dokter dan seorang suster itupun pergi keluar dari ruang inap Yeri.

Taeyong kembali mengambil tempat di sebuah kursi sebelah ranjang Yeri, kemudian menggenggam tangan sang istri.

"Terima kasih Yer, sudah melahirkan buah hati yang sangat aku impi-impikan. Terima kasih karena sudah bersedia membuat cerita kehidupan bersamaku. I love you Lee Yerim" ujar Taeyong sambil mengelus pelan punggung tangan Yeri, ia juga memberikan kecupan singkat di dahi istrinya itu.

"I love you too more than you know Lee Taeyong" balas Yeri.

"Ekhem"

Suara batuk yang jelas 'disengaja' itu membuat Taeyong dan Yeri menoleh ke arah pintu. Benar saja, disana ada Jaehyun dan Jaemin. Jangan lupakan mereka yang juga membawa pasangannya.

"Sudah sadar Yer? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Seulgi. Yeri mengangguk, tanda kalau ia baik-baik saja.

"Bagaimana dengan kakak iparku ini? Apa kandunganmu sehat?" Tanya Yeri balik.

"Iya, kandunganku sehat. Bahkan aku bisa merasakan ia menendang" jawab Seulgi.

"Uh Yeri aku merindukanmu" Minju yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara, kemudian ia memeluk Yeri.

"Aku juga merindukanmu Min, bagaimana kondisimu? Dan janinmu?" Tanya Yeri.

"Baik, aku dan kandunganku baik. Bahkan sudah menginjak usia dua bulan" jawabnya.

Yeri mengangguk paham, betapa tak sabarnya ia ketika melihat anaknya dan anak saudara iparnya ini bermain bersama, pasti menyenangkan.

Tok! Tok! Tok!

Dua orang suster masuk kedalam ruangan Yeri, tak lupa dengan dua kereta bayi. Disana ada si kembar Lee yang tengah terlelap.

"Ini bayi anda nyonya, permisi" ujar suster itu.

"Hwaa mereka sangat menggemaskan" ujar Minju dan Seulgi bersamaan.

"Tentu saja, lihatlah ibunya saja menggemaskan" canda Yeri sambil tertawa kecil.

Taeyong hanya tertawa kecil, Jaehyun dan Jaemin pun sama. Minju dengan hati-hati menggendong bayi itu, disusul dengan Taeyong setelahnya.

"Ini Yer, bayimu. Dia cantik seperti ibunya" ujar Minju memberi bayi berbadung merah muda itu kepada sang ibu.

"Dan yang ini tampan sepertiku" ujar Taeyong menggendong bayi berbadung biru dan semuanya merotasi bola mata malas, kemudian tertawa.

"Kau sudah memberi mereka nama Yong?" Tanya Jaehyun.

"Belum, aku menunggu Yeri terbangun dulu agar kami bisa memberi mereka nama bersama" jawab Taeyong.

"Sekarang Yeri sudah sadar, ayo cepat tentukan namanya" ujar Seulgi tak sabaran.

Taeyong tanpak berfikir, mencari nama yang pas untuk kedua anaknya.

"Eden Lee, nama itu cocok untuk tuan putri kecilku" kata Yeri.

"Kami setuju" balas Jaemin.

"David Lee, untuk pangeran kecil ini" tambah Taeyong.

"Jadi... Eden dan David?" Tanya Jaemin.

Yeri dan Taeyong mengangguk.

"Namanya yang bagus" setuju mereka lagi.

"Selamat datang di dunia ini David Lee dan Eden Lee" ujar Jaehyun.

*

*

*

*

-FIN

Maaf namanya aku tuh asal kasih nama babynya, btw thank you so much karna udah baca ff ku ini ya-!

luv yaa

My Psycho Is Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang