t u j u h b e l a s

4.9K 443 3
                                    

*

*

*

*

*

"Argh!!" Taeyong mengacak rambutnya frustasi. Sekarang sudah tengah malam, namun Taeyong masih belum menemukan keberadaan Yeri.

Pria itu juga mengecek transaksi credit card milik Yeri guna menemukan tempat terakhie Yeri memakan credit card nya. Namun percuma saja, Yeri terakhir kali menggunakan credit card number itu tadi pagi di super market.

Sepertinya gadis itu menghindari menggunakan credit card agar Taeyong tak mengetahui keberadaannya.

"Maafkan aku Yer..." lirih pria bersurai kecoklatan itu. Tanpa ia sadari, air matanya menetes. Lambat laun, isakkan kecil keluar dari bibirnya.

"Kau dimana Yer? Maafkan aku... maaf... Kumohon kembali lah" ujarnya disela tangis.

Perasaannya campur aduk saat ini, antara sedih, khawatir, lelah, dan frustasi. Semalaman ia mencari Yeri, tapi gadis itu tak dapat ia ditemukan.

Drrt drrt

Benda canggih berbentuk persegi panjang itu bergetar, Taeyong langsung mengambilnya. Tertera nama Jaehyun di layar tersebut.

"Halo Taeyong?"

"Ya" lirihnya dengan suara serak khas orang sehabis menangis.

"Kata satpam rumahmu, kau dan Yeri bertengkar. Apa itu benar?"

"Iya benar"

"Lalu bagaimana sekarang? Baik-baik saja?"

Taeyong menghela nafasnya dalam, rasanya cairan bening di matanya ingin jatuh lagi.

"Dia pergi" air mata Taeyong kembali menetes.

"Apa? Lalu kau sudah menemukannya? Astaga kau ini"

"Belum, aku tak dapat menemukannya"

"Sudah besok aku bantu kau mencarinya, sekarang kau pulang lah, besok kau harus bekerja"

"Aku tidak akan pulang sebelum menemukannya"

"Tapi Yong..."

Pip!

Taeyong mematikan sambungannya sepihak. Ia menghapus air matanya, sungguh saat ini Taeyong tidak seperti dirinya yang biasa.

Pertahanannya runtuh sekarang, ingat kan kalau Yeri adalah titik terlemah Taeyong.

Taeyong melajukan mobilnya melewati jalanan kota Seoul, ia bertekad untuk mencari Yeri sampai ketemu bagaimanapun caranya.

"Aku akan menemukanmu Yer, membawamu pulang, dan memperbaiki semuanya. Aku janji" monolog Taeyong.

*
*
*

Pagi ini Yeri terbangun karna terpaan sinar matahari pagi. Dengan perlahan Yeri membuka matanya dan mengumpulkan kesadarannya.

"Hhhh..." Yeri menghela nafas panjang. Sepintas kejadian semalam masih terbayang dipikirannya.

Gadis itu mengambil handphonenya di atas nakas, sudah pukul 8 pagi.

Ting!

Ada satu pesan masuk ke handphonenya, dengan cepat Yeri membuka isi pesan itu.

From: Nayeonnie

Morning yer, maaf mengganggumu sepagi ini. Aku ingin memberi tahu kalau aku sudah mengatakan kepada ayahku kalau kau ingin menamati semester akhir kampusmu. Kabar baik untukmu karna ayahku menyetujuinya, ia bilang tidak apa karna kau adalah mahasiswi kebanggaan kampus. Apakah kau bisa datang jam 9 nanti ke kampus? Ada beberapa hal yang harus diselesaikan.

Yeri mengukir senyuman ketika membaca isi pesan itu, ia senang memiliki teman yang selalu bisa di andalkan.

To: Nayeonnie

Selamat pagi juga Nay, syukurlah bila aku masih dibolehkan melanjutkan study ku. Aku akan datang ke kampus jam 9, sebelumnya terima kasih yaa. Love you hihihi❤

Setelah mengirim balasan itu, Yeri segera bergegas membersihkan dirinya. Selang waktu beberapa menit, gadis itu sudah siap dengan celana jeans hitam, dan baju berstelan biru langit dan putih. Jangan lupakan sepatu ketsnya yang bewarna putih.

Menurutnya, walau sudah ber suami tak ada salahnya kan berpakaian seperti anak muda? Karna emang usia Yeri masih terbilang muda.

Masih ada beberapa menit lagi sebelum ia pergi, gadis itu memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu. Yeri hendak membuat omelet daging untuk menu sarapannya.

Fyi, kamar yang Yeri pesan adalah kamar yang dilengkapi dapur kecil dan ruang tamu. Soalnya Yeri suka malas jika harus turun kebawah untuk sarapan.

Tapi keinginan Yeri untuk memasak ia urungkan, karna ia merasa mual saat mencium bau telur.

"Aduh ada apa denganku? Rasanya mual sekali" keluh gadis itu.

Ia akhirnya hanya memakan roti tawar dengan selai stroberry ditambah susu putih. Setelah sarapannya, Yeri kemudian keluar dari hotel dan langsung menuju taxi yang sudah ia pesan sebelumnya.

*
*
*

"Itu Yeri kan? Kemana dia?" Seulgi yang tak sengaja lewat di depan hotel tempat Yeri tinggal, siluet nya tak sengaja menangkap keberadaan Yeri yang barusaja masuk kedalam sebuah taxi.

"Pak ikuti taxi itu" ujar Seulgi kepada sopirnya.

"Jadi yang dikatakan Jaehyun benar, Yeri pergi dari rumah. Untungnya aku melihat gadis itu keluar hotel" batin Seulgi.

.

.

.

TBC
.

.

.

My Psycho Is Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang