Dia atau dia

1.2K 132 0
                                    

Baru pertama kalinya aku ingin berlama - lama di sekolah. Enggan untuk pulang. Karena saat ini otak dan hati tidak ada ke sinkronan sama sekali.
"Anjir itu orang kenapa sih gua jadi takut pulang nih" itu kira kira yang hatiku katakan tapi otak berkata
"Yaudah lempeng aja kali ya kalo di panggil jalan aja terus jangan nengok" tapi pada faktanya tidak ada perkataan yang ingin ku lakukan sama sekali. Perlu kalian ketahui parkiran itu tepat berada di samping gerbang jadi otomatis jika kita ingin pulang harus lewat parkiran dan saat ini aku sangat tidak ingin lewat tempat terkutuk itu, sebenarnya bukan karena tempatnya melainkan orang didalamnya aku terus membayangkan bagaimana jika hanbin nangkring duduk di motornya menunggu aku lewat? Bagaimana jika ternyata bobby juga menunggu disana?
"Ah banyak bacot lu ros, udah tenang.. seorang ros harus nya tidak lemah hanya karena cowo" aku jadi menyemangati diriku sendiri dan mengepalkan tanganku sebagai tanda semangat. Aku beranjak dari wc karena dari tadi yang aku lakukan hanya mondar - mandir di wc .

🌹

Oh iya aku baru ingat hari ini aku harus membeli perlengkapan untuk tugas prakaryaku, kalian tahu? Guru prakaryaku sungguh sangat menyebalkan. Coba kalian pikir saja anak SMA diberi tugas membuat kerajinan tangan dari bahan lunak, yang aku tahu itu sudah di pelajari saat aku SD. Dasar pak purwoto. Oh iya anak - anak kelas termasuk aku memberinya nama khusus ; uzumaki purwoto. Ah sudah lah intinya aku kesal.

"ROS!" mataku terbelalak dan seketika sadar, duh bego emang ya gara - gara uzumaki purwoto aku jadi melupakan soal parkiran dan hanbin beserta bobby. Aku berusaha untuk jalan terus tanpa menghiraukan suara hanbin yang terus - terusan memanggilku satu hal yang aku tau ternyata bobby tidak ada disana.

"ROSANNE!!" suara nya makin membuatku takut dan berlari keluar gerbang kemudian menaiki taxi yang tiba - tiba saja behenti di depanku, ah dahengida..

Aku memberikan alamat tujuanku pada ahjussi, lalu memasang earphone ditelinga untuk menenangkan pikiranku sejenak.

Hanya butuh beberapa menit saja diperjalanan untuk aku sampai di rumah, aku memberikan uangku pada taxi ahjussi dan berterimakasih padanya karena datang diwaktu yang sangat tepat. Setelah taxi itu pergi aku memasuki pekarangan rumahku tapi yang aku lihat pertama kali adalah sosok bobby yang sedang duduk manis di atas motor besarnya.

"Ros," aku menghentikan langkahku dan dia menghampiriku.

"Ngapain kesini?" Aku meliriknya dari atas sampai bawah dan aku baru sadar jika dia masih memakai seragamnya lengkap dengan tas hitamnya.

"Mau maen aja, ga boleh?"

"Gue ada urusan, jadi lo pulang aja" aku meninggalkannya tapi dia menahanku.

"Lo marah gara - gara gue suka sama lo" aku hanya menatapnya bingung.

"Asal lo tau ya gue ga marah sama sekali tapi gue ga habis pikir aja kita tuh temenan dari kecil tapi kenapa lo malah punya rasa sama gue?" Bobby diam menatapku agak lama dan melepas tanganku, dia terlihat bingung dan kemudian menampakkan senyumnya yang aku tau itu senyum terpaksa.

"Ah, iya gue lupa kita temen. Yaudah maapin gue ya kalo gue bikin lo ga nyaman, gue pulang ros." dia pamit lalu pulang, entah kenapa aku jadi merasa bersalah pada bobby setelah mengeluarkan kata kata tadi. Ah bodo amat lah. Persetan dengan lelaki.

🌹

"Lis kita butuh apa aja dah buat tugas purwoto" yap, aku sekelompok dengan lisa untuk tugas kali ini.

Outrageous || Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang