forgive

1K 132 3
                                    

Aku tahu mathari sudah membujukku untuk bangub sejak dari tadi tapi entah kenapa mata ini terasa sangat berat, aah.. aku baru ingat semalam aku menangis habis habisan karena takut. Sepertinya hari ini aku ingin tidur saja, tidak akan sekolah, tidak akan mandi, makan, nonton atau apapun aku hanya ingin tidur seharian.

TOK TOK TOK!!
Biar aku tebak ini pasti oppa yang mendemoku agar aku siap siap sekolah.

"Gue gamau sekolah hari ini, sakitin ya" aku bicara setengah teriak dengan suara parau ku.

"Sakit apa lo manja banget paling juga sakit ngantuk ye kan?"

"Bacot ah gue pusing beneran napa si ga percaya banget" cklek.. oppa membuka pintu kamar ku dan aku bertingkah seolah aku memang sakit tapi memang kepalaku ini sedikit pusing.

"Lo beneran sakit nyet?"

"Gue manusia sat"

"Ade durhaka lo"

"Saturday maksud gue, udah ah gue mau tidur. Oiya beliin makanan ya uri oppa" aku tersenyum so imut dengan mata yang masih terpejam.

"Ngga, gue gaada duit. Lo jangan lupa makan nasi ya kalo lo sakit parah eomma bakal khawatir di busan"

"Heem" aku melanjutkan tidurku. Meskipun aku dan oppa ku kasar tapi kita sama sama tau kalo kita sama sama sayang sebagai saudara.

Baru 10 menit oppa ku pergi pintu sudah ada yang mengetuk lagi, ingin rasanya aku marah.

"Non, ini nasinya.. makan duluu"suara bibi terdengar dari luar pintu.

"Iya bi masuk aja, simpen di meja" aku kembali tidur dan akhirnya tidak ada gangguan lagi.

🌹

"

Euuuaaakkk" aku merentangkan tubuh ku, aku tidur lumayan lama ; 4 jam dan pusingku sudah hilang. Aku beranjak dari kasur untuk membersihkan badanku, dari kecil aku tidak dibiasakan mandi dengan air panas karena rasanya seperti di rebus dalam panci jika ingin pun air nya hangat semu dingin, paling paling aku menggunakannya jika berendam dalam bathtub. Jika kalian bertanya tentang berenang sudah pasti aku pilih pilih tempat yang airnya tidak panas.

Aku selesai dengan mandiku, aku keluar kamar sambil mengeringkan rambutku dengan handuk.

"Bii.." tidak ada jawaban dari bibi, pantas saja tidak ada jawaban ini sudah jam 1 siang bibi sudah pulang ke rumahnya.

Aku menyalakan speaker Bluetooth ku untuk sekedang menemaniku masak, makanan yang tadi pagi sudah tidak enak dilihat jadi aku memutuskan untuk masak ramyun. Kebetulan di rumah ada nasi instan jadi aku tidak perlu menanak nasi.

Sambil menunggu ramyun masak aku membuka grup chat kelasku

Aminin aja (25)

Lisa : WOY SI ROS NAPA GA MASUK KELAS, JAWAB WOY

Hoshi : lo sekalinya dateng ribut, pc aja napa

Maria : gatau lis, dia gaada ngontakin aku

Lisa : pas tadi pagi sih bilang nya pusing

Hoshi : LAH ITU LO TAU BEGO KENAPA PAKE NANYA LAGI SEGALA___-

Lisa : ya kan gua mastiin ajaa, gausah nge gas anoa.

Hoshi : sejak kapan lo deket sama si ros, yang itu temen kamu di rebut lisa.

Maria : apaan si hoshi

Outrageous || Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang