you is amaze 💜

1K 111 7
                                    

Daebak! Wali kelas ku baru saja memberitakan bahwa kami kelas 3 akan pergi berkemah, dia bilang ini semacam healing sebelum ujian. Oke, i agree sir. Siapa juga yang tidak ingin di ajak berlibur? Semua orang butuh menenangkan pikiran dan jiwanya bukan? So, why not.

"Oppa, lo mau ikut kemah? Gausah deh"

"Lo siapa anjir ngatur ngatur gue, ngapa? Gamau gue atur?"

"Tuh tau" saat ini aku sedang berkemas untuk keberangkatan besok pagi. Dan oppaku pun ikut berkemah. Hhhh sungguh sesuatu yang tidak di harapkan.

Ponsel ku berdering, ah ternyata hanbin menelfon.

"Apa bin?" Aku menjauh dari oppaku.

"Heh itu siapa hah?! Lo pacaran ya?!" Oppa ku sangat ribut apalagi ketika aku berhubungan dengan cowo, dia cemas mungkin. But, please oppa  i was 18th. Umur yang legal untuk berpacaran bukan?

"Itu siapa?"

"Ohh, oppa gue. Ada apa si nelpon malem malem?"

"Yailah emang kalo nelpon harus ada tujuannya hah?"

"Yakali ada apaaa gitu"

"Maunya ada apa?"

"Aah dwaesseo" hanbin tertawa disebrang sana.

"Ko oppa lo kaya galak gitu si ros?"

"Iya emang galak dikit"

"Tapi ko pas ketemu kita waktu itu biasa aja"

"Ya kita belom ke gep lagi pelukan aja, kalo dia tau lo waktu itu meluk gue udah deh perang dunia dimulai"

"Jir ko merinding si"

"Bin udah dulu ya gue lagi packing nih buat besok"

"Oke yang bener lo packing nya jangan ada yang ketinggalan ntar gue yang repot, udah ya bye" sambungan telfon terputus, aku hanya bisa senyum menanggapi kelakuan dia yang satu ini; perhatian yang setengah - setengah.

🌹

"Rosi! Lo pacaran?" Oppa ku tiba - tiba bertanya di tengah aktifitasnya yang sedang berkemas.

"Wae?"

"Gue kan udah bilang sama lo, jaga jarak dari cowo" aku menghentikan aktifitasku yang sama sama sedang berkemas.

"Please gue udah 18 tahun oppa, gue bisa jaga diri gue sendiri lagian gue kan bisa taekwondo"

"Terus trauma lo gimana? Gue ngasih tau karna gue sayang sama lo rosi, gue gamau liat lo nangis kaya waktu itu"

"Gue udah baikan jadi stop larang larang gue"

"Baikan apanya lo bo.."

"Gue udah baikan oppa, please stop cemasin gue berlebihan itu bakal ngebantu gue sembuh" aku beranjak dari sana dan membawa barang barangku ke kamar.

Oppa memang oppa yang selalu mencemaskan adiknya, mungkin dia masih teringat saat aku menangis histeris gara - gara kejadian waktu itu. Kata eomma aku sampai tak makan 3 hari karena ketakutan dan orang tua ku memutuskan untuk membawa ku ke psikolog dan benar aku terkena trauma.

Tapi sekarang beda, aku sudah mulai ingin membuka diriku agar traumaku sembuh.

🌹

Outrageous || Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang