Sejak insiden kemarin, bobby tidak menyapaku atau bahkan mengirimiku pesan. Aku harus menjelaskan semua nya, hati memang tidak bisa berbohong. Nyatanya hanbin lebih membuatku nyaman, tidak melihatnya sehari saja rasanya aku sangat merindukannya.
"Ros mau kemana?"
"Kantin, mo ikut?" Jihyo mengangguk dan menggandeng tanganku.
"Ros lo tuh sebenarnya udah pacaran belom sih sama hanbin?"
"Hah? Kaga ko gue ga pacaran sama hanbin" memang iya kan? Kapan hanbin mengajakku pacaran? Tidak ada hal seperti itu.
"Anjir ga pacaran tapi peluk pelukan"
"Apaan si lo"
"Eh eh itu si hanbin kan?" Langkahku terhenti karena jihyo, aku mengikuti arah tangannya yang menunjuk ke arah hanbin.
"Itu si hanbin sama siapa jir, ko mesra gitu" akupun penasaran siapa cewe yang sedang di pijit nya itu, oh my gosh aku tak habis pikir. Kemarin ia baru saja meminta maaf padaku dan sekarang apa? Dasar cowo sialan.
"Ros biasa aja mukanya, itu tangannya jangan ngepal gitu dong jealous ya loo" jihyo mapah menggodaku dengan mencolek colek daguku. Sungguh moodku untuk makan tiba tiba saja hilang melihat perlakuan hanbin yang sok manis itu.
"Hyo gue ga laper, ayo balik ke kelas" aku meninggalkan jihyo yang masih melihat hanbin dan cewenya. Hah dasar lelaki kerdus, untuk apa dia terus mengikutiku meminta aku untuk memilihnya toh sekarang pun dia masih jelalatan pada cewe lain.
Brak! Aku membanting pintu kelas agak keras dan semuanya melihatku.
"Kenape curut?" Aku tahu itu suara yoyo.
"Biasa laah si hanbin kerdus" ucap jihyo lantang, emosiku masih tak terkendali.
"Lu diapain cii, di grepe? Di palak? Bilang sama gua"
"Eh mulut lo bersiin sana dasar badak jawa"
"Dasar chanu"
🌹
"Ros!" Sepertinya aku mengenal suara itu, itu suara hanbin. Aku menengok ke arahnya dengan tatapan 'tidak minat' sebenarnya tidak ada hak bagiku marah pada hanbin tapi oh my god baru saja kemarin ia memeluku dan hari ini ia menggandeng wanita lain? Kenapa dia se brengsek itu.
Hanbin menghampiriku dengan motornya, yap ini di parkiran sekolah. Tempat dimana cowo menunggu cewenya untuk sekedar pulang bersama. Tapi aku kan bukan cewenya hanbin kenapa ia menunggu disini? Kenapa ia menghampiriku?
"Lo mau pulang?" Aku hanya mengangguk tanpa melihat ke arahnya.
"Oh yaudah lo hati - hati di jalan ya" WHAT THE HELL?!! dia tidak mengajakku pulang tapi mengucapkan hati - hati? What the fucking is this. I hate ya hanbin.
"Gue mau nganter dahyun dulu, kasian kakinya" hatiku rasanya ingin meledak menahan rasa kesal ini, ooh jadi nama cewe itu dahyun.
Aku mengedarkan pandanganku dan mendapati cewe itu sedang senyum ke arah ku, cih dia meledekku? Baik jika begini cara mainnya.
Aku mengeluarkan ponselku dan menelfon bobby disitu juga.
"Halo Bob, maen yu kita ngadem gue kepanasan nih" aku melirik hanbin dan ia menaikkan sebelah alisnya. Bagusnya bobby meng-iyakan ajakanku, ternyata Bobby tidak jauh dari tempatku berdiri ia cepat cepat menghampiriku.
"Loh ko bobby sih? Ngga, nggaa sama maria aja" Tanya hanbin padaku
"Terserah gue dong, emang lo siapa gue hah pake ngatur ngatur segala." Hanbin tampak kebingungan
KAMU SEDANG MEMBACA
Outrageous || Kim Hanbin
Fanfic"Lo lebih milih setan kaya gue dari pada malaikat kaya bobby?" -Kim Hanbin