Dengan perasaan campur aduk, mata yang terbelalak. Betapa terkejutnya Seoyeon dengan apa yang pertama kali dilihatnya.
"K-kalian?" ujar Seoyeon tergagu dan langsung berlari kearah ranjang yang sedang ditiduri seseorang.
"Seoy, ada ap-" ujar Haechan terputus. "KAKAKKKK." teriak Haechan.
Mendengar teriakan Haechan, yang lain langsung bergegas masuk kedalam bilik usang tersebut. Dari Netra mereka, yang ada didepan mereka ini 4 buah ranjang dengan ada 4 orang yang tidur diatasnya.
"Kakak?" Haechan mengguncang tubuh kakaknya.
"Jinyoung? Ini kak Mina kan?" tanya Eunbin. Jinyoung yang semula berdiri dibelakang langsung menerobos.
"Kak mina? Kak! Kakak!" teriak Jinyoung.
"Kak Chae, bangun." ujar Seoyeon. "Kak, maafin Seoyeon. Seoyeon sayang kakak. Kakak bangun pliss." air mata yang tak dapat dibendung itu tumpah.
Sementara Renjun, hanya diam. Ia hanya diam menatap pria yang tidur dengan damai diranjang paling ujung sebelah kanan.
"Renjun? He's your brother right?" tanya Siyeon memastikan.
"Yeon, mereka belum mati. Lo penyembuhkan? Sembuhin mereka cepat." pinta Renjun. Siyeon kaget tatkala ia melihat airmata jatuh membasahi pipi Renjun.
"O-oke gue coba." ujar Siyeon. Renjun mundur. Memberi ruang agar Siyeon mampu melaksanakan tugasnya.
Siyeon berkonsentrasi. Namun, ada saja makhluk halus yang menggangu konsen nya.
"Lo fokus aja Yeon. Hantu jelek ini biar urusan gue." oh jangan lupakan bahwa Jeno juga seorang indigo.
Siyeon kembali mengambil fokusnya. Digenggamnya tangan Eunwoo. Menyalurkan sedikt energi yang ia punya agar Eunwoo bangun.
"Tunggu sebentar. Dia pasti bakal sadar." ujar Siyeon. Kemudian beralih kearah Chaeyeon terbaring.
"Tolong sembuhin kakak gue. Tolong." ujar Seoyeon tersedu.
"Mereka pasti sadar. Percaya sama gue." ujar Siyeon. Somi langsung memeluk Seoyeon. Berusaha menguatkan gadis itu.
Baru saja ketika Siyeon ingin menyembuhkan Mingyu, ada yang hampir menyerangnya. Jika saja, Renjun tidak menangkap anak panah itu mungkin Siyeon akan terjatuh juga.
"Kita diserang." ujar Jaemin.
"Jaem, lo jaga Siyeon dan yang lain disini. Gue, Jinyoung, sama Eunbin bakal ngatasin yang diluar." ujar Jeno. Jinyoung dan Eunbin langsung berlari keluar. Siyeon mempercepat proses penyembuhannya.
"Apa lagi sekarang?" tanya Eunbin ketika dilihatnya mereka diserang oleh sekelompok anjing liar.
"Ini bukan anjing biasa bin. Hati-hati." Jinyoung mengeluarkan pisau dari sakunya.
"Sialan, mereka bakal hidup lagi kalau cuma kita tusuk." ujar Jeno.
"Putar kepalanya Jen." ujar Eunbin memutar kepala anjing-anjing liar yang hendak menggigitnya.
"I hate it." Jinyoung memutar tanpa ampun kepala anjing yang berusaha menyerangnya.
"Sialan mereka tambah banyak." ujar Jeno.
"Kita gak bisa kaya gini. Kita harus lari dari sini." ujar Jeno.
👣👣👣
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent ✓
Mystery / ThrillerDon't speak with your mouth or you'll die ©littlepinkeu, 2017