12;Zevy

2.4K 434 37
                                    

Mereka berempat langsung menuju gudang belakang Club tersebut. Tenyata ada yang jagain, Eunbin langsung maju dan membisikkan sesuatu pada sang penjaga. Penjaga tersebut langsung tewas seketika.

"Dek, itu kekuatan lo?" tanya Junhoe serasa tak percaya.

"Gue kan Alpha." ujar Eunbin santai melangkahi penjaga yang sudah tergeletak dilantai tersebut. "Ayo masuk." lanjutnya.

Tempat tersebut penuh dengan debu dan sarang laba-laba. Jeno terus mengahadang sarang tersebut dengan tongkat yang didapatnya diambang pintu.

"Somi mau bersin." baru aja Somi membuka mulut, Junhoe langsung membekap mulut gadis tersebut.

"Syutt, ada orang disini." ucap Junhoe pelan.

Mereka berniat memasuki sebuah ruangan didalam gudang itu. Namun, tiba-tiba Junhoe mendengar suara krasak-krusuk didalam ruangan.

"Bunuh 4 orang ini." ujar sebuah suara dari dalam ruangan.

"Kita akan kehilangan energi." ujar suara yang lain. Kali ini suara perempuan.

"5 lainnya sudah bangun. Jika kita membunuh 4 ini, maka yang satu lagi pasti akan mati juga." samar-samar suara itu terdengar. "Pecahkan batu Aery itu sekarang juga."

"Tapi-"

"KAU MULAI MEMBANTAHKU YUJU? AKU PENGGANTI VATA KINI! KAU DENGAR ITU?" teriak seseorang itu. Eunbin, Jeno, Somi, dan Junhoe bergedik seketika. Napas mereka tercekat.

"Dan kau mau, 10 malaikat mautmu datang menemuimu? 10 meter dari mereka maka kau akan mati! Kau paham itu?! Hanya dalam jarak sedekat itu maka kau akan musnah!" balas gadis itu.

"Ahh, persetan dengan itu. Aku tidak peduli."

"Jen, masuk. Itu kak yuju." ucap Eunbin sambil berbisik. Jeno hanya mengangguk.

"Bunuh mereka sekarang." ujar suara itu pelan.

"Bagaimana jika aku menolak?" Ucap Yuju. Masa bodoh sekali dengan ambisi pria di depannya ini. Nyawanya terlalu berharga untuk mati tiba-tiba dengan menghancurkan batu tersebut. Well, dia lupa tengah berhadapan dengan siapa.

Yuju seorang penerawang. Ia tau bahwa malaikat maut'nya' akan datang juga malam ini.





"Aku akan membunuhmu." ucap suara itu dingin.

"Kau terlalu berani, Zevy." tiba-tiba lampu diruangan hidup. Seorang yang sedang duduk itu langsung menutup kepalanya dengan tudung jubah hitam miliknya.

"K-kau..." ia tercekat. Ia yang disebut dengan Zevy itu terkaget. "Mengapa kau disini?!" tanyanya marah.

"Tentu saja menjemput kakakku yang malang." jawab Jeno sambil melihat kearah Jiho terbaring.

"Sialan. Aku akan membunuh mereka sekarang." Zevy menuju kearah Jungkook terlebih dahulu.

"Mendekatlah kepadanya. Maka kami akan mendekat kepadamu. Bukankah dua orang sudah cukup untuk membunuhmu?" kini Eunbin berujar sambil melangkah maju.

"Berhenti disana!" ada nada ketakutan yang terdengar dari suara Zevy.

"Aku malaikat mautmu Zevy. Aku tak perduli denganmu." Eunbin melangkah maju dengan mata yang menyalang. Sementara Zevy terus mundur, menghidari radius 10 meter dengan Eunbin.

"Pergilah sekarang. Setidaknya, aku memberi waktu untukmu menikmati hidupmu yang tak akan lama lagi akan berakhir seperti Vata." ucap Eunbin.


Junhoe dan Somi yang menunggu diluar segera mengambil Van mereka. Junhoe agak kaku ketika menyetir. Membuat Somi harap-harap cemas. Sementara Jeno langsung menuju kearah Jiho. Ia menyetuh tangan Jiho yang sudah sedingin es.

"Satu..." Eunbin memperlebar langkahnya. Zevy terus mundur.

"Dua..."

"Yuju, ayo pergi!" kemudian Zevy menghilang menembus dinding.

"Cepat angkut mereka ke Van mu. Anak buah Zevy akan menghadang kalian. Dekati dalam jarak 5 meter maka mereka tak akan bisa bergerak. Kemudian cabut topeng mereka. Itu akan membunuh mereka. Tapi jangan sampai Junhoe berhadapan dengan kalian." pesan Yuju cepat sebelum menghilang pada Jeno.

"Ya, aku mengerti." ujar Jeno langsung menggendong Jiho menuju Van.

"Kak Eunbin, ayo kita harus angkat mereka cepat." Somi berlari. Mereka langsung mengangkat tubuh Rose. Jeno dan Junhoe pun masuk untuk mengambil Jungkook dan Jaehyun.

Baru saja Junhoe hendak membelokkan Van ini menuju gerbang keluar tiba-tiba ada 5 orang berjubah hitam menghadang mereka.

"Kita harus apa?" tanya Somi panik.

"Kak Yuju bilang kita harus mendekati mereka dalam radius 5 meter kemudian cabut topeng mereka." ucap Jeno.

"Ayo kita bunuh." baru saja Junhoe ingin keluar, tiba-tiba ia ditahan Jeno.

"Gak boleh. Lo dan mereka incaran mereka. Lo gak boleh mati." ucap Jeno.

"Som, lo tunggu disini sama kak Junhoe. Saat tersangka tinggal satu langsung jalanin van ini ngerti?" ujar Eunbin kemudian turun. Somi hanya mengangguk. Sementara Junhoe mengacak rambutnya frustasi.

Eunbin dan Jeno segera berlari kearah mereka. Namun, mereka mengarahkan telunjuk mereka dan keluar cahaya hijau yang dapat meledakkan.

Ya, Eunbin dan Jeno juga bukan tanpa persiapan. Dan jangan lupakan posisi Jeno adalah panglima dan Eunbin adalah Alpha.

Jeno sudah berada di jarak dua meter dengan lawannya. Kedua orang berjubah hitam itu terduduk lemas dan tanpa ampun Jeno menarik topeng mereka. Tiba-tiba mereka terjatuh saja. Segera saja Jeno menginjak kedua topeng itu sampai hancur dan menendang kepingan topeng itu.

Sementara Eunbin juga berhasil menundukkan dua orang. Walaupun ia hampir saja terkena ledakan itu gara-gara heels yang dipakainya kini. Ya jangan lupakan Eunbin tadi awalnya ke club.

"Satu lagi ngarah ke Van. Kejar mereka!" pekik Eunbin. Jeno langsung berlari kearah Van.

Dilain sisi, Somi dengan takut-takut melihat pertarungan didepannya. Junhoe sendiri sibuk melihat kearah sisi kanan-kiri. Tiba-tiba pintu belakang Van terbuka, sontak saja Somi dan Junhoe melihat kearah belakang. Terpampang sosok dengan jubah hitam dan topeng yang menatap kearah mereka. Somi menahan napasnya melihat telunjuk itu mengacung padanya dan Junhoe.

Namun, tampaknya ia kalah cepat dengan Jeno. Tiba-tiba ia terduduk dan tanpa basa-basi Jeno menarik topeng itu. Somi langsung keluar Van. Jeno menginjak topeng itu tanpa ampun. Somi membalik orang itu.

Junhoe pun ikut keluar Van. Dan betapa terkejutnya ia dengan siapa yang dilihatnya.






"K-kak..











...J-Jimin?!"


👣👣👣

Apdetnya malem-malem ena:))
Part ini terinspirasi setelah aku nonton ulang comeback show BTS-Fake Love pake jubah item gitu. Hehehe
Vomment iaiaia^^

Silent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang