10;Next Clue

2.3K 433 19
                                    

Sekarang 26 pasang mata sedang menatap seorang pemuda tinggi yang berdiri sambil menunduk.

"Hehe, udah dong natap gue begitunya. Gak kasian apa liat gue baru bangun dari tidur panjang?" ujar pria itu sambil cengengesan.

"Gak!" semuanya kompak menjawab.

"I-iya deh." dia kembali menunduk takut. Apa lagi pada perempuan yang kini duduk disamping adiknya.

"Kita tuh udah khawatir sama lo dan lo tiba-tiba bikin kaget. Kaget beneran asu!" Haechan misuh-misuh gak jelas.

"Hehe berarti berhasil dong." ujarnya tak tahu malu.

"Diem!" kembali seruangan berseru kompak.

"O-oke." ia kembali menunduk.

"Ming, kita itu belum pasti selamat. Kita juga harus nemuin 6 orang teman kita lagi. Kamu jangan main-main bisa kan?" ujar gadis yang duduk didepannya dengan raut wajah dan nada bicara yang sangat datar.

"I-iya Min. Aku cuma kangen usilin si ecan." jawab Mingyu pelan.

"Aku tau. Cuma gak sekarang." ujarnya lagi. Nada bicaranya masih sama. Pelan namun mengerikan.

"Heheh, udah ya guys kita jangan ribut gara-gara si kiming kurbel ini. Mending kita makan? Kalian gak laper?" tanya seorang pemuda tampan nan tinggi.

"Aihh setuju gua kak." orang yang duduk disebelahnya langsung menyahut.

"Yaudah gih Jaem, sana lo beli nasi padang 15 bungkus." ujar Eunbin.

"Nasi padang banget bin?" tanya Siyeon yang duduk disebelahnya.

"Nasi padang isinya lebih banyak dan mengenyangkan. Kita butuh banyak energi." jawab Jeno. Siyeon ngangguk-ngangguk aja.

"Kok 15 bin? Kan kita cuma 14." tanya Renjun.

"Lo pada gak mau nambah?"

"Ehh sebungkus nambahnya bagi-bagi." ujar Jaemin kemudian mengambil kunci Van dan jaketnya.

"Lo berani kan min?" tanya Jinyoung.

"Iyaa berani elah. Santuy." Jaemin pun menghilang dari balik pintu.






👣👣👣

Jaemin bawa van nya agak ngebut dikit mumpung jalan juga agak sepi. Jaemin heran aja kenapa komplek besar kaya komplek lama Siyeon jadi komplek mati, tapi mereka gak mindahin barang-barang. Kaya rumah Siyeon ini.

Baru aja Jaemin mau masuk kedalam rumah tiba-tiba ada yang nepuk bahu dia. Jaemin langsung balek.

"ANJENG! KAMPRET! KAGET GUE!!" teriak Jaemin tiba-tiba.

"Hehehe maap Jaem." Yejin. Hantu cewek dengan gigi kelinci itu yang menepuk pundak Jaemin.

"Apaan? Kaget gue Jin. Lo mah tiba-tiba. Mana liatin gue begitu. Seram jir." Jaemin misuh-misuh.

"Itu tadi ada yang ngikutin mobil lo. Gue liat tadi dia bawa benda tajam gitu, karena keliatannya dia gak baik gue takutin." ujar Yejin.

"Hah? Serius lo Jin?" tanya Jaemin rada tidak percaya.

"Dua rius mah. Dia diatas mobil tadi." jawab Yejin. Jaemin langsung melihat kemobilnya.

"Udah pergi dia." ucap Yejin. "Tapi, dia ninggalin ini." sambung Yejin sambil menunjukkan kunci dan kertas.








"X43J?"










👣👣👣





"X43J?" Eunwoo membaca tulisan yang ada dikertas itu.

"Kira-kira maksudnya apa ya?" Renjun mendekat kearah kakaknya.

Sehabis makan mereka langsung duduk mendiskusikan apa maksud dari secarik kertas tersebut.

"X43 itu bukannya club yang suka didatengin Jungkook sama Jiho ya?" tanya Mingyu.

"Ah iya, gue pernah jemput Jiho kesana."

"Kak Jiho main ke club?" tanya Jeno.

"Dia gak mabuk-mabukan kok Jen. Dia cuma nari aja disana. Tenang aja." mina menepuk pundak Jeno.

"Berarti, X43 adalah nama club. J ini bisa jadi Jiho atau Jungkook." ujar Saeron.
















"Tapi siapa tau ini Jaehyun?" ucap Somi sambil menunjuk huruf J.








👣👣👣




Double jangan? Hehehe

Silent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang