Beberapa minggu kemarin merupakan minggu yang terberat dalam hidup Aby. Dimana ia harus melewati hari-harinya tanpa istri cantiknya.
Dan ia pikir semua akan segera berakhir namun saat sudah tepat satu bulan Millen pergi, istri cantiknya belum juga pulang dan justru menginginkan pisah darinya.
Sungguh setelah mengetahui kabar buruk tersebut Aby langsung mengurung diri di kamar selama seharian. Begitu keesokannya saat Wina masuk ke kamarnya, ia sempat kaget melihat kondisi kamar yang sangat berantakan seperti kapal pecah.
Belum lagi hati Wina terenyuh begitu melihat Aby yang seperti seseorang yang kehilangan semangat hidupnya. Ia hanya terus memandang kosong ke depan.
Wajahnya kusut, rambutnya berantakan dengan lingkaran hitam di bawah mata yang semakin terlihat jelas. Belum lagi terlihat bekas air mata diwajahnya.
Baru mengetahui bahwa Millen ingin pisah darinya saja Aby sudah seperti itu.Bagaimana jika Millen memang benar-benar menelepon pengacara dan memintanya untuk mengurus perceraiannya?
Entahlah. Wina sendiri tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Aby jika Millen benar-benar melayangkan gugatan cerai pada Aby.
Aby begitu mencintai Millen dan semua orang tahu itu. Ia bisa jadi gila atau pun kehilangan semangat hidupnya jika sampai Millen benar-benar pergi meninggalkannya.
Selama dua hari ia tak keluar kamar bahkan untuk makan dan pergi bekerja saja tidak ia lakukan. Ia mengabaikan telepon dari atasannya yang terus menerus menghubungi Aby. Ia mengabaikan panggilan itu dan lebih memikirkan apa yang harus ia lakukan agar Millen tak menceraikannya.
Kemudian Aby baru keluar kamar saat Wina memberitahu bahwa Aksen demam. Dengan cepat ia langsung membawa putra tampannya itu ke rumah sakit tanpa mempedulikan penampilannya yang jauh dari kata baik-baik saja.
Saat di rumah sakit itulah ia bertemu dengan ayah mertuanya. Ia menceritakan semuanya pada Rudi sekaligus meminta maaf. Saat itu Rudi juga memberikan begitu banyak nasihat pada Aby, nasihat yang juga ia berikan pada Millen.
Dan beruntung Aby mendengarkan nasihat ayah mertuanya itu, ia tidak lagi terpuruk seperti kemarin. Walaupun ia masih terus memikirkan perihal permintaan Millen itu tetapi Aby sudah tidak mengurung diri di kamar lagi. Ia sudah kembali bekerja walaupun saat di kantor ia lebih banyak melamun daripada mengerjakan pekerjaannya.
Selama beberapa hari ini juga Aby lebih banyak berdoa meminta petunjuk pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia benar-benar tidak ingin menceraikan Millen. Sungguh. Jika Millen meminta ia melakukan apapun Aby janji ia akan melakukannya asalkan Millen tidak menceraikan dirinya.
Ia terlalu mencintai istri cantiknya itu. Aby sendiri tidak tahu apakah ia akan sanggup menjalani hari-harinya tanpa Millen. Tetapi kemudian ingatan akan ucapan Bagus melintas dibenaknya membuat Aby berpikir kembali.
“mungkin aja Millen meminta cerai karena ingin mencari kebahagiaannya”
“maksud lo selama ini Millen nggak bahagia sama gue?”
Bagus mengangkat kedua bahunya, “Millen berhak bahagia kan mesti itu bukan sama lo”
“terus gue harus relain dia?”
“ikutin kata hati lo”
Apa benar selama ini Millen tak bahagia saat bersama Aby sehingga ia meminta pisah untuk mencari kebahagiaannya meski tanpa pria itu?
Hati Aby seperti ditonjok kencang memikirkan hal tersebut. Ia gagal membahagiakan Millen. Dan sekarang Millen ingin mencari kebahagiaannya walaupun bukan dengan Aby. Lantas dengan siapa? pria lain? Danu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Everlasting Love [Completed]
Fiksi UmumSemua terasa membingungkan bagi Milen. Aby yang setahun lalu meminta putus secara tiba-tiba datang bersama keluarganya untuk melamar Millen. Belum cukup sampai disitu, Millen pun merasa ada yang aneh saat melihat kedekatan antara Aby dan Aksen--anak...