awal

880 64 0
                                    

Wenas masih saja sibuk dengan ponselnya ia mengutuk siapa saja yang bermain licik dibelakangnya hingga membuat desain mobil sport yang sedang ia kembangkan bocor keperusahaan lain

Ia tidak segan menembak kepala orang tersebut jika ketahuan, sesekali matanya memeriksa keadaan kenzi yang masih mengenggam gelas wine entah yang keberapa. Pria itu kembali ke club dan menenangkan diri dengan minuman keras

Ini seminggu sejak pasca dia putus dengan natali, pria itu belum bisa moveon mengingat lamanya hubungan kedua insan itu

Wenas mengurut pangkal hidungnya tak ada satupun yang berjalan dengan harapannya. Bahkan juniornya terus meminta pelepasan disaat yang tidak tepat

"Shit" wenas mengumpat dan membanting ponselnya

Detektif yang ia bayar mahal baru saja menemukan sebuah kejangalan pada salah seorang kepercayaannya hand manager yang sangat ia andalkan

Ia sangat kecewa dengan permainan pria itu yang berhasil membuatnya pusing kepayang hampir delapan belas jam

Suasana club semakin tidak terkendali banyaknya kaum muda semakin menyemarakkan tempat maksiat tersebut.

"Aww" pekik wanita berambut sebahu yang tidak sengaja terduduk di pangkuan wenas akibat dorongan salah satu sahabatnya yang juga tengah mabuk seperti wanita itu

Wenas mengeram kesal karna wanita itu menduduki barang pusaka miliknya yang memang tengah on melihat situasi club tersebut dimana para manusia bebas bercumbu tanpa peduli dengan orang sekitar dan kaum hawa yang mempertontonkan bagian penting dari tubuhnya membuat pria manapun meneguk ludah beberapa kali

"Menyinkirlah bitch" wenas mendorong tubuh wanita tersebut. Wanita itu kembali meringis kesakitan dan mendongkak menatap siapa dalang atas kesakitannya

Mata keduanya bersitubruk yang membuat mereka kaget bukan main

"Anak ingusan" ucap pria itu membuat si wanita memerah wajahnya bukan karna malu tapi akibat amarah yang bukan main karna ucapan pria tersebut

Byurrr

Wanita itu menguyur wajah tampan wenas dengan wine milik kenzi yang telah teler di meja bar. Bukannya marah wenas malah tersenyum jahil mengoda wanita itu

"Adik kecil yang sangat pemarah"
"Dasar brengsek" maki wanita tersebut

Wenas berdiri dari duduknya dan berusaha mengejar wanita itu yang telah berlalu setelah memakinya

Grep

Tangan kokoh tersebut berhasil meriah dan mencegat langkah wanita itu bersama gerombolannya

"Kau harus tanggungjawab dengan perbuatanmu. Ini pakaian mahal yang di rancang langsung desainer ternama dari paris khusus untukku dan sekarang kau malah mengotorinya"

"Enyahlah jerk"  maki wanita itu lagi

Para sahabat agatha tidak bisa berbuat apa-apa mereka tau siapa pria itu dan mereka tidak ingin dijadikan salah satu korban pelecehan pria tersebut.

"Jerk its me" ucap wenas bangga

"Dasar pria tua sialan" maki agatha seraya menendang kaki kering wenas dengan hills miliknya yang membalut sempurna kaki jenjang wanita itu

Spontan wenas mengangkat kakinya menahan nyeri yang teramat sangat dikakinya, tendangan dari agatha bukan main-main itu tendangan tersakit yang pernah ia alami setelah lam tidak pernah dikalahkan lawan

Sebelumnya ia tidak pernah lengah dengan pertahanan dirinya tapi barusan hal tersial dan benar-benar memalukan dalam sejarah hidup seorang wenas roberth hartono si pria berperawakan bule hanya tingginya saja sedangkan parasnya hampir memiliki semua gen asia dari sang ayah

________________

Maria memakai jubah tidurnya untuk menutupi romper kesayangannya lalu menuju kamar depan dengan segayung air yang ia bawa khusus dari kamarnya. Ia merasa jengkel yang teramat sangat dengan pria yang menempati kamar utama siapa lagi jika bukan Kenzi

Pria itu kembali berulah selama sepekan ini pulang larut malam dengan kondisi mabuk berat dan merancau tidak jelas

Wenas tentu saja ikut kena getahnya.

Byurrrrrrrr

Maria menyiram wajah damai kenzi dengan sadisnya lalu berkacang pinggan menunggu reaksi pria itu. Kenzi tidak meloncat seperti drama korea yang ia tonton ia malah terlihat bangun dengan santai seolah tidak terjadi apa-apa

"Apa gentengnya bocor ya" tanyanya pada diri sendiri lalu beranjak menuju jendela, ia menyisihkan gorden dan berujar
"Enggak hujan tapi kenapa basah" kenzi mengaruk kepalanya binggung

Ia menguap lalu merilekskan ototnya yang terasa tegang sehabis bangun tidur

"Mau sampai kapan gini terus"

Deg

Suara maria membuat pacu jantung wenas seakan berhenti, ia merasa sangat terkejut dengan keberadaan wanita itu

"Mau sampai kapan gini terus, apa kamu menyesali semua. Jika kamu memang gak bisa menerima bayi ini enggak apa-apa dan kalau kamu keberatan dengan kami baiknya kami pergi" ucap wanita itu dengan tenang

Hal tenang yang kenzi takutkan berbeda dengan wanita kebanyakan yang lebih mengandalkan emosi dan amarah. Wanita itu terlalu pintar mengelabui orang-orang disekitarnya dengan bersifat tenang seolah tidak memiliki masalah apa-apa dan menyembunyikan perasaannya

Emosi kenzi benar-benar di puncak ia ingin berteriak di wajah maria namun ia urungkan, ia lebih memilih berbalik dan menghirup angin pagi yang menerpa wajah tampannya yang basah akibat siraman wanita tersebut tuk mengendalikan amarahnya

Ia kembali berbalik dan melangkah menghampiri maria. Ia membingkai kedua wajah wanita itu dan mencondongkan sedikit tubuh tingginya agar dapat menatap wajah tenang maria namun sorot matanya mengatakan sebaliknya

"Aku minta maaf" ucap kenzi lalu tersenyum kecil membuat air mata maria luruh

Bukan itu yang ia inginkan namun kesiapan hati pria itu untuk memulai hal baru dengannya dan melupakan semua hal dibelakang dan menerima ia dan bayinya sebagai sebagian dari masa depannya

Kenzi panik lalu menghapus air mata maria sebelum merengkuh tubuh mungil maria

"Jangan menangis" kenzi mencium kening wanita itu dan kembali membawa maria kedalam dekapan hangatnya. Untuk saat ini itu yang bisa ia lakukan

Ia belum bisa menjanjikan suatu perasaan dan hubungan disaat hatinya juga masih terluka dengan cinta yang lama

Tbc

Don't Touch HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang