Perlahan bulu mata lentik itu bergerak-gerak pertanda si empunya akan terbangun, untuk keberapa kalinya mata indah itu terpikat pesona lelaki bukan pria lebih tepatnya pria didepan matanya.
Ia tersenyum melihat wajah damai itu, tak ada cengiran jahil dan sikap tengil yang selalu ia andalkan untuk membuat orang disekitarnya kesal
Ia memberanikan diri menyentuh bakal kumis dirahang tegas pria tersebut
"Aku sayang kamu" ujarnya pelan mungkin hanya dirinya yang mendengarkan perkataannya tadiIa menyentuh alis tebal milik kenzi dan pipi yang memiliki lesung pipi walau tidak terlalu dalam
Kerap kali ia iri dengan pesona pria tersebut belum lagi kulitnya yang putih khas turunan cina.
Merasakan usapan lembut dipermukaan wajahnya membuat kenzi terbangun
Senyumnya langsung mengembang tanpa melihat si empunya tangan
"Sore" sapa kenzi lalu menarik tangan maria lalu mengecupnya
"Apa aku sudah seperti pangeran di dalam film princes kesukaanmu" cengir kenzi
Maria menyungingkan senyum
"Belum" sahut maria antusias
"Kenapa" tanya kenzi
"Apa rambutku harus ku beri gel dan ku buat naik ke atas""Bukan ide yang buruk, kurasa kau harus menerapkannya" seru maria yang langsung membuat keduanya tertawa kompak mengingat masa dimana ia didandani maria remaja ala anak F1 yang dulu terkenal di zamannya.
"Mungkin para tante itu sudah jadi nenek sekarang" ujar kenzi
"Wajahmu seperti habis di perkosa waktu itu karna lipstik ada dimana-mana" tambah mariaYa kenzi menjadi rebutan para ibu dan lansia di acara natal di sebuah aula karna pesonanya yang sulit ditelok. Ia juga termaksud anak yang aktif dan mengemaskan dimata orang dewasa dan menyebalkan di antara anak seumurannya terutama cowok karna ia menjadi pangeran dadakan
Kenzi mengecup tangannya lalu berucap
"Terima kasih udah menjadikanku pangeran waktu itu bahkan saat ini" ucapnya tulusWajah maria memerah ditatap seintes itu. Untuk beberapa saat mereka hanya saling menatap menyelami perasaan mereka masing-masing sebelum sebuah gedoran memutus tatapan mereka
"Aku tau kalian sudah bangun, buka pintunya" ucap suara dibalik sana
Kenzi meraih ponsel lalu mengetik pesan mengejek pria dibalik pintu
"Aku akan menikahi adikmu jika ia sudah selesai sekolah, SIAL" teriak pria dibalik pintu tidak terima dikatakan iri dengan mereka
Keduanya tertawa pelan membayangkan wajah kesal wenas
"Agatha akan memilihku, ku pastikan itu. Dan kita seumuran brengsek bahkan kau lebih tua beberapa hari dariku" teriak wenas lagiMembuat tawa keduanya semakin meledak dan berhasil membuat wenas mengeram kesal.
Tawa kenzi berhenti dan menyisakan senyum saat melihat betapa mempesonanya maria dengan tawa lepasnya. Tawa yang jarang-jarang terlihat seolah mahal untuk menunjukannya
Ia duduk dan mengambil posisi diatas tubuh maria, ia sedikit kesulitan karna tubuh buncit maria.
"Boleh" tanya kenzi pamit
Matanya menatap seksama wanita yang ada dibawah dempetannya
"Ini masih sore" ucap maria menolak halus
Kenzi menahan kecewa yang dapat penolakan tersebut, namun bukan kenzi namanya jika langsung menyerah.
You knowlah apa yang terjadi selanjutnya, deruan nafas lelah membuat keduanya merasakan puas. Terlebih kenzi
Ia terus tersenyum senang karna berhasil meraih puncak setelah puasa beberapa hari ini
"Terima kasih" ucap kenzi membuat maria merona malu mengingat betapa brutalnya ia, bahkan meminta lebih dari dua ronde. Ia menyurukan wajahnya ke dada bidang kenzi lalu bergumam tidak jelas membuat kenzi terkekeh lalu mengecup ubun-ubun wanita itu dengan sayang.
Kehangatan itu berlanjut sebelum pintu kembali di gedor oleh orang yang sama dan meneriakan betapa ia ngenes mendengar desahan menjijikan keduaya menurut wenas. Bertambah malu sudah maria desahannya begitu kuat membuat tamunya sampai mendengarkan apa yang harusnya menjadi privasi mereka
Tbc
Kerja jam 6 ke jam 6, demi apapun nona tepar sampai rumah. Cape banget soalnya belum terbiasa
Sorry banget gaes, bukannya berniat mengantung rasa penasaran kalian. Tapi nona belum terbiasa buat bangun awal
Efek sempat ngangur , nona harap kalian tetap sabar dengan kelanjutan cerita nona dan semoga terhibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Her
RomanceTerlahir dari pasangan "Couple Goal" tak membuatnya lantas terinpirasi tuk menjalin hubungan. Pengalaman pahit yang pernah terjadi dalam pertengkaran orangtuanya membuat ia trauma tuk menjalin hubungan, ia selalu berpendirian jika ia bisa hidup sela...