Liburan

704 59 0
                                    

Tekan ★ sebelum baca ya

Kenzi mengelus-elus kepala maria agar tidurnya makin lelap

"Apa kalian tidak berencana menikah" tanya ando yang menatap lekat wajah damai maria lalu bergantian menatap kenzi

Mendapat pertanyaan seperti itu berulang kali membuat kenzi menghela nafas, ada rasa sesak yang menghimpit dadanya dan itu susah dijelaskan dengan kata-kata

"Aku tidak ingin menikah dengannya bahkan tidak pernah terpikir tuk menjadikan dia sebagai calon pendamping hidupku. Apa yang terjadi sekarang sebuah kesialan yang tidak bisa ku selesaikan"  terdengar suara putus asa kenzi membuat semuanya prihatin

"Tapi bayi itu butuh pengakuan" ucap ando

"Sudahlah jangan bahas ini lagi, biarkan semua berjalan seperti air yang mengalir"

Kelimanya terdiam seolah kehilangan topik untuk dibicarakan, mereka tidak menduga kenzi dalam masalah.

"Apa kau masih mencintai natali" semua mata tertuju pada kenzi, mencari kebohongan disetiap persekian detiknya dari mimik kenzi. Pria itu tertawa miris

"Tentu saja. Bagaimana mungkin aku bisa melupakan sosok wanita sehebat dia" aku kenzi

Tanpa mereka sadari maria mendengar itu semua, ia merasakan sesuatu perasaan aneh. Sebuah tangan kasat mata meremas jantungnya

Ia bahkan merasa sesak yang teramat sangat namun ia tetap bertahan dalam kepura-puraan tidur, ia ingin tau apalagi hal yang ingin kelimanya bahas

______________________

Suara musik dari halaman belakang mengintrupsi wanita yang sedang tertidur lelap tersebut. Ia tertidur sunguhan setelah sebelumnya pura-pura tidur. Ia melihat ke arah jendela dari balik  gorden tipis tersebut nampak warna langit merah jingga pertanda petang

Ia ingat sebelumnya tidur diruang tamu dan berbantalkan paha kenzi jadi sudah pasti pria itu yang membopongnya kesana atau mungkin salah satu diantara pria tadi siang

Ia mengucek mata persis balita baru bangun tidur diikuti menguap dan berdiri menuju kamar mandi. Ia berendam sekitar duapuluh menit lalu memilih pakaian ganti sehabis mandi

Celana training berwarna abu-abu menjadi pilihannya dipadu dengan kaos oblong longgar, ia mencepol asal rambut panjang miliknya hingga memperlihatkan leher jenjangnya yang halus dan putih

Ia melihat para pria tadi berkumpul di halaman belakang sibuk dengan tugas masing-masing. Pesta barbecue ide dari ando berjalan mulus

Mereka menikmati momen sederhana tersebut perlahan kisah kasih di sekolah menengah atas mulai mengalir dari bibir para sahabat kenzi. Maria yang memang senior mereka hanya diam mendengarkan

Banyak kejadian lucu yang tidak terduga telah merek lalui, maria hanya tertawa kecil ketika bagian kenzi di strap guru BP di bawah tiang bendera tanpa pakaian ia ingat bagaimana kurusnya kenzi dulu bagai tulang tanpa daging

"Ingat gak pas loe ngopek tapi ketahuan mimik wali kelas kita sulit tuk di lupakan hahaha ia sangat mirip wajah buldog " gilang bercerita sambil tertawa mengingat wajah panik kenzi saat ketahuan mengopek

"Dia juga dengan noraknya berteriak menyatakan cinta di halaman upacara sampai-sampai semua murid menyorakinya dan natali" mereka tertawa sedangkan yang ditertawakan meringgis ngeri

Ia lupa dengan momen langkah itu, sebab saat itu mereka bertengkar hanya karna natali cemburu saat melihat ia berbicara dengan maria kebetulan berhenti di depan pagar sekolahnya dan menyapa kenzi yang akan pulang sekolah.

Don't Touch HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang