bab

669 52 1
                                    

Orang berlalu lalang tanpa henti di hadapan kenzi, banyak sekali para pasien yang dilarikan kedalam ruangan tersebut. Ada yang kecelakaan, ada yang memang sakit parah dan kumat dan ada yang membutuhkan pertolongan entah karena apa dan sudah banyak dokter masuk ke dalam ruangan tersebut beserta perawat

Ia mengucapkan doa penuh permohonan agar wanita yang ia sayangi selamat berserta bayiNya. Ia sangat kuatir mendapat keadaan maria tadi, jantungnya seolah berhenti berdetak persekian detik dan sistem sarafnya berhenti bekerja

"Dia akan baik-baik saja, dia wanita yang kuat"
"Itu yang kuharap" gumam kenzi lalu menyembunyikan wajahnya di balik telapak tangan lebarnya

Seorang perawat memangil keluarga maria dan kenzi mewakili ia lupa mengabari keluarga wanita itu

"Silahkan ke bagian administrasi untuk membayar semua biaya" ucap suster tersebut

Wenas menepuk bahu kenzi memberi isyarat agar ia yang menanganinya.

_______________________

Setelah menyelesaikan biaya administrasi wenas pamit berhubung semua keluarga maria sudah ada disana dan wanita itu sudah di pindahkan keruang inap VVIP. Kenzi berada dibelakang memberikan ruang kepada keluarga maria untuk membesuk wanita itu walau belum sadar

"Pulanglah mom, biar kami yang menjaganya. Nanti akan kami kabari jika ada perkembangan" ucap agandra datar tanpa ekspresi sama seperti maria

Like sister like brother

Dengus kenzi tidak suka dengan sifat dingin agandra. Kenzi membiarkan ruang kepada agandra agar berada di samping sang kakak, keluarga terbodoh dan tergengsi yang kenzi pernah temui.

"Kamu sudah siuman" tanya wenas datar saat maria sadar tengah malam

Deg

Entah kenapa wajah agandra membuat maria seolah melihat sosok sang ayah berada didekatnya. Ia menangis dalam dia, mulutnya ingin mengatakan sesuatu namun urung diucapkan

Isakan kecil membuat kenzi terbangun yang memang tertidur beberapa waktu yang lalu sebab agandra tidak mengajaknya ngobrol

"Kakak sudah sadar" seru kenzi terlihat bahagia.

Tangis maria pecah saat kenzi mengahlikan perhatiannya. Ia menangis seraya memukul-mukul dadanya yang terasa sesak

"Sudah kak, jangan menangis ada aku disini" ujar kenzi berusaha menenangkan wanita itu yang terisak pilu

Setelah lelah menangis ia kembali terlelap dengan tangan yang terus bertautan dengan kenzi Sesekali wajahnya terlihat meringgis merasa pergerakan didalam perutnya.

"Sayang jangan buat mommy kesakitan, kasihan mommy. Dia butuh istirahat" ucap kenzi menenangkan bayinya dalam perut maria.

Ia mengusap perut maria dengan penuh sayang setelah membersihkan wajah maria dari sisa air mata

"Berapa usia kandungannya" tanya Agandra penasaran
"6 bulan"

"Kapan kau akan menikahinya"

Tatapan mengintimidasi dari agandra membuat kenzi menciut sama seperti setiap mendiang Ayah angga menatapnya

Dia adalah duplikat angga yang terlihat bagai pinang dibelah dua.

"Segera"

"Aku yakin ayah akan kecewa jika tau kau telah merusak putri sulungnya" ujar agandra sakras

"Aku akan mempertanggung jawabkannya, untuk saat ini aku ingin mengutamakan kesehatannya" sahut kenzi mantap

"Baiklah. Aku akan menunggu hari itu tiba, jika kau tidak menikahinya juga aku akan membawa dia jauh dari hidupmu" ancam pria dingin itu

Biarlah seperti ini dulu, biar waktu yang menjawab semua pertanyaan dalam hubungan ini

Tbc

Don't Touch HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang