Brother complex

779 51 0
                                    

Rasa nikmati dari daging panggang itu begitu mengugah selera namun kurang lengkap tanpa anggur merah kebanggan prancis tersebut.

Kenzi meminum anggur itu dengan perlahan setelah berhasil membabat habis makan malam yang ia buat sendiri. Maria hanya bisa meneguk ludah menahan selera atas anggur merah yang terus memanggil maria untuk meminumnya namun dilarang keras oleh maria sebab tidak baik untuk bayi mereka

"Sedikitttttt aja" mohon maria

Kenzi masih berkeras menolak dan itu tak membuat maria kehilangan akal

Saat pria itu kembali memasukkan gelas berisi anggur merah tersebut mulutnya segera saja maria ambil ancang-ancang duduk di pangkuan kenzi.

Merasa ada yang menduduki pangkuannya ia hendak protes namun diredam dengan ciuman tiba-tiba kenzi membuat mata pria itu hendak melompat tidak percaya dengan apa yang dilakukan maria.

Maria bisa merasakan rasa manis dari anggur merah tersebut melalui bibir kenzi

Kenzi mengeram frustasi lalu menarik tubuh maria yang melekat padanya agar berjarak

"Manis" seru maria tanpa merasa berdosa lalu berdiri menuju kursinya kembali

Mereka makan dalam keadaan hening hanya terdengar dentingan sendok, selesai makan mereka duduk di ruang tengah untuk menonton tv

"Bagaimana kabar hotel" tanya maria menatap kenzi lekat, ia penasaran dengan hotel yang telah ia kembangkan selama beberapa tahun terakhir walau sedikit sulit karna larangan dari sang mendiang ayah, Angga stevano wardana

"Baik. Bahkan beberapa hari yang lalu dapat penghargaan, bahkan banyak pengunjung penasaran dengan hotel kita namun sebenarnya tujuan utama mereka sendiri ingin melihat dengan mata kepala bagaimana seorang pemimpin muda memimpin hotel tersebut hingga mendapat pengakuan dari jurnalis sebagai hotel terbaik seasia" jelas kenzi panjang lebar

Maria mengerutkan kening bingung seingatnya jabatan yang ia duduki bahkan tidak ada yang mengantikan, ia sampai tidak sadar menyuarakan isi hatinya

'Siapa' batin maria

"Si stevan, si dingin itu mengambil ahli jabatanmu. Aku gak nyangka dia memiliki bakat sebagai pemimpin walau usianya masih belasan bahkan masih duduk dibangku sekolah "

"Aku bahkan gak tau kau sebawel ini" sindir maria

Kenzi yang terlihat asik dengan remot dan mengonta-ganti chanel menatap maria tak percaya

"Apa, aku bawel katamu"

"Iya, B.A.W.E.L" ulang maria seraya mengejakan kata bawel

Tidak terima dikatai bawel ia beranjak dari sofa single lalu menghampiri maria yang sedang p'we alias posisi wenak di sofa sebelahnya seraya rebahan

"Ulangi tadi kamu bilang apa" maria cengir kuda membuat kenzi gemas lalu mencubit kedua pipi tembab milik maria

"Ihh lepasin, sakit" rengek maria

Cup

"Yang bawel itu kakak bukan aku" sewot kenzi begitu berhasil mencuri satu ciuman dari maria

Maria merona mendapat serangan mendadak seperti tadi, bahkan ia speechless

Kenzi mengacak rambut maria lalu menuju dapur untuk meredakan jantungnya yang berulah, ia juga salah tingkah tadi itu diluar kendalinya.

' hanya perasaanku saja, mana mungkin aku deg degan sama kak maria orang yang udah ku anggap kakak sendiri. Lagian aku baru putus dengan natali, bahkan mengingat namanya membuat aku merasa mooddown' kenzi perang batin

Ia menunduk lalu meraih beer  yang terletak di rak bawah untuk mengahlikan pikirannya.

Don't Touch HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang