korban drakor

812 50 0
                                    

Makan malam di ruang tengah berlangsung riuh karna aksi wanita yang sedang menyantap makanannya dengan teriakan yang tidak penting kepada aktor tampan yang ia pangil oppa

"Omo, oppa" seru wanita itu histeris sendiri dengan aktor korea yang mencondongkan tubuhnya seakan ingin mencium gadis yang berada didepannya

"Kak, brisik tau" sewot kenzi lalu mendorong kaki maria dengan kakinya sedang tangannya menutup kedua telinga untuk menghalau suara wanita itu masuk

Suara melengking wanita itu bahkan lebih kuat dari suara televisi

"Ck" maria berdecak sebal seraya menatap sebal kenzi yang ia rasa menggangu kesenangannya

Kenzi meraih tisu disampingnya lalu menyumpal mulut maria yang bersiap tuk berteriak lagi

" jadi gak selera makan dengar teriakan gak mutu kakak" kata kenzi dengan tampang polos tanpa rasa bersalah

Saat maria ingin mengamuk, kenzi meletakkan makanannya lalu mencondongkan tubuh tingginya ke hadapan maria

"Ka-kau mau apa" tanya maria gugup

Ia menelan ludah kasar merasa aneh dengan posisi ini

"Aku hanya mau remot ini" sahut kenzi
setelah berhasil meraih remot disamping maria. Padahal jantung keduanya sudah berpacu hebat dengan jarak sedekat tadi

Maria langsung pergi kekamar saat acara nontonnya di ganggu kenzi
"Kak, habisin makannya dulu"

Brakk

Maria membanting pintu dengan kasar dan mendengus sebal. Ia masuk kekamar mandi dan meredahkan emosinya dengan berendam air hangat

Di sana ia merenung atas dasar apa ia emosi bahkan jika dipikir ulang tidak ada kesalahan yang dilakukan pria itu. Apakah ia kecewa karna tak mendapat ciuman yang ia harapkan terjadi

"Bodoh" dengusnya sebal teruntuk dirinya sendiri. Ia berubah menjadi wanita mesum

"Apa ia menyadarinya gak ya" batin maria

___________________________

Dua orang berlawan jenis tampak sibuk di sebuah swalayan untuk berbelanja keperluan bulanan, mereka tampak bagai pasangan muda yang baru saja menikah

Beberapa wanita disana terlihat gemas dengan perlakuan kenzi yang sedang menunjukan produk mana yang boleh dan tak boleh dipilih. Maria mencabik bibir kesal karna semua makanan yang ia beli di kembalikan lagi oleh kenzi

Kenzi mengucek rambut maria gemas sebelum menuju rak di sebelahnya
"Mesra banget sih kak, baru nikah ya" tanya salah seorang gadis muda yang terlihat menenteng keranjang dengan beberapa jenis makanan ringan didalamnya

Kenzi hanya tersenyum simpul tanpa mau menjawab pertanyaan gadis tersebut.

"Suka banget sih tebar pesona, ck" maria kembali berdecak

Daripada sakit mata melihat kenzi di tatap lapar dan penuh minat oleh kaumnya ia memilih melangkah menuju rak buah-buahan

Anggur, pir, jeruk, klengkeng, kiwi, dan banyak lagi ia ambil dalam gengamannya

Kenzi sendiri celingak-celinguk mencari keberadaan wanita tersebut, beberapa pengunjung menarik perhatian kenzi yang sedang bergosip ria dengan salah seorang wanita di rak buah dengan buah-buahan penuh dalam dekapannya

"Sudah kuduga" kenzi menghela nafas kasar setelah hampir dua puluh menit mengelilingi setiap rak untuk mencari keberadaan wanita itu.

Maria tersenyum sumringah dan menatap dengan berbinar ke arah kenzi
"Aku mau ini semua" ucapnya dengan penuh permohonan kepada kenzi

Ia sengaja membuat udara di kedua pipinya sehingga kembung dan itu berhasil membuat kenzi luluh

"Baiklah" kenzi angkat tangan, ia menyerah

Wanita itu punya jurus jitu yang membuatnya tidak tega.

"Tinggal daging yang belum" ujar kenzi lalu mencari rak daging

Rencananya ia akan memasak daging panggan saus tiram kesukaan maria. Ia ingat seperti apa ekpresi maria saat mencobanya beberapa tahun silam bahkan wanita itu minta di ajarkan cara membuatnya

Troli itu penuh dan bahkan hampir mengunung karna belanjaan wanita itu yang paling banyak dengan makanan ringan yang diyakini kenzi sehat untuk dimakan

Bahkan es krim tidak lupa ia beli beberapa dengan pariasi rasa

"Semuanya satu juta empat ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus rupiah" ucap kasir itu dengan mata menatap penuh minat kenzi

Ia mendengar beberapa bisikan para pebeli sebelumnya yang sibuk mengunjingkan tentang kemesraan keduanya menurut mereka.

"Awas matanya melompat keluar mbak liatin cowok orang kaya gitu" sindir maria yang sedari tadi memperhatikan kasir yang menatap kenzi penuh minat sedangkan pria tersebut sibuk dengan ponselnya

Kenzi mengerutkan kening menatap heran kearah maria yang wajahnya tampak kesal tanpa bisa ia tutupi

"Sebentar ya mbak" ia mengeluarkan dompet lalu membayar semua dengan kartu kredit miliknya

"Terima kasih" seru kasir itu sambil malu
"Gatal sih lu" seru lelaki di samping mbak kasir tadi pelan namun masih bisa didengar maria sedangkan kenzi sibuk dengan kantong belanjaan penuh di kedua tangannya

"Kakak kenapa sih wajahnya masem banget kaya seterikaan belum digosok"
"Biarin" maria mencabik kesal

Perlahan mobil jazz itu meninggalkan area perbelanjaan dan menuju area perumahan miliknya yang ia beli beberapa tahun lalu untuk masa depannya dan natali seandainya mereka belum pisah

"Kenapa gak balik ke villa" tanya maria heran
"Buat apa, gak ada gunanya toh mereka sudah tau keberadaan kita disana. Lebih baik kita disini, ini rumah aku walaupun masih tahap cicilan"

Maria menatap area perumahan tersebut dengan seksama dan melihat dengan takjub rumah bertingkat dua disana sangat cantik dengan harga terjangkau dan dekat dengan pusat kota"

"Kita sampai" seru kenzi

Mereka keluar dari mobil dan kenzi membuka pintu pagar sebelum memasuki area perumahan. Maria masih diluar pagar melihat taman depan perumahan itu yang memiliki danau buatan didepan

"Kak ayo masuk" teriak kenzi setelah membuka pintu rumah dan meraih semua belanjaan di kedua tangannya.

Maria kembali tercengang dengan isi rumah kenzi yang minialis namun sangat indah. Kenzi meletakkan semua belanjaan di pantri dapur lalu memasukan ke dalam kulkas

Ia menutup hidungnya dengan tangan karna melihat beberapa sayur busuk di rak bawah. Ia dengan cepat membuangnya lalu membersihkan semua isi kulkas tersebut

Rumahnya sedikit berdebu mungkin karna terlalu lama ditinggal pemiliknya
"Kakak duduk saja dulu, aku akan membersihkan kamar kakak"

Tangan kenzi mendial jasa seorang pesuruh untuk membantunya membersihkan semua debu tersebut

Kenzi keluar dari kamar yang akan ditempati maria dikamar atas bersebelahan dengan kamarnya, rumah itu memiliki empat kamar dan kamar bawah adalah ruangan paling besar namun sengaja ia jadikan ruang baca dan kerjanya sehingga tampak bagai perpustakaan kecil

Maria tertidur dengan lelap dan tidak menyadari pangilan kenzi. Kenzi membopongnya lalu menidurkan dia dikamar pintu biru muda tersebut

Tbc

Don't Touch HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang