Jahil

802 64 1
                                    

Suara dentingan sendok dan garpu beradu terdengar diantara keheningan ruangan tersebut, setelah aksi konyol wenas meneriaki aksi mesum keduanya mereka langsung makan malam setelah berbena diri

"Gak usah bermesraan didepanku aku gak mau jadi kambing congak yang liat kemesraan kalian" ujar wenas mendengus sebal

Wajahnya masih saja ditekuk sejak keduanya keluar dari kamar

"Kamu gak balik lagi kerumah sakit" tanya kenzi mengahlikan topik menyadari wajah sang istri merona dengan perkataan sang sahabat

"Absen dulu" sahutnya malas-malasan
"Tumben" kepo kenzi lagi merasa heran dengan pria yang cinta mati dengan sang adik ipar namun ego seorang wenas terlalu tinggi sehingga tidak mengakui perasaannya

"Ada urusan kantor yang harus gue tangani, btw gue harus keluar kota besok pagi tolong ambil kendali dengan semua urusan kantor gue percayain sama lo"

"Bukannya kamu..." perkataan maria terpotongl

"Gak papa" potong kenzi yang mendapat pelototan dari wenas minta kejelasan

Mereka kembali makan dengan hening dengan pemikiran dikepala masing-masing

Maria pikir sebaiknya dia saja yang ambil ahli kantor sebab sang adik akan  menyelesaikan sekolahnya dan ia tidak ingin jika urusan kantor menjadi kendala studinya. Sebelumnya sang ibu telah meminta bantuan pada kenzi agar mengambil ahli perusahaan dan agandra bisa fokus dengan sekolahnya berhubung wenas meminta bantuan yang jarang-jarang terjadi pria itu langsung menyangupi

Maria membilas piring kotor yang sudah ia cuci sedangkan kenzi membersihkan meja makan. Suami sudah melarang namun maria berkeras melakukannya sendiri

Selesai melakukan pekerjaan kecil tersebut ia menghampiri kenzi dan wenas yang terlihat menikmati acara tv yang menayangkan pemain bola lokal kebangaan mereka.

Kenzi bahkan tak berkedip melihat acara bola tersebut membuat maria tersenyum gemas melihat wajah serius sang suami yang biasanya terlihat koplak

"Ahkk" pekik maria saat merasakan tendangan tiba-tiba dari dalam perutnya

Ia meringis saat menyadari dirinya menjadi pusat perhatian kedua pria tersebut dan melewatkan pemain kebangaan mereka yang telah berhasil mencetak gol di menit pertama

"Apa kamu mau lahiran" tanya wenas spontan

Tuk

Kenzi mengetok kepala wenas dengan bantal sopa

"Ini belum bulannya" sahut kenzi memutar bola mata melihat mupeng wenas

Wenas menjilat bibirnya salah tingkah "apa yang sakit" tanya kenzi lembut berahli pada sang istri

"Dia terlalu aktif didalam" sahut maria meringgis dengan jawabannya sendiri

Ia memberikan senyuman teduh lalu mencium kening sang istri lalu tangannya terulur mengusap perut buncit itu

"Jangan nakal ya sayang, kasihan mamanya" ucap kenzi yang berhasil membuat tendangan si kecil didalam berkurang

Ketiganya menonton bersama kali ini wenas duduk di single sopa sesekali matanya mencuri lihat bagaimana sang sahabat mengurut kaki dan betis maria yang ada di pangkuannya

Kaki wanita itu terlihat bengkak dan lebih besar ia membayangkan bagaimana istrinya kelak yang dari kurus berubah jadi bontot dan besar seperti wanita ini sekarang

"Lebih baik" tanya kenzi

Maria yang awalnya sibuk main ponsel kenzi mengangguk mengiyakan pertanyaan suami. Ia terus menatap ponsel tersebut tidak menyadari tatapan tajam kenzi

Dengan kasar kenzi merampas ponsel tersebut lalu membuang kesembarang arah

"Perhatiin kalo orang ngomong, hargai dikit dong" bentak kenzi

Mendapat bentakan kasar tersebut membuat mata maria berkaca-kaca, wenas menatap tak percaya dengan sahabatnya tersebut

"Ck, bahkan sekarang ponsel pun lu cemburuin" dengus wenas kesal sendiri melihat perlakuan kasar kenzi barusan

"Man, dia binik lu bukan pacar. Perlakuin lembut dikit dong" ingatkan wenas sebelum beranjak darisana

Deg

Kenzi tersadar dengan perlakuannya barusan, ia menatap sang istri yang menangis sesengukan

"Ma-maaf"

Suara tangis maria makin kuat, ia meruntuki dirinya yang terlihat bagai anak kecil

Ia menarik maria kedalam dekapannya lalu mengecup kepala maria dengan sayang dengan bisikan-bisikan menenangkan wanita itu.

"Jangan kasih jatah" teriak wenas dari lantai atas saat melihat gelagat mesum kenzi.

Maria merona malu sedang kenzi mendengus sebal dengan sahabat seblengnya itu

"Puasa lagi deh" batin kenzi

Wenas tertawa terbahak berhasil menjahili pasangan tersebut lalu masuk kekamar

Tbc

Don't Touch HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang