Would not survive 1

865 67 1
                                    

Natali terlihat sedang sibuk dengan ponselnya, ia sedang bertukar pesan dengan ken

Ken mengirim gambar dengan kertas diatas dahinya berbentuk smile. Natali tersenyum melihat lesung pipi ken

Pria yang telah bersamanya selama beberapa tahun itu masih mampu membuat jantungnya derdebar setiap melihat senyumnya. Natali menyulut rokok dari bungkusnya sebelum menghisap rokok tersebut

Ia benar-benar kalut dengan hubungannya, disatu sisi ia menginginkan ken sebagai pelabuhan terakhirnya setelah beribu kali mencari selingan ken dan juga menemani masa tuanya. Namun sampai detik ini ken masih sibuk dengan wanita yang dianggap sebagai kakaknya tersebut belum lagi desakan orang tuanya yang selalu mendesaknya untuk segera menikah.

Natali tidak bisa bertahan dengan pria yang lebih mengutamakan wanita lain dibandingan dirinya, sebagai wanita egonya sangat tersentil dengan perlakuan tersebut.

Natali kembali menyulut batang kedua, ia perokok berat. Sangat benci dengan keadaanya sekarang

Ting

Sebuah pesan kembali masuk
"Udah dulu ya beb, kak maria udah tidur. Love you bebz 😘" Pesan singkat ken membuat natali tertawa miris

Tawa yang terdengar dipaksakan dan juga menyayat hati. Natali membanting ponsenya dengan kasar sebelum merebahkan dirinya ke sofa

"Lebih baik lupakan dia dan menikahlah denganku" tutur pria yang terlihat sibuk dengan kancing kemejanya

"Jangan mimpi kita hanya sebatas teman ranjang" dengus natali tidak suka dengan arah pembicaraan pria tersebut

Pria itu tampak menahan emosi dengan perkataan natali, sebetulnya ia bukan pria jelek ia bahkan sangat tampan lebih tampan dari ken, lebih kaya dari ken hanya saja ia selalu bertukar-tukar pasangan tiap minggunya. Sebagai pengusaha muda wajar jika ia disorot paparazi dan ia selalu menjadi santapan paparazi dengan cerita sama dan wanita berbeda. Tapi sejak mereka bertemu beberapa bulan yang lalu pria itu tertarik dan penasaran dengan sosok natali hingga berakhir di ranjang

"Sebaiknya aku pergi, aku akan pulang kerumah orang tuaku jangan lupa matikan semua saklar listrik" ingatkan natali sebelum meninggalkan apartemen pria tersebut

___________

Maria merengut kesal sejak beberapa menit yang lalu pria itu melarangnya memakan seafood padahal ia sangat ingin memakan makanan tersebut.
"Ayolah" bujuk maria tidak mau putus asa

Tangan lentiknya menarik baju ken yang terlihat sibuk dengan ponselnya, merasa tidak digubris maria meraih kertas dan pulpen lalu mengambar emot tersenyum sebelum menempelkannya ke dahi ken. Ia merebut ponsel ken lalu menjiprat wajah ken setelah memaksanya tersenyum sebelum mengirimnya kepada orang yang sedang bertukar pesan dengan pria tersebut

"Sudah?" Tanya ken sebelum merebut kembali ponselnya. Ken tersenyum melihat balasan dari lawan chatingnya. Tak berapa lama maria tertidur di sofa dengan berbantalkan paha ken dan lupa dengan makanan yang ia inginkan tadi

Menyadari maria terlelap ia memutuskan menyelesaikan chatingan dengan pacarnya tersebut dan membopong maria ke kamarnya.

Ia meletakan maria dengan pelan-pelan lalu mengelus kepala wanita itu saat melihat maria mengeliat dalam tidurnya. Ia terkekeh melihat maria yang selalu tertidur beberapa minggu ini setidaknya untuk saat ini ia berhasil menjauhkan maria dari keluarganya sumber ketakutan terbesar wanita itu.

Maria menghentikan aktifitas tangan ken lalu menariknya kedalam dekapan hangatnya. Benda empuk itu membuat ken merasakan hal aneh pada dirinya, jantungnya berpacu cepat dan ia merasa sesak dibawah sana

Ia mengumpat kasar menyadari dirinya berubah mesum sejak kejadian malam beberapa bulan lalu.

Ken berusaha menarik tangannya agar terlepas dari gengaman ken, ia sudah tak tahan dengan rasa sesak di bawah sana. Ia mengeram karna bukannya berhasil terbebas tangannya kini malah menyentuh langsung kulit halus dan mulus itu

"Sial" umpat ken sebelum mengabil posisi diatas tubuh maria dan menciumnya, ia kalap lepas kontrol. Demi apapun dia butuh pelepasan

Maria terpekik kaget saat terbangun melihat ken diatasnya
"I want you now "suara serak ken membuat maria berdesir dan menginginkan hal yang sama

Ia mengalungkan tangannya ke leher ken sebelum menarik pria itu agar menciumnya lebih dalam, biarlah mereka menikmati masa ini yang mungkin akan sulit mereka lalukan kedepannya mengingat mereka tidak memiliki ikatan apapun dan rasa terhadap satu sama lain.

Tbc

Don't Touch HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang