Kita sudah tidak bisa menangis meraung-raung seperti anak kecil saat kita mengalami masa yang sulit.
Harus terlihat tegar walau hati benar-benar perih.
Kadang, aku harus menahan pening agar setitik air mata tidak keluar dari bendungannya.
Mungkin untuk usia remaja, hal berat yang mereka alami adalah kegagalan atas perasaannya terhadap seseorang, atau sebaliknya.
Namun berbeda lagi ketika kita sudah beranjak dewasa.
Dulu, yang ku tahu hidup berat adalah hidup dengan setumpuk tugas yang kadang aku saja bisa mencontek dari teman sekalas, atau kisah percintaan yang sebenarnya klise namun ku buat sedemikian mungkin.
Tapi ku sadar, saat usiaku akan menginjak kepala dua. Ternyata hidup tak seklise yang aku utarakan diatas.
Aku harus bertindak keras untuk hidupku sendiri,
harus menanggung setumpukan tugas sendiri,
dan harus mengalami masa-masa sulit sendiri.Dulu aku tak pernah membayangkan, jika kehidupanku akan seperti sekarang.
Bagi ku ini berat, tapi hal ini adalah awal dari kehidupan yang akan bertambah berat.Yang nantinya seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit orang-orang yang masih bisa kita jadikan sandaran pergi dari kehidupan kita.
Entah memiliki kehidupan baru dan menciptakan dunia baru atau meninggalkan dunia untuk waktu yang sangat panjang.
Sebab itu, kita akan diuji di pengujung usia belasan, mungkin untuk sebagaian orang menuju atau yang sudah berkepala dua tetapi hidupnya masih dalam zona nyaman itu banyak. Tapi lihat saja nanti jika ada salah satu seseorang yang akan meninggalkan dia dari dunia ini. Barulah dia merasakan kehidupa. Yang sesungguhnya.
*zona nyaman yang aku maksud disini adalah mereka-mereka yang masih hanya terfokus pada kegiatannya saat ini tanpa terketuk untuk membuat perubahan lebih pada hidupnya sendiri.
Contoh : hanya fokus terhadap kuliah, padahal seberat apapun tugas kuliah dan apapun yang dikatakan, kita masih mempunyai sedikit waktu untuk berkarya pada bidang yang lainnya.
Intinya mereka baru akan merasakan jika seseorang yang berarti meninggalkannya didunia sendirian.
Oleh sebab itu, untuk kalian yang masih memiliki orang-orang yang berarti dalam kehidupan kalian, bahagiakanlah mereka.
Bukan hanya dengan nilai akademis atau menunggu nanti saat kalian wisuda atau dengan nilai IPK yang tinggi.Bahagiakan mereka mulai sekarang, dengan cara apapun selagi itu masih dalam zona yang wajar dan benar.
Karena kita tidak pernah tahu kapan takdir akan menjemput kita.
Tidak bermaksud menggurui, hanya berbagi karena aku sudah merasakannya. Oleh sebab itu wujudkan mimpimu dan buat orang tuamu bangga.
Selagi mereka masih bisa melihat tawamu. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja, Hujan & Kamu
PoesíaCatatan kecil tentang kamu yang menyukai senja, lalu bertemu dengan gadis hujan. Menjadi sebuah notes kecil yang selalu terselip dalam kumpulan puisi yang sering kamu tulis. "Kalo kamu suka puisi?" Aku tersenyum, "Jujur aku suka puisi. Tapi aku tid...