Selamat malam sepi,
malam ku kembali lagi, bertajuk sepi di dalam rindu.Semilir angin berhembus melawati tirai kamar ku, menilik dibalik bidik siluet diri,
seperti biasa, malam ini masih bertemakan rindu. Entah rindu untuk siapa, aku pun tak tahu siapa pemilik rindu ini sesungguhnya.
Kepada yang jauh atau yang dekat, biarlah rindu ini berkelana. Berteman dengan angin juga segelas susu yang uapnya sudah menghilang tertiup angin.
Mungkin saja uapnya mengapung mengirim sinyal rindu kepada pemiliknya? Entah juga aku tak tahu.
Intinya, rindu itu tak perlu alasan atau sebab. Rindu bisa datang kaan saja tanpa tahu apa yang membuat rindu pada awalnya.
Bukan tentang kamu atau siapapun itu, entah rindu seseorang atau sesuatu yang sudah lama.
Biarkan rindu itu mengelabu, bersama angin yang terus berhembus. Menyibakkan kertas-kertas kenangan di atas nakas juga surai yang ikut menari bersamanya.
Biarlah rindu bersatu dengan malam yang kalbu nan sendu,
menciptakan ruang tersendiri bagi rindu yang tak berkesudahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja, Hujan & Kamu
PoezjaCatatan kecil tentang kamu yang menyukai senja, lalu bertemu dengan gadis hujan. Menjadi sebuah notes kecil yang selalu terselip dalam kumpulan puisi yang sering kamu tulis. "Kalo kamu suka puisi?" Aku tersenyum, "Jujur aku suka puisi. Tapi aku tid...