Tahun 1928, Minnesota. Sekitar tujuh bulan lagi, umur Elisa genap dua belas tahun dari musim dingin yang menyebalkan itu. Bagaimana tidak sebal? Pagi-pagi ia sudah disiram air dingin yang terasa perih di kulitnya.
"Oh, Mrs. Elisa! Kau pikir ini hari cutimu? "
Elisa menunduk menahan tangis dari bangun tidurnya. Bibinya, Messy Evin pergi begitu saja dari kamar Elisa yaitu di loteng yang penuh jaring laba-laba. Elisa tak tahu air terasa biasa saja. Padahal, sepekan yang lalu air persediaan di rumah 29F Blok Timur itu semuanya membeku.
Elisa pun turun dari loteng. Ia sudah memakai seragam kumal panjang dan rok hijau gelap kusut karena jahitan putih di bagian belakang. Ia melihat paman, bibi, dan keponakannya di meja makan yang penuh sekali dengan makanan.
Mrs. Messy yang pertama mengetahui keberadaan Elisa, "Ayo bersihkan rumah, kami ingin makan dulu, kau akan dapat makanan sisa. "
Elisa tahu lebih baik diam daripada membantah, jadi ia segera membersihkan seluruh ruangan di rumah itu. Ia tak tahu kapan terakhir kali tidak membersihkan rumah setiap harinya saat pagi. Keponakannya sudah berangkat setengah jam yang lalu sejak Elisa membersihkan rumah.
Hampir pukul sembilan, dan tinggal membuang sampah di pembuangan. Elisa menjinjing tas belanja yang berisi buku-bukunya. Diletakkannya beberapa kantong sampah di tempat pembuangan kemudian berlari cepat ke sekolah.
~🍁~
"Elisa Evin, kau pikir ini pukul berapa? Kau berangkat pada jam pelajaran ke tiga? Bel istirahat akan segera berbunyi dan kau tidak diperkenankan pulang bersama dengan teman-temanmu nanti. " Kata Mrs. Emile, salah satu guru di sekolah itu. Dia tak tahu alasan kenapa Elisa berangkat sesiang ini, selama setahun terakhir. Seandainya ia tahu, apakah ia akan berusaha membantu Elisa?
Sedangkan keponakannya, Alice tertawa si balik Elisa yang mendapat hukuman.
"Kau tahu Elisa? Lihatlah rambutmu! "
Elisa melirik sekilas rambutnya yang panjang sampai terseret ke lantai.
Mrs. Emile masih geram dengan Elisa, "Apakah kau tak punya gunting di rumah? Kau pikir kau putri dari negeri dongeng apa? Setidaknya ikatlah rambutmu yang bau itu!"
Setelah kata-kata terakhir Mrs. Emile Elisa pun pergi dari ruang guru. Ia menggenggam erat rambutnya. Ia tahu harus melakukan sesuatu dengan rambutnya.
Tbc
Note : Maaf kalo ada typo
Mohon vote dan commentnya
(⌒▽⌒)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ice Moon : Year 1717
FantasyDia Elisa Evin juga Miranda Parkinson. Latar belakang tak lagi penting baginya. Di sebuah tempat yang ia impikan saat malam, terjadi benar padanya. Yaitu sebuah negeri yang indah dan penuh khayalan bagi yang tak pernah melihatnya. Namun dibalik semu...