18. Miranda Parkinson yang Hilang

24 7 6
                                    

  "Andersen, kau tidak apa-apa?" Tanya Hegemony saat melihat wajah Andersen yang kaku, pucat, dan lesu. Semuanya jadi satu.

  "Kau mau minum?" Hegemony menawarkan, sementara Andersen diam membisu, "Elisa, bisa kau ambilkan air putih?" Katanya.

  Elisa yang baru datang, ia mengangguk. Catherine datang tiba-tiba, duduk tengkurap disebelah Andersen dan Pompey yang menjadi ketakutan.

  Tak lama Elisa membawa segelas air putih. Melihat wajah Andersen yang suram...

  "Apa dia baik-baik saja?" Tanyanya pada Hegemony.

  Hegemony meraih segelas air putih itu, "Mungkin dia butuh istirahat hari ini." Ia menyerahkan gelas itu pada Andersen, namun Andersen menolak.

  "Kau ini kenapa? Tidak ada racun di dalamnya, bahkan aku mencampurinya dengan herbarium untuk membantu keadaanmu." Kata Elisa.

  "Aku tak butuh obat darimu!" Andersen membangunkan tubuhnya, "Aku hanya perlu tidur tanpa harimaumu yang membuat takut Pompey." Katanya lalu berdiri, berjalan menuju kamarnya.

  "Andersen!" Panggil Hegemony.

  Namun Andersen tetap berjalan. Catherine mendekati Elisa yang muram atas perkataan Andersen.

  Hegemony menyentuh pundaknya, mencoba untuk menghibur.

  "Yah, dia butuh istirahat." Kata Hegemony membereskan gelas yang isinya tak terminum. Ia berjalan dan James yang baru melihat setengah kejadian kecilnya bertanya soal Andersen yang tiba-tiba menjadi kacau.

  "Kau ini! Tanyakan saja padanya!" Kata Hegemony.

  "Apa?" Kata James mengarah pada Elisa.

  Elisa mengangkat bahu, memilih untuk segera menaiki tangga yang langsung menuju kamarnya. Tentu ia heran dengan sikap Andersen. Apa dia harus menulis surat lagi untuk miranda?

Tbc.

Note:
Maaf kalo banyak typo-nya 🙏
Insyaallah double up, dikit banget ini soalnya 😂
Vote dan comment-nya ya^^

The Ice Moon : Year 1717Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang