21. Gorgon terlangka [3]

22 7 3
                                    

  Andersen terduduk di lantai. Ia memandang lukisan Felly Parkinson dari buku Profesor Ell yang diberikan kepadanya. Ratu Felly Parkinson yang menawan. Dia penyihir terhebat sepanjang sejarah.

  Andersen membaliknya di halaman yang kosong. Hanya ada tulisan di bawahnya, Miranda Parkinson. Perlukah ia menggambar wajah Elisa Evin di buku itu?

  'Tidak, Elisa belum lima belas tahun,' katanya dalam hati.

  Andersen kemudian berdiri, ia berjalan beberapa langkah. Ia berhenti di perpustakaan sekolah. Perpustakaan Whatever Gotten. Sebenarnya ia masih hilang selera untuk mampir ke tempat yang penuh buku itu. Tapi ia mendengar Hegemony memanggilnya dari dalam dan ia tidak mungkin menolak ajakan temannya itu.

  Tak lama Elisa dan Grabiolla juga masuk.

  "Hegemony!" Teriak Elisa.

  Hegemony mengangkat tangannya, "Di sini!"

  Elisa kemudian mengajak Grabiolla mengikutinya, yaitu di pojok perpustakaan itu.

  "Tidak! Pujaan hatiku adalah Pangeran Henry. Jika kau tetap berkata bahwa Ian menyukai itu aku tidak peduli sama sekali. Dan katakan kalau aku malah membencinya." Kata Hegemony tajam pada James.

  James seperti meledek perkataan Hegemony dan Hegemony nyaris kehilangan kendalinya untuk tidak memukul wajah James.

  "Oh-oh, Hegemony. Tenanglah." Kata Elisa sementara Grabiolla tetap berdiri diam.

  Karena Elisa telah menahannya, Hegemony akhirnya bisa tenang. Ia mengubur kemarahannya yang meledak di perpustakaan dengan membaca buku lagi. Dan kemudian pandangannya mengarah pada Grabiolla.

  "Grabiolla? Oh, duduk saja di sana. Aku ingin tahu apa kau sudah membaca buku ini?"

  Grabiolla duduk di antara Elisa dan Andersen, "Buku Pemburu Kelam? Aku sudah membaca sampai yang ke-XXIII. Itu hanya seperti dongeng, Hegemony. Akhirnya si kurcaci itu mati di dunia sebelah bersama kalung perak dari putri Cantabella."

  Hegemony berdeham, ia seperti tersungkur untuk peringkat membaca pemahaman buku manapun.

  "Ou, Grabiolla. Bagaimana tentang buku Ilmu pertahanan? Karya Sayap? Atau Syair Mantra?" Kata Elisa.

  "Jika kau ingin masuk di anggota Ankle, mereka harus mempelajari itu semua sebelum dilantik. Aku sudah membaca semuanya, hanya beberapa yang belum aku baca."

  "Seperti apa?"

  "Buku Ilmu Sihir 10? Buku Kajian Reis? Entahlah, sebenarnya masih banyak buku yang belum terbaca olehku."

  Elisa mengerti, buku Ilmu Sihir 10 hanya bisa ditarik dari lemarinya bagi pengguna pita hitam, pita tertinggi. Dan Grabiolla baru mendapat pita ungu setingkat lebih rendah dari pita hitam, dan itu luar biasa bagi murid kelas satu.

  Sementara Andersen, ia heran. Bagaimana Grabiolla tahu tentang buku Kajian Reis? Dan buku itu hanya keluarga Reis yang tahu... Andersen mengabaikannya. Bisa saja Grabiolla tahu dari salah satu anggota keluarganya, ya, kan?

❄~🍁~❄

PENGUMUMAN

  Ujian semester untuk kelas satu akan segera diadakan besok pagi, tempatnya di Ruang Rapuh. Murid murid kelas satu diharapkan mematuhi peraturan yang ada serta diharapkan untuk segera mendaftarkan diri sebagai peserta ujian. Bagi murid-murid kelas lain, akan diberikan tugas khusus dan perlakuan yang tepat dari anggota Ankle tim Alpha.

  Disampaikan oleh,

  Profesor Knowles Canterbury

  "Apa? Ujian?"

  "Besok pagi?"

  "Kenapa mendadak seperti ini?"

  "Bagaimana kalau tidak lulus?"

  "Kita harus mengadu pada Profesor Knowles tentang pengumuman ini!"

  Murid-murid kelas satu itu dipenuhi kebingungan, kecemasan, dan kemarahan. Semuanya bercampur aduk. Mereka tak mengerti dengan pengumuman itu. Terlalu mendadak untuk diadakan. Lokasinya di Ruang Rapuh. Bersamaan murid kelas atas yang malah akan bersenang-senang dengan anggota Ankle yang dingin tak berperasaan!

  Dalam waktu yang sangat singkat papan pengumuman itu langsung dikerubungi banyak orang.

  Carry yang bertubuh Elisa, rasa-rasanya dia ingin merobek-robek pengumuman membingungkan itu.

  Hegemony menambah porsi latihannya.

  James yang menjadi uring-uringan membuat kamarnya berantakan.

  Andersen yang mencoba mengadu pada ibunya sendiri, "Mom, apa kau tahu hal ini sebelumnya? Kenapa tidak katakan padaku? Mom tahu, kan? Tugasku bertambah berat sejak Dad meninggalkan kita? Apa Mom tidak berusaha memberitahuku meskipun kau sibuk?!"

  Marion menghentikan pekerjaannya, menata berkas-berkas bertumpuk yang belum dikerjakan sama sekali.

  "Kau tahu? Ibu benar-benar sibuk, Andersen. Jika kau hanya mengoceh padaku, itu tidak akan mengubah apa pun untuk kelulusan ujianmu, kau mengerti?" Dia menata berkasnya lagi, mengambil separuh bagian, dan  menulisnya satu persatu.

  Andersen ingin membuka mulutnya tapi tak jadi. Ia memutuskan untuk membiarkan ibunya sibuk. Sementara ia membalikkan badannya kembali ke asrama Jugglery yang membosankan.

Tbc

Note:
Maaf kalo banyak typonya 🙏
Makasih buat yang udah baca sejauh ini :)
Vote dan Comment-nya kawan :)
Maaf baru up, kuota abis soalnya :'(. Double up deh.. ✌

The Ice Moon : Year 1717Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang