Chap 23. Kejadian Tak Terduga

825K 59.3K 11.9K
                                    

Bakal update kalo udah 250 komentar ya, biar tambah tambah semangat wkwk langsung update kan ga ingkar janji💕

Happy reading...

"Lagunya kok bisa menghayati gitu sih? Udah lama pinter nyanyi jadi pinter menghayati atau..." tanya MC pada Ana.

Bulan langsung menyikut Ana agar dia menjawab semua pertanyaan yamg diberikan.

"Em...ini lagu spesial buat cinta pertama gue," ucap Ana dengan jujur dan polos.

"Eh?" ucap Bulan terkejut diringi dengan tawa tak percaya.

Tentu saja, siapa yang sangka Ana akan mengaku di depan banyak orang jika lagu ini spesial untuk cinta pertamanya.

Tiba-tiba langsung saja terdengar suara cowok yang tidak terima, pasalnya mereka sudah berniat untuk mendekati Ana, tapi karena dia bilang seperti itu, pupus sudah harapan mereka.

"Yaaahhhh...."

Berbeda dengan Alister yang sejak tadi mematung, lidahnya kelu seribu bahasa, hatinya terasa sakit saat Ana berkata seperti itu.

"Mungkinkah Iqbal?" ucap Alister dalam hati.

"Harusnya jangan jujur kaya gitu, ntar nggak ada cowok yang deketin kamu!" Bulan mengerucutkan bibirnya kesal.

"Nggak sebegitu ngarepin cowok lain sih."

Setelah berbincang lama dengan MC Ana dan Bulan dipersilakan untuk beristirahat dan diganti dengan pertunjukan kelas Ips 4.

Bulan rasanya sudah tidak sabar menemui kedua cecunguk itu, rencana jahatnya agar mereka mencium pantatnya yang karatan berjalan lancar.

"Eh, Ana ya? Minta id line nya dong," ucap salah seorang cowok dari kelas lain.

"Ig nya apa ya? Pengen liat foto-fotonya yang imut."

"Ana gabung sama kita yuk?"

"Maaf sibuk!" jawab Bulan dan langsung mengajak Ana untuk melewati kerumunan para cowok yang kurang belaian itu.

Mereka berdua hanya tertawa sambil bergandengan tangan, Ana rasanya tidak tahu akan seperti apa dia di depan sana, mungkin ditertawakan oleh semua kelas jika tidak ada Bulan.

Semenjak kehadirannya, Ana jadi sedikit memiliki keberanian, untuk tersenyum atau bahkan berkomunikasi dengan orang lain.

"Makasih ya," ucap Ana sambil memeluk Bulan.

Bulan hanya membalas pelukkannya, setelah itu ia lamgsung melepaskan pelukkannya dan memegang tangan Ana, menuntunnya untuk berlari menghampiri anak kelasnya.

"Pantat udah gatel nih," ucap Bulan diiringi tawa yang renyah.

Tak lama mereka tiba di kumpulan anak kelas 12 ips 3, mata Bulan mencari-cari keberadaan duo cewek tengil yang akan mencium pantatnya.

Sialnya dia tidak menemukan batang hidung mereka.

"Ke mana mereka?" tanya Bulan pada Iqbal.

"Nggak tau, mau gue bantu cariin?" tanya Iqbal.

"Ayo!"

"Penghianat lo, Bal." Andra menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil.

"Gimana ya, gue cowok sih. Cowok baik itu harus tepatin janji. Dan mereka kan udah janji buat cium pantat si Bulan yang tepos, ya gue harus bantu."

Bulan mendorong Iqbal, menyebalkan, dia malah fokus pada pantatnya, dasar cowok kurang belaian!

"Oke, gue bantu cari Tasya sama Alana." Andra bangkit lalu berdiri menghampiri mereka.

TELUK ALASKA [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang