Chap 26. Perubahan

807K 57.8K 8.8K
                                    

Bakal update kalo udah 400 komentar ya, biar tambah tambah semangat wkwk langsung update kan ga ingkar janji💕

Bakal update kalo udah 400 komentar ya, biar tambah tambah semangat wkwk langsung update kan ga ingkar janji💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading...

"Oh jadi cinta pertama lo itu Alister?" tanya Tasya sambil memegang note pink yang sudah terbuka.

Ingin menangis, siapapun akan begitu jika ada yang mengetahui rahasianya tanpa izin.

Tiba-tiba di balik tenda, tepat di belakang punggungnya terdengar seseorang tengah berbisik kepadanya.

"Lawan, jangan diem aja sama cecunguk itu!" bisiknya pelan.

Ana melotot mendengar suara itu.

Bulan?

Tentu saja, siapa lagi jika bukan sahabatnya. Matanya yang mengantuk langsung terbuka lebar saat mendengar teriakan Tasya.

"Lawan, ambil notenya. Kali ini gue nggak bakal bantuin. Terkadang kita harus bisa ngelindungi diri sendiri, Ana," bisik Bulan dibalik tenda.

Bulan di balik tenda sangat kesal melihat Ana yang masih diam tak berkutik, menyebalkan!

Kalau dia ada di posisi Ana saat ini, mungkin dia sudah menjambak dua cewek kurang ajar itu, dan meludahi mukanya.

Tapi kenapa dia malah diam saja?

"Ana, lo bilang mau berubah. Tunjukin sekarang!" bisik Bulan dengan nada geram, dia sangat gemas pada Ana sampai tangannya meremas tenda.

Dan...dari kejauhan Ana dapat melihat Alister yang baru keluar dari tenda dan sedang menatapnya.

Tidak. Tidak. Alister tidak boleh tahu.

Ana menarik napas dalam-dalam, mengepalkan tangannya sekuat mungkin.

"Heh cewek gatel, jawab!" Tasya mulai tak sabaran melihat Ana yang hanya diam seribu bahasa.

Tiba-tiba Ana membuka mulutnya, Tasya dan Alana dibuat kaget olehnya.

"Emangnya kenapa? Semua orang berhak punya perasaan, dan nggak ada yang bisa ngatur perasaan!"

Bulan tersenyum kecil mendengar ucapan Ana barusan. Berbeda dengan Tasya dan Alana yang semakin kesal.

"Heh, lo mulai berani ya sama-"

"Iya, aku berani!" Ana langsung mendekati Tasya dan merebut note tersebut sebelum Alister sampai.

"Kurang ajar lo!" Tasya saat itu juga ingin menampar Ana, Alister yang melihat itu langsung berlari cepat.

Tapi seketika Alister langsung berhenti saat tangan Tasya di tahan. Bukan oleh Iqbal ataupun Bulan, melainkan oleh dirinya sendiri.

"Kamu nggak tahu malu ya, udah jelas kamu yang salah buka-buka diary orang. Tapi masih aja mau nampar aku."

TELUK ALASKA [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang