Chap 32. Terungkap 2

719K 56.9K 9.2K
                                    

Update lagi pas komentar udah lebih dari 650, maaf baru buka notif🙏

Kalo ada typo benerin ya😍

Happy reading...

Tasya mulai tersenyum saat semua orang mentertawakan Ana. Sungguh, hatinya sangat hancur mendengar semua ini. Rasanya dia ingin menangis, rahasia yang ia pendam selama ini malah dibongkar dengan keji.

Satu sekolah kini tahu tentang perasaannya, Ana tidak bisa bergerak melihat semua orang mentertawakannya. Kenapa ini harus terjadi padanya?

"HATI-HATI COWOK KALIAN DI REBUT. JAGAIN COWOK KALIAN. DI DEPAN KITA SEMUA AJA DIEM, NYATANYA COWOK GUE DI EMBAT JUGA, DASAR LONTE!" teriak Tasya sangat kencang dan menggebu, memperlihatkan betapa kesalnya dia pada Ana.

Badan Ana bergetar hebat mendengar semua itu, hatinya terasa sakit, hancur berkeping-keping, semua rahasia mengenai perasaannya kini sudah terpampang jelas di hadapan semua orang.

Ingin rasanya ia menangis, tapi...apa ia akan selamanya menangis?

Bulan yang merasakan guncangan hebat pada Ana sangat terpukul dan tidak terima, dia mengepalkan tangannya dan berbisik pada Ana.

"Lo janji kan sama gue kalo lo bakal berubah, Ana?" tanya Bulan tegar begitu sangat membutuhkan jawaban.

"Kalo mereka ngapa-ngapain, lo harus langsung pergi ke kelas. Nurut sama gue, pergi ke kelas!"

Ana mengangguk lemah, dia yakin pada Bulan. Mungkin di kelas dia akan merasa aman dan tenang dari tatapan orang-orang yang mentertawakannya.

Bulan langsung melepaskan pelukannya pada Ana dan mulai merobek satu persatu kertas yang menempel di dinding.

Semua kertas yang menempel langsung disobek olehnya, sungguh ini sudah kelewatan dan tidak bisa didiamkan lagi.

Di sisi lain, Alister mendengar kehebohan itu tercengang dengan keberanian Tasya, rasanya ia ingin merobek mulut Tasya.

Bisa-bisanya cewek kurahan sejati mengatakan kalau Ana adalah cewek muraha. Apa ia tidak punya kaca besar dirumahnya?

Alister dapat melihat kertas-kertas yang bertuliskan kata-kata untuknya, dab ia sudah tahu, tanpa perlu diumumkan seperti ini dia sudah tahu.

Alister menyobek satu persatu kertas yang menempel di dinding. Rasa sabarnya sudah habis kali ini.

"Jadi buat semua cowok-cowok di sekolah ini, gue ingetin. Jangan kekecoh sama wajah cantiknya doang!" Andra mulai berkoar kembali dan itu membuat darah Alister mendidih.

Cowok sialan, kenapa Andra memiliki mulut seperti cewek? Bukan cewek, lebih tepatnya banci. Menjijikan, dan itu membulatkan tekadnya untuk menghabisi Andra.

"Cewek busuk lo!" ucap Andra sambil menunjuk Ana yang sedang terdiam di depan lapang.

Melihat telunjuk Andra yang mengarah pada satu cewek yang sedang berdiri lemas di seberang sana, Alister langsung berlari menghampirinya.

Alister menempatkan kedua tangannya di bahu Ana, dia dapat merasakan jika Ana tengah terguncang hebat.

"Ana, biar gue yang beresin ini. Lo ke kelas aja."

"Alister..."

"Kenapa?"

"Maafin aku udah ngebohong sama kamu."

Alister tersenyum kecil, andai semua orang tidak ada di sini, ingin rasanya ia memeluk Ana dan menenangkannya, tapi sayangnya tidak bisa, terlalu banyak mata yang melihatnya.

TELUK ALASKA [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang