Chap 27. Akibat Kurang Peka

894K 61.8K 21.4K
                                    

Minal aidzin wal faidzin semuanya, maaf kalo aku punya salah apapun sama kalian ya, maaf baru sempeu up, karena sibuk lebaran😁🙏

Bakal update kalo udah 450 komentar ya, biar tambah tambah semangat wkwk langsung update kan ga ingkar janji💕

Kalo ada typo kasih tau🙏

Happy reading...

Alister langsung mendorong Iqbal. "Berani lo ngatur-ngatur dia, lo harus berhadapan sama gue!"

Ana terlihat enggan untuk meladeni perkelahian mereka. Bukannya melerai Ana malah pergi meninggalkan mereka berdua.

"Alister, maaf."

Ana merundukan kepalanya lalu berlalu melewati mereka. Alister yang semula mencengkram kerah baju Iqbal dengan kuat kini melonggarkan cengkramannya.

"Gue cuma peringatin lo, terlalu banyak yang lo nggak tahu tentang Ana!" Iqbal melanjutkan ucapannya.

"Gue tahu semuanya, jadi lo nggak usah ikut campur!"

Iqbal menaikan salah satu Alisnya, menekankan jika ia tidak percaya pada Alister.

"Terus lo tahu nggak gimana perjuangan gue selama ini buat lindungin dia dari Tasya dan Alana?"

Alister berpikir sejenak. Ya, pada kenyataannya dia tidak mengetahui apapun. Dia kira Iqbal sama seertinya dulu, tidak menyukai Ana.

"Sejak kapan lo kenal Ana?"

"Sejak kita masih bayi!"

Alister melepaskan cengkramannya, dia mulai menatap Iqbal dengan tatapan serius, begitupun sebaliknya.

"Lo cinta pertama Ana kan?"

Mendengar pertanyaan itu Iqbal langsung tertawa kencang, bahkan sampai membuat telinga Alister panas.

"Lo bilang lo tahu semuanya, tapi cinta pertamanya aja lo nggak tahu. Ganten-ganteng bego!"

Iqbal sudah bosan dengan susana mencekam ini, dia hanya bermaksud memperingatkan saja, tidak lebih. Bahkan sedikitpun dibenaknya tidak pernah terlintas untuk merebut Ana darinya.

Saat Iqbal mau meninggalkannya, Alister kembali mencengkram kerah bajunya, kali ini lebih kencang. Bahkan punggung Iqbal sampai membentur pohon dengan kuat.

Ya, Iqbal dapat melihat aura cemburu dari wajahnya.

Menyedihkan!

"Lo suka sama dia?" tanya Alister dengan tegas, tatapan matanya setajam elang yang ingin memburu mangsanya.

Alister berdecak kesal, kali ini dia tidak tertawa melainkan menatap Iqbal dengan tatapan meremehkan.

"GUE SODARANYA ANA, DAN GUE BUKAN CINTA PERTAMANYA DIA! PAHAM NYET?"

***

Puncak acara pun di mulai, berfoto dengan teman satu kelas di tempat yang alami dengan udara sejuk dan dipenuhi kabut tebal yang menusuk pori-pori.

Alister menghampiri Ana dengan camera di tangannya. Wajahnya sangat sumbringah mengetahui jika bukan Iqbal cinta pertamanya.

Setidaknya, masih ada kesempatan untuknya agar bisa menggeser cowok bajingan yang selalu Ana puja selama tujuh tahun.

Karena, mungkin cinta pertamanya tidak ada di sekolah ini, bisa saja dia berada di kota yang berbeda.

Akhirnya.

"Ngapain lo senyam-senyum sendiri?" tanya Bulan.

Alister langsung tersadar, dengan semangat ia mengangkat cameranya.

TELUK ALASKA [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang