Minta 500 komentar ya, makanya komentar yang banyak biar tambah semangat💕
Kaya biasa ya, ada typo benerin🙏
Happy reading...
"Alister kamu mau ngapain?"
Tiba-tiba saja Alister menangkap Ana dan memeluknya erat, Ana sangat takut sungguh. Tapi Alister tidak melaukan apapun, dia hanya memeluk Ana sambil menangis tersedu-sedu.
Tangisannya benar-benar terasa menyakitkan. Seorang Alister yang terkenal menakutkan menangis sejadi-jadinya.
Ana dapat merasakan hatinya yang terluka hanya dengan memeluknya. Di balik pelukkannya Alister berkata.
"Hanas, gue kangen sama lo," ucap Alister sambil menangis di dalam pelukan Ana.
Ana membulatkan matanya mendengar nama Hanas yang menyayat hatinya. Bagaimana tidak, nama itu sangat special untuknya tapi sudah lama tidak dia pakai semenjak kematian Ayahnya.
Ya, Ayahnya lah yang memberikan panggilan Hanas padanya, itu adalah singakatan nama mereka berdua, Harry dan Anastasia.
Tapi semenjak Ayahnya meninggal, rasanya sangat sakit jika kembali memakai nama kecilnya itu. Membuatnya kembali mengingat kenangan indah yang tidak akan pernah ia lupakan.
"Hanas, jangan pergi..." ucap Alister dengan suara yang sangat lemah.
Ana berusaha menahan rasa kagetnya karena Alister memanggilnya Hanas, begitu besar gejolak hasratnya menginginkan waktu kembali pada saat itu, saat di mana mereka masih kecil dan selalu bersama.
"Iya, Alister. Hanas di sini. Kamu kenapa?"
Ana membalas pelukan Alister untuk sejenak, memeluknya seperti ini tidak apa-apa kan?
Cengkramannya begitu kuat, rasa senang dan sedih bercampur aduk, getaran hebat kini mengguncang hatinya saat kedua tangannya melingkar melewati punggung Alister.
Tapi tiba-tiba saja tubuh Alister ambruk ke lantai, dan Ana tentu saja tidak bisa menahannya.
"Alister!"
Ana sangat terkejut, mungkin ini seperti di film-film, saat seseorang sudah mabuk berat dan tidak bisa menahannya lagi, mereka akan pingsan. Ya, seperti itu.
Satu hal yang membuat kepalanya berpikir keras. Bagaimana cara Ana mengangkat Alister?
"Alister, bagun!" ucap Ana pelan, takut membangunkan Diana yang sedang tidur di lantai bawah.
"Alister!!" Ana mulai menggoyang goyangkan tubuh Alister.
Dan hasilnya, Alister sama sekali tidak membuka matanya. Ana hanya bisa mengembuskan napas pasrah.
"Alister maaf, aku nggak kuat angkat kamu ke tempat tidur," ucap Ana pada Alister yang tengah pingsan.
Kali ini dia berdiri, membawakan selimut tebal yang hangat untuk Alister. Ana menyelimutinya, dan memberikan bantal agar kepalanya tidak sakit.
Dalam gelap, Ana dapat melihat wajah Alister yang tampan karena tersinari oleh Bulan yang menerangi malam. Ana berbaring di samping Alister di lantai sambil tersenyum.
Tak lama dia terlelap, matanya terpejam dengan indah. Rembulan menjadi saksi kebersamaan mereka, dan yang begitu mengharukan adalah cintanya pada Alister tidak pernah pudar sedikitpun, meskipun cowok itu selalu kasar padanya.
***
3 jam kemudian...
Alister mengerjapkan matanya beberapa kali, kepalanya seperti melayang dan diputar-putar dengan kencang. Matanya masih belum dapat melihat dengan jelas di mana ia saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TELUK ALASKA [SELESAI] ✅
Teen Fiction#1 in Teen Fiction [PROSES PENERBITAN] Alister Reygan, ia adalah cowok yang selalu menjadi idaman para wanita. Bukan hanya sekedar tampan, ia juga memiliki sebuah genk yang sering di sebut sebagai 'penguasa sekolah'. Nasib sial menimpa cewek teman s...