════════════════════
Conversation
════════════════════
Minhyun ❤
Pagi,
Udah tau
eh mksdnya pagi jg
Tumben ngetik
nya hematLgi bantuin ibu
nyiapin sarapanO yaudah,
lanjut ajaMmm iya 😅
Nanti tunggu
di depan aula yaIya hyun, siap!
( read )
-
"Pagi bantet kuu" Gue baru aja naruh hp diatas meja deket tv, kak Sungwoon udah berdiri depan gue kaya hantu yang tiba-tiba muncul.
"Ngga nyadar sendiri nya bantet," Celetuk gue yang dihadiahi tatapan tajam kak Sungwoon.
"Eheheh maaf kak, kelepasan" Gue menutup mulut, sekaligus menahan tawa. Kak Sungwoon terus mengikuti langkah gue yang mendekati ibu.
"Bu, kakak rusuh tuh! Masa dari tadi ngikutin aku terus" Adu gue ke ibu yang lagi mencuci sayur.
"Dasar Niara pengadu," Kak Sungwoon narik gue pergi ngejauh dari ibu. Gue abis bantu ibu, cuma goreng ikan sih.
"Dasar Sungwoon pem bully kelas teri," Balas gue sambil lari-lari, Kak Sungwoon ngejar gue. Sekarang berasa kaya jadi pemeran film India.
"Awas ya, ngga kakak anter jemput kamu di sekolah!" Ancam kak Sungwoon yang membuat gue berhenti berlari,
"Lah ga asik, main nya ancem-anceman," Ucap gue, Kak Sungwoon ada di depan gue, terus dia malah ngejitak gue beberapa kali.
"Aduh adiknya Sungwoon yang ganteng ngambek," Dia duduk di sofa, ngeliatin gue yang berjalan kearah nya.
Gue diem, duduk dihadapan dia. Sambil nunggu ibu selesai bikin sayur sop. Kak Sungwoon memainkan ponsel nya, gue juga melakukan hal yang sama. Bedanya, ponsel kak Sungwoon terus-terusan berbunyi, sedangkan ponsel gue sepi.
Tring'
Gue senyum pas denger bunyi notif dari ponsel gue, dan pas dibuka
Kak Sungwoon
Kasian hp nya sepi :V
"Kakaaaak, ngeselin banget sih!" Teriak gue pas tau kak Sungwoon ambil ancang-ancang buat lari. Umur udah mau 25 tahun tapi masih aja kaya gitu.
-
Gue tetep berangkat dianter sama kak Sungwoon, aslinya kak Sungwoon ngga mau tapi, dia di paksa sama ibu buat nganterin gue.
"Yang bener belajar nya," Ucap kak Sungwoon setelah mobil yang dia kendarai sampai di depan gerbang sekolah gue.
"Iya, nanti bisa jemput kan?" Tanya gue, dia cuma ngacungin jari jempol nya.
"Cium dulu sini!" Baru aja gue mau membuka pintu, kak Sungwoon narik tangan gue lagi. Gue pun akhirnya mencium pipi kanan kak Sungwoon, lalu gue cium punggung tangan nya.
"Bye!" Gue pergi dengan segera, takut bawel nya kambuh lagi.
Gue berjalan melewati green house, dan berjalan ke arah gedung aula. Disana banyak anak OSIS, termasuk Jinyoung. Gue pikir disini ada Minhyun.
"Kak!" Panggil Jinyoung yang melambaikan tangan nya kearah gue, dia pun menghampiri gue.
"Minhyun mana?" Tanya gue, Jinyoung ga langsung jawab, dia mengedarkan pandangan terlebih dahulu.
"Nah itu!" Dia nunjuk kearah belakang gue, gue pun menoleh dan mendapati Minhyun.
"Yaudah, kak duluan ya, ada rapat pagi ini," Pamit Jinyoung menjauh dari gue dan Minhyun, gue cuma ngangguk aja.
Gue menatap Minhyun berharap dia ngomong tapi, harapan gue gugur. Dia berjalan mendahului gue, artinya gue harus mengikuti dia. Bucin ngga sih gue ini?
"Itu ada temen kamu," Minhyun nunjuk Sana dan Mina yang berjalan kearah kita berdua.
"Yaudah aku duluan ya, bye!"
Gue menjauh dari Minhyun, Mina dan Sana nyapa gue yang lagi cemberut.
"Kenapa tuh?" Tanya Mina ke Sana, Sana mengangkat kedua bahunya. Gue berjalan mendahului mereka, terus mereka ngikutin gue.
"Hari ini free, lo mau pulang atau mau main kerumah gue?" Tanya Sana,
"Pulang lebih awal dong?" Tanya gue, Mina dan Sana ngangguk.
"Terus gue pulang sama siapa? Kak Sungwoon jemput gue sore," Ucap gue panik sendiri.
"Lah kan bisa di telepon, atau di chat apa susah nya" Saran Mina, Sana ngangguk setuju.
"Oh iya, kok jadi oon gini ya"
"Bucin sih lo," Celetuk Mina
"Apa hubungan nya coba?" Keluh gue kesal,
"Ga ada, sama kaya gue dan kak Bagas" Mina pura-pura ngusap air mata nya.
"Ya ampun Min, kok alay"
"Emang dasar nya dia alay sejak jadi Bucin nya Bagas"
________________________________
Vote Comment
Thankyou
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
❏Conversation⚘
Diversos❝ Pemeran utama tidak selalu ada dalam setiap peristiwa, meski tak dekat, namun kita saling terikat ❞ . . . . . © loosesage 2018