════════════════════
Conversation
════════════════════
Minhyun dan Niara sedang menikmati penghujung hari, dengan mengunjungi pantai bersama Jinyoung, Guanlin dan Seonho. Mereka bertiga asik bermain bola voli, dengan Seonho sebagai wasit nya.
Niara sesekali memaki Guanlin yang tak bisa mem block bola dari Jinyoung. Akhirnya Seonho memutuskan Jinyoung menang dan Guanlin kalah.
"Badan doang tinggi kaya sutet, ga bisa main voli pantai!" Cibir Niar tidak terima ditertawai Minhyun, sedangkan Minhyun dan Jinyoung bertos ria atas kemenangan Jinyoung.
"Guanlin harus traktir gue, bodo amat, gamau tau" Jinyoung menepuk bahu Guanlin dengan tatapan meledek, Guanlin tetap terlihat cool.
"Siap, beli dah sama warung-warung nya," Ungkap Guanlin memberikan acungan jempol.
"Palalu kotak, songong amat!" Seonho mendorong bahu Guanlin cukup kuat, hampir saja Guanlin akan tersungkur ke pasir pantai kalau Niara tak menahan nya.
"Durhaka lu sama gue ho" Guanlin tidak terima, dan terjadilah aksi dorong-dorongan antara Guanlin dan Seonho.
"Kok jadi dorong-dorongan sih! Kaya anak kecil," Minhyun bersuara, menginterupsi dua kakak beradik itu, alhasil mereka diam dan Guanlin memilih menjauhi Seonho.
"Habis ini mau kemana?" Tanya Minhyun dengan suara pelan, Niara menggelengkan kepala nya. Rasanya ia sudah lelah dan ingin segera pulang ke rumah saja.
"Aku balik bareng dua anak ayam aja deh, kamu sama Jinyoung langsung pulang aja, ga usah anterin aku," Ungkap Niara diakhiri senyuman.
"Beneran gapapa?" Tanya Minhyun meyakinkan, Niara mengangguk masih dengan senyuman.
"Yaudah ya, aku sama Jinyoung pulang duluan" Minhyun pamit disusul Jinyoung yang berjabat dengan Guanlin dan Seonho.
"See ya bro, ntar malem gue main kok, tenang aja!" Guanlin bertos ria dengan Jinyoung. Dasar lelaki.
***
Niara sudah bersiap menuju ruang makan, malam ini ia makan malam hasil traktiran dari Woojin yang berhasil mencapai puncak kejayaan mengelola kantor Sungwoon.
"Wih mantep nih!" Jihoon yang sengaja datang bersama kedua adik nya bersorak senang, beberapa makanan tersaji di meja makan, termasuk makanan favorit nya, ayam goreng.
"Makasih banget loh, jin" Respon Jihoon segera duduk dihadapan Niara.
"Iya sama-sama, ayo dimakan ya, oh iya tante mana?" Woojin mempersilakan mereka untuk makan, diakhiri dengan pertanyaan yang di lemparkan untuk Niara.
"Masih di kantor kak, lembur," Jawab Niara sekena nya, dia memakan Pizza berebutan dengan Guanlin dan Seonho.
"Gue dulu yaelah! Ini tuh punya gua!" Seonho berteriak tidak terima. Duduk aja udah dibangku kuliahan tapi sikap masih kaya anak Tadika yang rebutan makanan sama temen nya.
"Ambil dah nih sama wadah nya" Kesal Guanlin melemparkan tatapan tajam nya.
Sementara Jihoon dan Woojin sibuk memakan nasi kotak beserta ayam goreng, mereka berdua mengabaikan kegaduhan yang diciptakan oleh Guanlin dan Seonho.
"Aduh pacar gwa tumben telepon!" Niara tersenyum senang. Dia segera mengangkat panggilan video dari Minhyun.
"Hai, lagi ngapain? Udah makan belum?" Wajah Minhyun terlihat jelas di layar hp Niara, cowok itu sesekali tersenyum manis.
"Ini lagi makan, bareng babu-babu aku," Ungkap Niara terkekeh, ia mengarahkan kamera hp nya kepada makhluk-makhluk yang ada disini.
"Untung sepupu" Gumam Jihoon mengunyah ayam goreng nya. Diseberang sana Minhyun nampak terkejut, ia baru mengetahui kalau Jihoon yang notabene nya adalah asisten dosen nya, ternyata adalah sepupu Niara.
"Wah cowok semua ya sepupu nya," Minhyun menampakkan wajah datar. Niara malah terkekeh geli, Minhyun benar-benar terlihat seperti orang yang sedang cemburu.
"Tenang kak, meskipun banyak cowok yang mengelilingi kak Niara yang ada dihati kak Niara cuma bang Minhyun seorang" Guanlin berucap ekspresi muka nya sekarang terlihat mengesalkan.
"Iya soalnya hati kak Niara ga bakal nampung bang Jihoon yang gendut" Seonho menimpali.
"Sialan lu berdua, jadi adik gue ga guna!" Umpat Jihoon melempar kulit ayam kearah Seonho.
"Hahah bisa aja, nanti lagi ya, kalau udah selesai makan aku telepon lagi"
Niara mengangguk, layar kembali memunculkan homecsreen.
"Hadeu pacaran mulu, bukan nya ngerjain skripsi" Jihoon mencibir Minhyun, sontak dihadiahi pukulan kecil dari Niara.
"Kalau ngomongin pas depan orang nya dong kak!" Niara masih memukul kecil tangan Jihoon yang berada di atas meja.
"Aduh Ra, sakit! Yaelah" Jihoon mengadu, menarik tangan nya dari atas meja.
"Kayak nya abis lulusan Minhyun, Niara bakal di lamar" Woojin membuka suara, seakan yakin dengan apa yang terjadi kedepan nya.
"Saya mencium bau-bau bang Minhyun menyiapkan sesuatu" Seonho menimpali ucapan Woojin barusan. Niara yang terus-terusan digoda hanya diam menahan malu.
"Heh diem! Makan yang bener ah!" Niara bersuara, akhirnya mereka diam dan kembali keaktifitas masing-masing. Hhh emang susah punya banyak sepupu ganteng tapi otak nya agak geser.
════════════════════
Conversation
════════════════════
KAMU SEDANG MEMBACA
❏Conversation⚘
De Todo❝ Pemeran utama tidak selalu ada dalam setiap peristiwa, meski tak dekat, namun kita saling terikat ❞ . . . . . © loosesage 2018