21: Tantangan

814 141 38
                                    

Sesudah mbah Raji pulang, Sinbi sama Chanwoo masih di kamarnya Moonbin. Mereka berdua gak berhenti ngeledek Moonbin yang ditempelin sama penunggu pabrik kerupuk.

Kalau bagi Moonbin, itu pengalaman paling terhoror yang pernah dia alamin. Kalau bagi Sinbi sama Chanwoo itu jadi stand up comedy tersendiri.


"Sumpah demi apapun ya Bin, akhirnya ada yang naksir elo. Gue bangga banget." ucap Sinbi ketawa ngakak sambil tepuk tangan.

"Kalah sih gue, kalah telak dari lo Bin," Chanwoo ikut ngeledek. "Tapi kenapa dah sekalinya ada yang naksir elo malah mba-mba penunggu pabrik kerupuk. Apes banget dah, Bin."

"Bacot ya lu berdua. Gini-gini juga gue satu-satunya yang pernah pacaran. Dua kali nih gue pacaran. Lo berdua kan jones!!" Moonbin yang gak terima, membela diri.

"Eh maap-maap ya, Bin. Yang naksir gue banyak, tapi gue cuman setia sama satu orang." elak Chanwoo yang juga gak terima dibilang jones.

"Setia setia palalu peang. Pacaran aja sono lu sama si Binsu!" ucap Moonbin menyebut nama kucing peliharaannya.

"Eh anjir, awas aja kalo si Binsu sampe masuk ke sini gua gak segan buat nyakar-nyakar muka lo, Bin." Sinbi yang emang takut sama kucing was-was.

"Gapapa gorok aja muka gue, biar kegantengan gue berkurang. Cape gue jadi ganteng, setan aja sampe naksir gue."

Ucapan Moonbin sukses bikin Sinbi sama Chanwoo kompak nimpukin koleksi action figur Moonbin yang jumlahnya bejibun dan mahal itu ke badan Moonbin sendiri.





"aNJEERR WOYY! LO KIRA BELI GINIAN BAYARNYA MAKE DAKI APA MAIN LEMPAR AJA!!?!?!"




"Daki lo kalo dituker sama sedotan ale-ale aja gak dapet, Bin!!" celetuk Sinbi emosi.

"Ya anjir dari sekian perumpamaan kenapa lo milih daki sih? Siapa yang demen sama daki?!!" Chanwoo ikut emosi.




"Serah lu berdua dah. Emang paling top lu berdua gua mah beng-beng," Moonbin ngalah,

"Btw nih ya, gue jadi kepikiran sesuatu."


"Paan?" Chanwoo bertanya malas.

"Awas ae kalo aneh-aneh." ancam Sinbi.



Moonbin yang tadinya setengah berbaring di kasurnya mendadak bangkit dan mendekati kedua sahabatnya yang duduk di sofa kamarnya yang lebar.



"Lu berdua inget gak sih kalo kita belum nemu siapa yang neror Chanwoo pake sketsa."

"Inget banget gue!" sahut Chanwoo tertarik.

"Nah, gue jadi kepikiran kalo yang neror Chanwoo juga jenisan begini!"

"Maksud lo, mba-mba penunggu pabrik kerupuk juga?" tanya Sinbi.

"Ya gak pabrik kerupuk lah, Bi. Mungkin mba-mba penunggu sekolah. Soalnya si sketsanya itu aktivitas Chanwoo di sekolah semua kan!" ucap Moonbin antusias.



Chanwoo hanya diam dan memilih untuk tidak merespon. Merinding kali.


"Gimana, Chan?" tanya Moonbin.

"Apaan dah! Ngasal lu." Chanwoo berusaha menolak.

"Tapi bisa jadi sih, Chan." Sinbi berpendapat.

"Gue aja bisa kena tempel. Lu juga bisa kali."

"Ya terus itu mba-mba penunggu sekolah bawain sketsa ke rumah gue make apaan dah? Sketsanya melayang-layang di jalan gitu? Lucu deh lo!" Chanwoo tetep kekeh gak terima.

Beagles' Club (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang