24: Terungkap

740 129 17
                                    

"Kebiasaan lo ya, gak bawa jas hujan!"


Sekarang Sinbi lagi marah sambil nepuk-nepuk lengannya yang kebahasan karena hujan.

Pulang sekolah tadi, karena Chanwoo gak masuk, Sinbi jadi nebeng Moonbin. Eh, ternyata di tengah jalan hujan turun, deras banget. Jadinya Moonbin dan Sinbi neduh di halte. Dan kebetulan halte rame banget karena memang lagi jam pulang sekolah.


"Ya maaf, kebiasaan suka lupa. Hehe." balas Moonbin sambil nyengir.


Sinbi cuman pasang muka kesel, gak mau liat Moonbin. Cewek itu masih sibuk nepuk-nepuk lengan dan roknya yang keburu basah.




"Nih, pake dulu jaket gue. Belum begitu basah kok." ucap Moonbin sambil menyerahkan jaketnya.

Sinbi-nya malah ngeliatin Moonbin heran.


"Ambil gih, kenapa dah? Mau gue pakein? Lagian kebiasaan lo sih gak pernah pake jaket. Segitu tiap hari nebeng motor orang."


"Hehe, iya sorry," ucap Sinbi sambil meraih jaket Moonbin. "Makasih, btw."


"Dingin, ya?" Moonbin bertanya sambil melirik Sinbi yang tengah sibuk memakai jaketnya.


"Mayan."


"Bakar jagung enak kali ya."


"Hah? Apaan sih, random banget lo!" Sinbi ketawa garing.


Moonbin ikutan ketawa, "Iya lo bayangin aja, lagi hujan gini terus lo bakar jagung. Kan enak aja gitu ngebayanginnya."


"Dari banyak makanan yang bisa dibakar, kenapa lo pilih jagung? Kayak tahun baru aja." ucap Sinbi heran.


"Protes terooosss kalau gue yang ngomong. Kalau Chanwoo yang ngomong pasti iya iya aja." Moonbin menjawab kesal.


Mendengar nama Chanwoo disebut, perasaan Sinbi jadi aneh. Lagian ada angin apa si Moonbin tiba-tiba nyebut nama Chanwoo.


"Btw, ujiannya Chanwoo gimana ya?" tanya Moonbin.

"Ha? Oh.. hm... gak tau deh. Gue belum sempet nge-chat dia." Sinbi membenarkan anak rambutnya.


Sesaat, tidak ada percakapan di antara mereka. Sebelum akhirnya Moonbin memulai percakapan (lagi).



"Kalau gue gak bakal bisa bareng sama lo lagi pas kuliah gimana?" tanya Moonbin, matanya tidak bisa lepas dari Sinbi saat bertanya.


"Yah... jangan dong. Masa gue sendiri." protes Sinbi.


"Ya... Gue tau lo gak mau pisah sama gue, kan?" ujar Moonbin sambil ketawa.


"Hilihhh... Gue maunya kita bertiga barengan terus," ucap Sinbi galau, "Tapi akhirnya gue sadar kalau setiap dari kita punya cita-cita masing-masing. Dan pada akhirnya kita bakalan misah karena bakal punya kehidupan masing-masing."


"Dalem amat dah Bi, ucapan lo."


"Jangan ninggalin gue ya, Bin." Sinbi menatap Moonbin.


Ditatap seperti itu, Moonbin hanya menggarukkan kepalanya, "Mana bisa."


Sinbi menganggukkan kepalanya, merasa yakin akan apa yang dikatakan Moonbin.







"Ini... lo serius lagi sedih, Bi?" tanya Moonbin kikuk.







Sinbi menatap Moonbin kesal, memukul lengan cowok itu dengan kasar, "Menurut lo?!!" Moonbin mengaduh pelan, "Kenapa sih, kalo sama lo gak pernah serius sedikitttttt aja. Masa gue kayak gini dibilang lagi bercanda, dikira gue Parto apa dikit-dikit bercanda!"


Beagles' Club (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang