14. Jealous?

1.4K 228 49
                                    

🌹Makarl_ohseh05 Preset🌹

🍁

🍁My Husband and Him🍁

🍁

Aku terbangun saat perawat datang untuk melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital anakku. Ini masih jam 6 pagi dan aku segera ke kamar mandi untuk mencuci muka, "Bagaimana perkembangan anakku, perawat Yoo?" Tanyaku padanya saat aku kembali dari kamar mandi.

"Sebentar lagi pihak lab akan datang kemari, mereka akan mengambil darah anakmu untuk diperiksa hemoglobinnya lagi." Kata perawat Yoo, "Dari tanda-tanda vitalnya dia mengalami hipertermi. Suhunya 38 derajat celcius." Imbuhnya dan mencatat tanda-tanda vital anakku.

"Ah, baiklah. Aku percayakan dia padamu." Ujarku pelan. Aku berjalan dan duduk di sofa.

"Baiklah, aku akan memberi laporan pada dr. Sehun." Jawabnya yang aku angguki.

Aku menelpon Irene dan memintanya untuk membelikanku beberapa baju dan perlengkapanku selama disini. Aku tidak ingin pulang dulu saat ini.

"Ya, Rene.." sahutku saat sambungan terhubung. "Aku minta tolong, belikan aku beberapa potong pakaian dan perlengkapan untukku disini. Detailnya aku kirimkan lewat pesan. Aku tidak bisa meninggalkan Jiwon." Dan sambungan kami terputus setelah Rene menyanggupinya dan aku mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih banyak, Rene." Jawabku dan...

PLIP

Sambungan kami terputus.

Aku menatap layar telpon yang menampilkan keluarga kecilku disana, terbesit dalam hati ingin menghubungi Chanyeol dan entah dapat dorongan darimana aku melakukannya.

Ttuttt...ttuttt...

Dering ke tiga telpon diangkat, "Hallo Chan..." aku tak melanjutkan saat aku mendengar suara aneh tersebut.

"Ahh... ada apa Suzy, nghh?" Jawab Chanyeol. Aku menelan ludah saat Chanyeol menjawab pertanyaanku.

"Chanyeol bisakah kau--"

"Ahhh, ya.. aku sedang sibuk..hei Baek, jangan di gigit! Ahh..." Terasa perih mata ini mendengar percakapan mereka di telponku.

Bisakah mereka berhenti sejenak? Istrinya sedang menelpon dan dia dengan gamblangnya mendesah memanggil nama kekasihnya.

"Tolong, kunjungi anakmu sebentar saja." Aku memandang Jiwon yang bergerak gelisah memanggil nama ayahnya, "Dia merindukanmu..."

"Tapi aku tidak merindukannya, suruh Sehun saja yang menemani dia." Jawabnya dan memutuskan sambungan kami.

Aku menatap layar handphoneku dengan wallpaper kami berlima. Seharusnya aku sadar, sampai kapanpun kami bukanlah prioritasnya.

Haruskah aku menyerah?

🍁

S

ehun datang bersama hasil lab ditangannya dan menjelaskan jika kadar hemoglobin Jiwon belum mencapai nilai normal. Ia masih membutuhkan transfusi, "Ini hasil lab-nya," ujar Sehun menyodorkan hasil lab padaku.

Aku membacanya dan segera memberikannya lada Sehun lagi. Dia mengecek Jiwon lagi dan terlonjak kaget saat Jiwon memeluk lengannya saat Sehun menempelkan stetoskop di dadanya, "Daddy, i miss you so bad..." rupanya Jiwon mengigau saat ini.

"Me too, baby..." jawab Sehun seraya mengusap perut Jiwon dan ia kembali tidur. Mungkin, ia menyangka jika Sehun adalah ayahnya yang sekarang tengah sibuk mendesah bersama kekasihnya.

[1] My Husband and Him✔[End❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang