32. Asphodel

1.5K 232 115
                                    

🌹Makarl_ohseh05 Present🌹

🍁

🍁My Husband and Him🍁

🍁

🍁Author PoV🍁

🍁

"Save the mother first," ujar dr. Kim pada Prof. Park saat menerima Suzy dari pangkuan Sehun.

Saat Suzy sudah masuk kedalam ruangan pra operasi, Sehun langsung menggenggam pundak dr. Kim. "Tolong... selamatkan dua-duanya," cicit Sehun.

Pria albino itu menunduk dalam. Membuat dr. Kim menepuk pundak sepupunya dan berkata, "Tuhan tidak buta melihat usahamu untuk mendapatkannya. Jika takdir, kau pasti bisa bersatu dengannya. Jika tidak..." ada jeda disana.

Kini dr. Kim mulai melangkah menjauhi Sehun.

"... Relakan Suzy bertemu dengan yang Maha Kuasa." Dan saat derap langkah dr. Kim semakin menjauh, kini Sehun mulai duduk diruang tunggu seraya menangis tersedu.

Akankah cintanya pada Suzy bisa bersatu?

Ataukah ditakdirkan untuk tak pernah bersatu?

Pikiran Sehun masih melayang saat berada di mobil tadi bersama Suzy. Ia masih belum terbiasa dengan kenyataan ini.

"Sehun... jika nanti aku pergi, apakah kau akan mencintai anakku?"

"Suzy!"

"Hiks... sakit..."

"Jangan memikirkan apa yang akan terjadi tapi, pikirkan apa yang sedang terjadi. Jangan mengedan terlalu kuat, jarak dari sini ke Seoul dua jam!" Suzy hanya meringis kesakitan.

Saat itu, Sehun memikirkan nasib mereka berdua. Air ketuban Suzy selalu merembes keluar dan beresiko tertular infeksi pada bayi jika air ketuban sampai kering atau habis.

Sehun curiga tumor itu menekan saraf prilaku dan saraf bicara, terkadang wanita itu berbicara secara *rero (tidak jelas) dan terkadang dia tak mengingat kejadian saat sebelumnya. Memorinya seolah acak dan juga, "Suzy, kau ingat aku siapa?" Tanya Sehun.

"Cepatlah, Chanyeol." Jawab Suzy.

Tidak seperti yang Sehun harapkan. Pertanyaan dan jawaban tidak sinkron membuat Sehun memejamkan mata.

Dia harus kuat jika ada sesuatu hal yang buruk akan terjadi pada wanitanya.

Dia mengerti sekarang, Suzy bukanlah plinplan selama ini. Tapi, tumor yang menekan dikepalanya lah yang membuat Suzy menjadi seperti orang lain. Hanya dalam hitungan menit.

Selalu berubah pikiran.

Bergetar tangan Sehun mengambil ponsel miliknya dengan sisa daya 5%. Disana, ia mulai mencari kontak seorang pria yang selama ini membantu Suzy dalam segala hal. Saat sambungan terhubung dia berkata, "Yixing, datanglah ke Universe Hospital. Suzy jatuh di kamar mandi," ujarnya.

Plip!

Sambungan terputus.

Perlahan, rasa bersalah muncul dalam hatinya. Andai saja dia tidak tidur di ruang tengah, andai saja dia lebih dulu menemukan Suzy, andai saja dia lebih dulu memisahkan Suzy dengan Chanyeol, andai saja dia lebih awal pulang ke Korea, andai saja--

"Aku hanya berandai-andai..." Sehun menutup mukanya dengan kedua tangannya. Menangis tersedu di ruang tunggu.

Siapapun tahu, tangisannya terdengar pilu.

[1] My Husband and Him✔[End❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang