8. Sehun?

1.6K 256 59
                                    

🌹Makarl_ohseh05 Present🌹

🍁🍁🍁

🍁My Husband and Him🍁

🍁🍁🍁

"Biarkan saja dia mati, aku memang tidak pernah menginginkannya! Aku menginginkan anak perempuan dan dia lahir bukan seperti yang aku harapkan!" Nada Chanyeol meninggi didalam pertengkaran kami dan menguras batas kesabaranku.

PLAK!

Ini kedua kalinya batas kesabaranku diuji olehnya. Aku tidak tahan untuk sekedar mendengar ocehan tak bermutunya. Aku benci
dia mengatakan itu karena aku benci Chanyeol tidak menginginkan itu.

"Dia menderita karenamu, Chanyeol." Jawabku dengan penuh penekanan dan juga aliran air mata yang semakin deras.

Jiwon bagaikan replika diriku dimatanya, tidak berharga namun tak dilempar jua. Hanya sekedar pelengkap kebahagiaannya dengan sang kekasih.

"Daddy..." suara itu.

Astaga, aku bahkan lupa menutup pintu kamar kami saat ini. Dia Park Jiwon, dengan isakannya yang keluar mungkin mendengar bentakan kami berdua.

Aku menyeka air mata sialan yang membasahi pipiku, buru-buru aku menghampirinya.

"Honey, kenapa kau bangun?" Aku tak mengindahkan Chanyeol. Yang terpenting saat ini adalah Jiwon.

"Hiks..." tidak ada kata yang dia ucapkan. Hanya tangis yang terdengar membuatku tersenyum miris.

"Mommy, akankah lebih baik jika aku mati?" Tanya Jiwon membuatku tersentak. Astaga, dia pasti mendengar ucapan ayahnya.

"Isn't real, honey. You're my life." Aku berjongkok mensejajarkan tubuhku. Tetapi, dia tak memandangku.

Dia terus memandang Chanyeol, mungkin anak kecil ini berharap bahwa apa yang aku ucapkan adalah perkataan Chanyeol. Aku mengalihkan atensiku pada Chanyeol yang bahkan kini enggan menatap kami berdua.

Adakah yang lebih tega dari tingkahmu ini Park Chanyeol? Aku muak melihatnya. Tolong, lihat kami sebentar saja. Itu tak akan mengurangi kapasitas quality time milikmu bersama Baekhyun.

"Daddy, anak kita menunggu jawabanmu sayang." Aku mati-matian menahan emosiku saat ini. Yang benar saja, untuk kali ini aku ingin mencekiknya hingga mati jika bisa.

"Ini waktunya tidur," hanya itu yang Chanyeol katakan dan berlalu membanting tubuh besarnya di ranjang milik kami.

Segera, aku membawa Jiwon pada kamar tamu yang kami miliki. Aku membaringkan dia disana, mengusap sayang kepalanya dan juga menina bobokan dirinya meski aku tahu bahwa kantuk belum menyerangnya.

"Mommy, apakah Daddy tidak sayang lagi padaku?" Tanyanya membuat dadaku teremat oleh tangan tak berwujud.

"Daddy tidak pernah membencimu," aku mengatakan itu padanya.

"Annia, maksudku apakah Daddy tidak sayang lagi padaku?" Tanyanya lagi.

"Look, he loved us better than anything in the world." Berlebihan memang aku mengatakannya, namun aku tak peduli meski kebohonganku kini mencapai cakrawala karena terlalu tinggi melebihi gunung untuk sekedar berdusta.

"You are my everything, Daddy." Ucapnya pada udara.

Kau lihat Chanyeol? Meski aku setiap saat berada didekatnya dia lebih mementingkan dirimu dari pada aku, ibunya.

[1] My Husband and Him✔[End❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang