[1] My Husband and Him✔[End❤]

13. You Were Beautiful (Sehun's Side)

🌹Makarl_ohseh05 Present🌹

🍁

🍁My Husband and Him🍁

🍁

Aku pernah jadi yang berharga untuk dirimu,

Aku pernah jadi prioritasmu,

Tapi kini tak lagi sama.

Karena status kita berbeda.

Aku dan kamu tidak bisa bersama

Karena Tuhan memutuskan takdir kita

Bagiku kau selalu menjadi mentari pagi, yang menyambutku dengan cinta.

Juga, kau bagaikan rembulan malam untukku, mengatakan selamat tidur disaat langit gelap gulita.

Namun, sekarang kau bagaikan cahaya.

Melesat pergi tanpa kata

Bahkan untuk selamanya.

🍁

♫You were beautiful- day6

🍁

♫Jigeum i mari
uriga dasi
sijakhajaneun geon anya
Apa yang Ku katakan sekarang
bukan berarti bahwa Kita memulai kembali♫

🍁

Bagaimana aku tidak mencintaimu, bahkan kau enggan pergi dari hidupku. Suzy, dosakah aku mendoakanmu segera berpisah dengan Chanyeol?

Tuhan, inilah wanita yang aku cinta.

Aku berdoa dalam hati seraya melihat aktivitas Suzy yang menina bobokan Jiwon. Mata indahnya yang hanya berfokus pada anaknya, tangannya menepuk-nepuk pantat Jiwon yang masih terjaga.

Jika seandainya perpisahan adalah yang terbaik untuknya, aku rela menjadi pengganti suaminya.

Suzy menatapku untuk segera berbaring di sofa, karena ini sudah malam dan sedari tadi aku memang sudah selesai dengan shift-ku.

"Tidurlah, Sehun. Ini sudah malam." Ujarnya padaku. Hanya sebatas memanggil nama tanpa kata cinta didalamnya.

"Ah, ya. Aku akan tidur. Selamat malam," ujarku padanya dan dia mengangguk.

Lama aku terjaga, tanpa bisa menutup mata aku membolak-balikan badanku yang terasa tak karuan. Aku gelisah, membayangkan seorang anak perempuan yang cantik selalu memuhi setiap mimpi malamku.

Mungkin, dia calon anakku bersama Suzy saat itu.

Aku menatap ranjang yang Suzy tempati, sofa ini bersebrangan dengan ranjang Suzy. Aku bisa melihatnya leluasa dari sini. Aku menghela napas berat karena Chanyeol tak kunjung datang.

"Bajingan itu..." ujarku pelan takut membangunkan mereka disana. Aku tidak habis pikir mengapa Chanyeol tak kunjung datang padahal anaknya sakit?

"Sehun?" Tanya Suzy membuatku terlonjak kaget.

"Astaga!" Aku mengelus dada. Sangat malu sekali aku tertangkap basah sedang memandangnya. "I..iya Suzy. Apa kau memerlukan sesuatu?" Tanyaku heran seraya beranjak dari sofa dan menghampirinya.