Bukan begini caranya menangisi sesuatu yang telah pergi. Katanya ikhlaskan meski sulit. Namun apa sanggup dengan tali yang masih terlilit?
Hello Sammy
🎵Delta spirit-Yamaha🎵
Matahari sudah kembali ke peraduannya digantikan tugasnya oleh sang bulan, berbeda dengan cowok satu ini yang sejak tadi tak juga bergerak dari tempatnya. Hari ini Sammy tidak ingin memenangi logikanya. Cowok juga punya hati kan, meski jarang sekali mengutamakan hati seorang cowok juga tahu kapan harus menggunakan hati dan kapan menggunakan logikanya. Setidaknya itu menurut Sammy dan itu juga lah yang membedakan pemikiran antara seorang perempuan dan laki-laki. Karena tidak mungkin jika seorang perempuan menangis lalu si laki-laki juga ikut-ikutan menangis.
Tapi untuk hari ini Sammy ingin egois, menghampiri gadis yang sedang duduk di halaman belakang rumahnya bersama kucing kesayangannya adalah niat Sammy sebelum kedatangan seorang cowok yang memakai hoodie hitam itu duduk di samping gadis tersebut.
Sammy hanya bisa menarik sudut bibirnya sebelum berbalik arah.
"Sam, nggak jadi ketemu Keyla nya?" adalah pertanyaan dari Tante Yasmin.
Sammy menghampiri wanita yang sedang menata makanan di meja makan itu. "Besok aja deh, tan. Tadi ada panggilan buat ngisi acara soalnya." Kilahnya begitu lancar.
Tante Yasmin sempat meliriknya dengan kening berkerut, tampak sekali tidak percaya dengan alasannya. Memangnya segitu pentingnya acara itu hingga tidak sempat menyapa anak gadisnya sebentar saja?
"Yaudah deh, padahal ya kemarin-kemarin tuh suka nanyain kamu loh. Katanya, ma, Sammy nggak main? gitu." Jelasnya tanpa di minta. Sammy hanya tersenyum simpul saja. "Eh, tunggu bentar deh, tante ada titipan buat Bunda kamu."
Sammy belum sempat membalas ketika Tante Yasmin pergi menuju dapurnya. Dia kemudian menarik kursi untuk duduk dan mencomot sosis panggang yang tersedia di depannya. Enak. Dan Sammy tidak segan untuk mengambil makanan kesukaan Keyla itu. Biar saja, Sammy sedang tidak baik suasana hatinya jadi dia ingin makan banyak.
"Woy!"
"Kampret!" Sammy menatap sosis yang jatuh lalu menatap kesal orang yang sudah menganggu ketenangannya. "Bisa nggak lo santai, bang. Gue jantungan pokoknya tanggung jawab!"
Rio hanya mengangkat bahunya dan mengambil tempat disamping Sammy. Matanya sempat menangkap pemandangan punggung dua orang yang dapat terlihat dari tempatnya duduk. Dia tersenyum sebentar dan menatap cowok itu dengan lekat. "Laper apa sakit hati lo?"
Sammy berdecak. "Bacot. Pergi lo sana."
Rio hanya menggelengkan kepalanya. "Ini nih kenapa gue nggak ngerestuin lo sama Keyla. Lo nggak mau nyembah gue sih."
"Kambing lo."
"Mbee dong?" Rio menepuk bahu Sammy sambil tergelak keras padahal tidak ada yang lucu. Sammy sudah tidak aneh lagi melihat kelakuan Rio yang satu ini. "Sabar ya, mungkin tugas lo emang cuma buat jaga dia doang."
Sial!
"Cewek yang kemarin kayaknya boljug ya bang?" Sammy menyeringai lebar ketika Rio berbalik dan menatapnya seakan ingin membunuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Sammy! (New Version)
Teen Fiction[PRIVATE! Follow sebelum baca] Jatuh cinta dengan sahabat sendiri, itu sudah biasa sebenarnya. Karena tidak ada persahabatan diantara dua anak manusia yang berbeda jenis. Mungkin jika ada hanya satu banding seratus. Yang satu mencintai, yang satu ti...