Menyimpan sesuatu sendiri memang tidak mudah. Tapi jika dibicarakan dengan orang lain, apa mereka juga akan mengerti?
Hello Sammy
🎵Devano Danendra - Menyimpan Rasa🎵
===
Budayakan vote sebelum baca dan komen setelah baca ya guys❤
===Alena
Thank you for tonight❤Sammy baru saja selesai mandi dengan handuk yang masih berada di kepalanya ketika mendapati pesan dari Alena beberapa saat lalu. Ia tersenyum sangat tipis namun langsung memasang wajah datar seakan takut ada yang melihatnya saat ini, padahal ia hanya sendiri.
Merebahkan diri, Sammy memandang langit-langit setelah menutup kolom chatnya dengan Alena. Sammy tidak berniat untuk membalasnya karena berpikir jika gadis itu sudah tertidur karena kekenyangan.
Alena... gadis itu Sammy baru mengenalnya. Pertama kali melihat di tempat parkir saat Sammy hendak pulang dan Alena sedang duduk di motornya. Sammy tidak pernah menyangka jika pertemuannya itu akan berlanjut hingga kini. Kadang Sammy merasa bahwa ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa menolak permintaan gadis itu. Entah apa, tapi Sammy pernah berpikir bahwa mungkin karena Alena adalah sepupu Keyla. Walau Sammy tidak yakin sepenuhnya.
Contohnya saja tadi. Saat Alena memintanya menemani gadis itu makan pop mie yang ternyata hanya menu pembuka saja karena masih banyak lagi makanan yang masuk ke dalam perut gadis itu. Sammy tidak merasa keberatan sama sekali, bahkan ia tidak ragu untuk membayar semua makanan Alena. Alih-alih menerimanya, Alena justru menolak keras. Gadis itu bilang akan marah jika Sammy membayar semua makanannya karena Alena hanya minta di temani bukan di bayari. Dan Sammy juga tidak sepenuhnya menurut, ia tetap membayar semua makanan tersebut dan sebagai gantinya Alena berjanji akan membuatkan makanan untuknya besok.
Sammy rasa itu adil.
Pintu kamarnya di ketuk, Sammy menoleh hanya untuk mendapati kepala bundanya menyembul dari balik pintu.
"Belum tidur kan?" adalah pertanyaan yang Sammy yakin tidak membutuhkan jawaban. Ia pun bangkit duduk sementara bundanya duduk di kursi belajarnya.
"Susu strawberry lagi? tadi pagi kan udah, nda." Protes Sammy.
"Beda dong, itu kan tadi pagi sekarang udah malem. Bunda bikinnya sambil ngantuk-ngantuk loh ini, tega kamu kalau nggak di minum." Kadang Sammy kesal karena mudah sekali luluh dengan bundanya ini.
Kadang ia bertanya pada dirinya sendiri sebenarnya jurus apa yang bunda gunakan hingga Sammy maupun ayahnya tidak pernah bisa untuk menolak permintaannya sih.
Sammy hanya bisa mendesah pasrah ketika meraih gelas berisi susu berwarna merah muda itu. Sementara Dila—bundanya tersenyum melihat putranya yang tidak membantah.
"Anak bunda pinter, lebih pinter pagi kalau pulangnya nggak malem-malem terus ya nak?"
Sammy tersedak, ia menatap bundanya yang tersenyum dan hanya bisa meringis pelan ketika tahu itu adalah sindiran keras untuknya.
"Tadi ada urusan, bunda."
"Nge-band dimana lagi kali ini?"
Sammy diam. Tahu jika menjawab pun akan percuma, Dila mengenalnya, sangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Sammy! (New Version)
Teen Fiction[PRIVATE! Follow sebelum baca] Jatuh cinta dengan sahabat sendiri, itu sudah biasa sebenarnya. Karena tidak ada persahabatan diantara dua anak manusia yang berbeda jenis. Mungkin jika ada hanya satu banding seratus. Yang satu mencintai, yang satu ti...